Posting Terbaru

Jumat, 24 Juni 2011

Siap-siap Nonton Solo Batik Carnival 2011

Pagi tadi sebelum ke sekolah tiba-tiba putra bungsuku minta diantar ke Solo. Padahal beberapa hari yang lalu katanya mau hunting bersama teman-temannya. Sebelum ke Solo,  pagi tadi saya dipaksa ambil rapot di sekolahnya dan bertemu dengan wali kelasnya, pak Sugiono. Maklum karena kami sama-sam sibuk pada hari sabtu, terpaksa rapot anak saya belum saya ambil. Padahal sebenarnya Kresna boleh mengambil rapotnya sendiri, prioritas aktifis sekolah. Dan kebetulan wali kelasnya juga teman bapaknya. Namun Kresna selalu mematuhi aturan, dia tidak suka mendapat fasilitas maupun prioritas special dari wali kelasnya. Biasa, masih menghargai idealisme.

Alhamdulillah nilainya seperti yang kami harapkan. Mendapat nilai 9 plus pada mata pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, PKN, TIK dan Seni Budaya. Sedangkan mata pelajaran lainnya cukup di bawah 9. Anak saya memang termasuk anak kelas khusus yang salah jurusan. Seharusnya masuk jurusan Bahasa dan Satra namun terpaksa masuk jurusan IPA. Kelas khusus di SMASA Nganjuk memang unik. Hampir semua siswa-siswinya berprestasi meskipun bidang keahliannya berbeda-beda. Seperti halnya Kresna dia beberapa kali menjuarai lomba Fotographi dan TIK baik di tingkat kabupaten maupun Karisidenan. dan saat ini sedang berjuang menang di Tingkat Propinsi untuk OSN (Olympiade Sains Nasional) bidang TIK. Mohon doanya supaya dia bisa lolos Propinsi dan mendapat tiket OSN tingkat Nasional. Amin.

Selasa, 21 Juni 2011

Bahagia Itu Menular. Benarkah?

Bukan hanya penyakit yang bisa menular. Rasa bahagia atau gembira pun bisa menular. Anda yang sedang diliputi kebahagiaan bisa menularkannya kepada keluarga, teman maupun tetangga. Benarkah?.
            Teringat kejadian di kelas X  Busana Butik 1 beberapa tahun yang lalu. Seperti biasa saya mengajar IPA pada jam terakhir jam 7 – 8. Biasanya suasana kelas sangat panas, namun hari itu sangat berbeda. Segar dan nyaman.
            “Hari ini ada yang berbeda. Siapa yang sedang bahagia hingga mampu membuat suasana kelas terasa segar dan nyaman?”, tanya saya pada anak-anak.
            “Tidak ada bu, biasa saja”, jawab Santi.

Senin, 20 Juni 2011

Positif Berucap, PD anak Meningkat

Berbicara dengan anak ABG (Anak Baru Gede) itu ada seninya. Meski secara sepintas agak sulit untuk berbicara dengan mereka, nyatanya anak ABG atau remaja masih memerlukan dukungan orangtuanya. Sekarang tinggal pintar-pintarnya orang tua berkomunikasi dengan anak secara baik. Supaya tidak terjadi kesalah pahaman.
Ternyata ketika anak beranjak ABG atau remaja peran orangtua menjadi semakin penting. Kelihatannya mereka tidak memerdulikan pembicaraan kita, namun apa yang terlihat belum tentu sama dengan yang dirasakan oleh anak.

Minggu, 19 Juni 2011

Menyikapi Generasi Z


Perkembangan zaman saat ini begitu cepat. Tidak heran, jika kita dan generasi yang lahir setelah tahun 1990 sangatlah jauh berbeda. Mereka ini adalah generasi yang lebih dikenal dengan sebutan  “Generasi Z “atau “Z Generation”.
            Generasi Z juga memiliki sebutan lain , yaitu: “Digital Generation”atau “Net Generation”. Bahkan ada beberapa anak yang menyebut dirinya “Generasi Platinum”. Anak-anak Generasi Z memiliki ciri yanng unik dan khas:

Sabtu, 18 Juni 2011

Melatih Anak Laki-laki Mengelola Emosinya

Anak laki-laki yang dididik dengan baik dan benar sejak belia, akan tumbuh menjadi pribadi yang membanggakan dan dapat diandalkan oleh keluarganya bahkan bangsa dan negaranya. Orangtua perlu membekali anak, terutama anak laki-laki, dengan melatih anak laki-laki mengelola emosinya. Pola pengasuhan memengaruhi kepribadian anak ketika tumbuh dewasa.
Di sekolah kami perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan lebih kurang 70:30. Bahkan hampir selama 20 tahun saya lebih banyak mengajar di Jurusan Tehnik dibandingkan di Jurusan Busana Batik maupun Jurusan Restoran. Sehingga selama itu pula saya banyak belajar tentang tumbuh kembang anak laki-laki dari perilaku siswa di sekolah.

Kamis, 16 Juni 2011

Sentuhan Memiliki Kekuatan yang Dasyat


Touch is powerfull, sentuhan itu merupakan kekuatan yang dasyat. Tulis Phyllis K. Davis, Ph. D, dalam bukunya “The Power of Touch”. Memangnya sedasyat apa? Mari kita Belajar dari berbagai pengalaman yang ditulis orang, maupun pengalaman kita sendiri.
            Pertama, saya akan menuliskan pengalaman saya sebagai ibu. Saya banyak belajar dari kedua anak kami. Pada awalnya saya merasa heran pada kebiasaan kedua putra kami. Mereka berdua pada dasarnya sangat mandiri, aktif di organisasi sekolah bahkan mampu membentuk komunitas baru di kota kami. Di luar mereka berdua sangat eksis, bisa memimpin teman-temannya. Namun jika sudah di rumah, beda jauh kelakuannya. Terutama Kresna anak bungsu saya.

Rabu, 15 Juni 2011

Beri Anak Dekapan Anda

Sore itu seperti biasa saya menyiram tanaman di halaman depan rumah. Setelah seharian penat bekerja. Weleh-weleh ... kerja apa memangnya, pegawai Bank?. Mungkin karena usia semakin tua, mengajar sehari enam jam pelajaran saja pulang sudah terasa lelah, padahal waktu muda biasa mengajar dua belas jam sehari. Pagi di sekolah negeri sore di sekolah swasta.
Tiba-tiba datang bu Reni, tetangga sebelah rumah yang kebetulan bekerja di salah satu Bank swasta terkenal di negeri ini. Kelihatannya beliau baru pulang kerja, sambil menggendong Adit putranya yang masih berumur dua tahun. Akhir-akhir ini Adit sering rewel, sejak mBok Nah pengasuhnya pulang kampung.
“Mengapa Adit jadi sering rewel? Padahal biasanya dia tidak pernah rewel. Selalu manis bermain bersama mBok Nah, jarang menangis dan selalu ceria?”, tanya bu Reni pada saya.
Saya tersenyum mendengar pertanyaan bu Reni. Teringat masa kecil kedua anak saya, Dita dan Kresna. Sejak kecil mereka tidak pernah rewel, apalagi jika ada saya, ibunya. Kalau tidak percaya tanya saja pada tanaman di halaman rumah. He he he ... memangnya tanaman bisa bicara? (Kapan-kapan kita bahas tersendiri).

Sabtu, 11 Juni 2011

Seputar Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional


Nilai Ujian Nasional rendah. Benarkah anak tersebut bodoh? Bagimana dengan  mereka yang nilai Ujian Nasionalnya bagus? Apakah dia pandai? Jawabnya ada pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sudah lebih dari dua puluh tahun saya mengamati perkembangan siswa di sekolah. Rata-rata NUN yang masuk ke sekolah kami termasuk tinggi, namanya juga sekolah negeri. Sekolah favorit di kecamatan Kertosono. Jumlah pendaftar biasanya tiga kali lipat dari jumlah siswa yang diterima.
Dengan berjalannya waktu, apa yang terjadi? Dari tahun ke tahun selalu ada kasus siswa masuk dengan nilai NUN (Nilai Ujian Nasional) SMP tinggi namun pada saat Proses Belajar Mengajar (KBM) ketahuan aslinya. Kalau ditanya, dengan entengnya mereka menjawab, “Biasa bu,  waktu ujian saya diapit siswa terpandai di sekolah kami. Dan tanpa berpikir, saya tinggal copy paste”. Jawab siswa tanpa perasaan bersalah dan tanpa beban. Bahkan tanpa tanggung jawab.

Selasa, 07 Juni 2011

Menemani Anak Menyelesaikan Konflik Pribadi

Cara yang digunakan oleh pribadi untuk bergaul adalah urusan mereka. Jika anak Anda mengalami kesulitan bergaul dengan temannya, maka hubungan yang buruk diantara keduanya adalah masalah mereka. Bukan masalah Anda, sebagai orangtuanya.
Suatu hari Nina mengeluhkan perlakuan tidak adil yang diterimanya dari seorang guru. Pada awalnya dia berharap bantuan kedua orangtuanya untuk membantunya menghadapi guru di sekolah. Namun kedua orangtua Nina sangat bijaksana. Mereka bersifat netral di dalam perselisihan yang dihadapi putrinya. Mereka hanya melakukan diskusi kecil atau rapat kecil di rumah untuk membahas masalah yang dihadapi Nina. Kedua orangtua Nina hanya memberi saran perilaku yang bisa dilakukan Nina untuk memperbaiki permasalahan yang sedang dia hadapi. Semuanya dikembalikan kepada Nina.

Minggu, 05 Juni 2011

Keluarga Yang Utuh Membuat Anak Bahagia


Keluarga yang utuh, terdiri dari ayah dan ibu, ternyata menjadi aspek yang paling berpengaruh pada perkembangan emosional anak. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang utuh dan secara teratur melewatkan makan malam bersama merasa lebih bahagia dengan hidupnya. Benarkah?
Saya coba meneliti pada beberapa siswa yang mengalami masalah di sekolah. Salah satunya Madya. Seorang yang miliki fisik dan penampilan prima. Namun sayang sekali dia selalu membuat masalah di sekolah. Ada saja masalah yang dibuatnya di sekolah; terlambat masuk sekolah, terlambat masuk kelas, bolos sekolah, merokok di sekolah, malas dan selalu bersikap apatis terhadap semua mata pelajaran.

Sabtu, 04 Juni 2011

Rendam Kaki dan Pemijatan Atasi Sulit Tidur


Rendam kaki. Aktifitas sederhana sangat bermanfaat mengatasi sulit tidur. Benarkah? Kalau tidak percaya silahkan mencoba.
                Kita butuh tidur setidaknya enam jam sehari untuk hidup sehat. Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, terutama yang tinggal di kota besar, tampaknya persyaratan tidur enam jam makin sulit di penuhi. Bagaimana dengan masyarakat pedesaan?. Ternyata sama saja. Apalagi mereka yang memiliki usaha.
                Kurang tidur kronis ternyata punya kaitan dengan penyakit serius sepertii penyakit jantung, diabetis militus dan obesitas. Saya punya kenangan dengan salah seorang teman guru di sekolah. Beliau sulit tidur apalagi jika sedang ada banyak tugas dan masalah. Namun anehnya badannya bukannya bertambah kurus melainkan bertambah gemuk. Bahkan cenderung obesitas. Ternyata, pada saat begadang, makan jalan terus, terutama makanan ringan yang banyak mengandung MSG.  Hasilnya tubuhnya semakin bulat seperti bola. Berbeda apabila beliau sedang tidak banyak beban kerjamaupun sedang tidak ada masalah. Tubuhnya bisa turun beberapa kilo dan terlihat seksi. 
                Tehnik merendam kaki. Apabila kita mengalami kelelahan terutama kelelahan pikiran, mandi dengan air hangat sepulang kerja. Rendam kaki dengan air hangat. Pertama kaki direndam air panas semata kaki. Kemudian tambah dengan air panas sedikit demi sedikit. Air itu harus cukup panas. Untuk membuat kaki yang terendam air terlihat kemerahan. Lakukan selama 15 menit atau 20 menit.