Posting Terbaru

Selasa, 07 Juni 2011

Menemani Anak Menyelesaikan Konflik Pribadi

Cara yang digunakan oleh pribadi untuk bergaul adalah urusan mereka. Jika anak Anda mengalami kesulitan bergaul dengan temannya, maka hubungan yang buruk diantara keduanya adalah masalah mereka. Bukan masalah Anda, sebagai orangtuanya.
Suatu hari Nina mengeluhkan perlakuan tidak adil yang diterimanya dari seorang guru. Pada awalnya dia berharap bantuan kedua orangtuanya untuk membantunya menghadapi guru di sekolah. Namun kedua orangtua Nina sangat bijaksana. Mereka bersifat netral di dalam perselisihan yang dihadapi putrinya. Mereka hanya melakukan diskusi kecil atau rapat kecil di rumah untuk membahas masalah yang dihadapi Nina. Kedua orangtua Nina hanya memberi saran perilaku yang bisa dilakukan Nina untuk memperbaiki permasalahan yang sedang dia hadapi. Semuanya dikembalikan kepada Nina.

Sebenarnya bukan sekali ini dia menghadapi perlakuan tidak adil dari gurunya. Pada saat di SD dia pernah mengalaminya. Dan berani berjuang untuk memperbaikinya. Sehingga pada saat permasalahan yang hampir sama hadir kembali dalam kehidupannya. Nina berani berjuang untuk memperbaikinya.
Anak-anak harus belajar menghadapi orang-orang yang tidak menyenangkan seperti; tukang gertak, pengadu, anak yang kasar, teman yang suka bohong bahkan teman yang suka mencuri. Selain itu anak-anak harus belajar memperbaiki situasi yang tidak menyenangkan. Ini merupakan situasi riil yang akan sering dijumpai anak dan mereka harus belajar cara-cara memecahkannya.
Campur tangan orangtua bukan hanya tidak perlu, melainkan juga merusak. Karena dapat mengakibatkan, tanpa campur tangan orangtua mereka tidak mampu mengurus diri sendiri. Perlu dipahami, anak mempunyai kemampuan memecahkan masalah mereka sendiri. Tugas orangtua mendampingi anak menyelesaikan konflik yang sedang dihadapinya.

8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. setuju dengan konsep diatas

    Jika aku bisa selalu disampingmu

    Akan kuselesaikan setiap masalahmu

    Tapi aku tahu kau tidak akan pernah belajar

    BalasHapus
  3. harus sabar dan mau mendengarkan itu saja intinya

    BalasHapus
  4. @mas ichang; benar mas, kita tidak bisa mendampingi mereka selamanya. Biarkan mereka menjadi dirinya sendiri.
    @Sang Cerpenis bercerita; begitu ya mbak. Harus sabar ...

    BalasHapus
  5. waduh bener sekali nasihat ibu guru ini... walaupun mgkn susah, insya Allah akan saya coba terapkan ini ke anak saya kelak... toh itu jg utk kebaikan dirinya sendiri, supaya bisa survive menghadapi masalah2nya, yah Bu? :-)

    BalasHapus
  6. aku ingat ingat bu guru, nanti klo sudah punya anak baru kita terapin :)

    BalasHapus
  7. hoho... kalau bisa dihadapi sendiri, ya dihadapi, kalau ngga bisa ya... lariii... :))

    BalasHapus
  8. saya setuju, walau kadang tidak tega melihatnya.....

    BalasHapus