Posting Terbaru

Senin, 15 Juni 2009

Celengan Masa Depan

Sejak baru pindah ke desa, ada satu tetangga yang sangat saya kagumi. Beliau bernama mBah Jamilah. Mata pencahariaannya hanyalah penjual sayur/buah/daun atau apa saja yang bisa dijual ke pasar. Dengan penghasilan yang sangat minim. mBah jamilah seorang janda dititipi 4 orang anak, 1 orang tumbuh normal dan 3 orang tuna grahita. Perjuangan beliau sungguh luar biasa. Meskipun hidup dalam kesengsaraan namun beliau tidak pernah pernah mengeluh. Selalu menghadapi kesulitan hidupnya dengan senyum.

Salah satu sikap beliau yang sangat saya kagumi adalah rasa sosialnya yang luar biasa tinggi. Setiap kali ada orang mengaji di musholla, selalu ada saja tajilan yang beliau kirim, kadang pisang, roti atau krupuk dsb. Bukan masalah tajilannya, namun masalah kepekaan sosialnya. Luar biasa. Bagiamana tidak malu, saya seringkali masih menghitung-hitung setiap kali mau mengeluarkan tajilan atau sumbangan, namun sejak saya bertemu dengan mbah jamilah saya menjadi malu sekali. Dalam kesempitan, masih bisa beramal. Sedangkan saya, dalam kemudahan masih menghitung-hitung.
Saya jadi ingat pada kebiasaan salah satu Bude saya. Setiap kali pergi jalan-jalan, jika ditanya bude selalu menjawab, “Mau menabung”. Setahu saya bude tidak bisa membaca dan menulis, tapi depositonya banyak sekali. Jangan salah menilai, setiap dapat rejeki bude selalu menyisihkan sebagian untuk ditabung, namun tabungannya tidak ada bukti fisiknya ndak ada rekeningnya karena tidak ada banknya.
Jangan heran, bagaimana ada rekeningnya, lha wong uangnya di bagi buat mereka-mereka yang membutuhkan, tanpa butuh catatan. Setiap kali beliau jalan-jalan pasti ada beberapa amplop di dalam sakunya. Sebelum berangkat beliau selalu berdoa pada Allah supaya diberi kesempatan menolong orang. Subhanallah bude orangnya sangat beruntung, setiap hari selalu diberi kesempatan untuk menolong orang, bahkan ketika bude sibuk di rumah. Ada saja orang yang membutuhkan bantuan bude, baik berupa materi maupun tenaga dan pikiran. Karena kebiasaannya, harta bude seperti tidak pernah habis. Bude hidup dalam kesederhanaan, namun kalau memberi makan orang susah atau anak yatim piatu sangat istimewa. Membelikan pakaian anak yatim pasti sangat layak.
Mbah Jamilah dan Bude adalah dua Guru besar kehidupan saya. Saya banyak belajar pada mereka berdua. Hidup mereka benar-benar bahagia. Meskipun mereka berdua tidak dititipi harta yang berlimpah.
Kebahagiaan ada di dalam hati bukan di dalam keberlimpahan materi.
Mbah Jamilah dan bude tidak punya tabungan di bank kehidupan sekarang namun punya banyak celengan/ tabungan di kehidupan masa depan . Bagimana dengan kita? Sudahkan kita memiliki celengan/tabungan untuk kehidupan di masa depan?

Sabtu, 13 Juni 2009

Kebahagian Ada Di Hati

“Happiness is state of consciousness which proceeds from the achievements of one’s values. – Kebahagiaan seseorang adalah pemikiran yang berasal dari pencapaian nilai dirinya,”
Ayu Rand.

Bahagia adalah perasaan yang selalu ingin kita rasakan. Tetapi kita pasti kecewa jika berharap orang lain atau sesuatu di luar diri kita akan membawakan rasa bahagia. Sebenarnya kebahagiaan itu berasal ada di dalam diri kita masing-masing dan mudah mendapatkannya.

Untuk mendapatkan kebahagiaan terlebih dulu definiskan arti kebahagiaan menurut versi Anda, sebab setiap orang mempunyai definisi berbeda-beda tentang kebahagiaan. Seorang pebisnis mungkin merasa bahagia jika ia berhasil mencapai sukses besar. Tetapi bagi seorang guru melihat siswanya mau berjuang untuk mengembangkan seluruh potensinya menjadi kebahagiaan yang tak ternilai harganya.
Lalu bagaimana definisi kebahagiaan agar kita bahagia? Kesederhanaan, artinya Anda tak harus memiliki yang terbaik. Karena hidup ini bukan pertandingan dimana yang terkuat atau tercepat akan menjadi pemenangnya. Ilustrasi kisah berikut ini mungkin dapat membantu Anda bagaimana memahami arti kesederhanaan.
Ada seorang lelaki tua tiba di sebuah desa setelah melalui perjalanan panjang yang melelahkan. Seorang arif dan kaya raya mempersilahkan lelaki tersebut mampir sejenak ke rumahnya. Kemudian pria kaya tersebut menghidangkan beraneka macam minuman dan masakan.
Lelaki tua itu hanya memandangi semua makan lezat dan minuman yang terhidang. Dengan santun ia bertanya, “Bolehkah saya meminta secangkir kopi?” Sebuah permintaan yang sangat sederhana.
“Hanya itu?” kata sang pemilik rumah kembali bertanya.
“Ya Tuan, hanya itu,” jawab lelaki tua tersebut.
Kemudian lelaki itupun langsung meminum segelas kopi yang telah dihidangkan. Nampak ia betul-betul menikmati setiap teguk kopi yang ia minum sampai habis. Melihat pemandangan tersebut membuat sang pemilik rumah menawarkan secangkir kopi lagi. Tetapi lelaki tersebut menolak dengan bahasa yang sangat santun.
“Kenapa?” tanya sang pemilik rumah keheranan.
“Karena saya tidak ingin kenikmatan dari secangkir kopi yang sebelumnya akan berkurang,” jawab lelaki tersebut sambil tersenyum.
Dari kisah tersebut dapat kita pahami bahwa kunci kebahagiaan ada pada kesederhanaan, cukup untuk diri Anda dan dapat Anda nikmati. Contohnya menggunakan handphone di era informasi saat ini sudah sangat diperlukan, tetapi bukan berarti harus selalu keluaran terbaru.
Untuk mendapatkan kebahagiaan terlebih dulu definiskan arti kebahagiaan menurut versi Anda, sebab setiap orang mempunyai definisi berbeda-beda tentang kebahagiaan. Seorang pebisnis mungkin merasa bahagia jika ia berhasil mencapai sukses besar. Tetapi bagi seorang guru melihat siswanya mau berjuang untuk mengembangkan seluruh potensinya menjadi kebahagiaan yang tak ternilai harganya.
Lalu bagaimana definisi kebahagiaan agar kita bahagia? Kesederhanaan, artinya Anda tak harus memiliki yang terbaik. Karena hidup ini bukan pertandingan dimana yang terkuat atau tercepat akan menjadi pemenangnya. Ilustrasi kisah berikut ini mungkin dapat membantu Anda bagaimana memahami arti kesederhanaan.
Ada seorang lelaki tua tiba di sebuah desa setelah melalui perjalanan panjang yang melelahkan. Seorang arif dan kaya raya mempersilahkan lelaki tersebut mampir sejenak ke rumahnya. Kemudian pria kaya tersebut menghidangkan beraneka macam minuman dan masakan.
Lelaki tua itu hanya memandangi semua makan lezat dan minuman yang terhidang. Dengan santun ia bertanya, “Bolehkah saya meminta secangkir kopi?” Sebuah permintaan yang sangat sederhana.
“Hanya itu?” kata sang pemilik rumah kembali bertanya.
“Ya Tuan, hanya itu,” jawab lelaki tua tersebut.
Kemudian lelaki itupun langsung meminum segelas kopi yang telah dihidangkan. Nampak ia betul-betul menikmati setiap teguk kopi yang ia minum sampai habis. Melihat pemandangan tersebut membuat sang pemilik rumah menawarkan secangkir kopi lagi. Tetapi lelaki tersebut menolak dengan bahasa yang sangat santun.
“Kenapa?” tanya sang pemilik rumah keheranan.
“Karena saya tidak ingin kenikmatan dari secangkir kopi yang sebelumnya akan berkurang,” jawab lelaki tersebut sambil tersenyum.
Dari kisah tersebut dapat kita pahami bahwa kunci kebahagiaan ada pada kesederhanaan, cukup untuk diri Anda dan dapat Anda nikmati. Contohnya menggunakan handphone di era informasi saat ini sudah sangat diperlukan, tetapi bukan berarti harus selalu keluaran terbaru.
Jangan pula menghubungkan kebahagiaan dengan materi, jabatan, bisnis besar, ketenaran, atau hal-hal yang bersifat duniawi lainnya, karena hanya akan menyebabkan hati hampa. Dalam kehidupan sehari-hari pasti Anda pernah mendengar orang kaya yang meninggal bunuh diri. Banyak juga yang gila karena sengketa harta.
Mensyukuri apa yang Anda miliki adalah sumber kebahagiaan yang berasal dari dalam. Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki, atas keluarga, orang tua, pasangan, pekerjaan, umur, bahkan kekurangan yang Anda miliki. Ketika Anda mampu bersyukur atau dapat melihat dan merasakan sisi positif dari apapun yang Anda alami atau miliki, berarti Anda akan mudah menemukan kebahagiaan.
Kemampuan untuk selalu bersyukur berkaitan erat dengan keyakinan terhadap Tuhan YME. Oleh sebab itu tingkatkan kekuatan spiritual, misalnya lebih tekun beribadah dan melibatkan diri dalam aktifitas spiritual. Sementara itu tingkatkan pula ilmu pengetahuan. Kekuatan spiritual dan ilmu pengetahuan akan membantu Anda bersyukur dan optimis bahwa esok pasti lebih baik dan bahagia.
Selain itu, kurangi porsi berita, karena sebagian besar berita yang sering kita jumpai adalah berita buruk. Hanya sebagian kecil diantara berita yang berseliweran tersebut bermanfaat dan inspiratif bagi kehidupan kita. Pilihlah berita yang inspiratif dan menambah wawasan hidup Anda.
Tambahlah porsi humor dalam kehidupan Anda. Dengarkan atau bacalah cerita-cerita lucu yang membuat Anda tertawa. Kata orang, humor sangat efektif membuat kita tertawa sehingga merasa lebih baik. Apalagi jika kita mampu mentertawakan diri sendiri.
“Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup ini, yakni mencintai dan dicintai,” kata George Sand (1804-1876), seorang penulis berkebangsaan Perancis. Oleh sebab itu perbaikilah hubungan dan cintai orang lain seakan-akan Anda tak pernah tersakiti. Ekspresikan perasaan cinta, kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang-orang di sekitar Anda, misalnya terhadap rekan-rekan, tetangga, siswa-siswa, guru-guru dan lain-lain.
Sebenarnya untuk merasa bahagia dibutuhkan kemauan Anda saja. “Most people are about as happy as they make up their minds to be. – Orang-orang merasa bahagia ketika mereka memutuskan untuk berpikir mereka bahagia,” kata Abraham Lincoln.
Bahagia atau tidak semua itu tergantung pada pilihan Anda sendiri. Bila Anda memilih untuk bahagia, tak akan sulit mendapatkannya karena kebahagiaan itu ada di dalam diri Anda sendiri. Jadi jangan pernah khawatir tidak mendapatkan kebahagiaan, tetapi khawatirlah Anda tak pernah mendapatkan kesempatan untuk hidup bahagia.

Rabu, 10 Juni 2009

Kontrol Kesehatan Dengan Pikiran

Hari ini entah mengapa tiba-tiba saya ingin posting masalah kesehatan., setelah beberapa hari berada di Rumah sakit nunggu adik yang sedang sakit. Saya jadi teringat pada cerita Martin Brofman, yang dikisahkan kembali oleh John Kehoe dalam bukunya Mind Power.
Martin Brofman (24 Th) diberitahu oleh dokternya kalau dia mengindap kanker ganas stadium akhir di sumsum tulang belakang. Para dokter sudah menyerah dan membiarkannya pulang ke rumah. Dia divonis dua bulan sampai satu tahun siswa hidupnya. Namun setelah berada di rumah beberapa minggu dia mencoba menolong dirinya sendiri.

Setiap hari dia melakukan dua kali meditasi selama 15 menit. Dia gunakan layar imajinasi dalam pikirannya, dibayangkannya tubuh dan tumor ganas dalam sumsum tulang belakangnya. Setiap kali dia melihat tumor dalam layar imajinasinya dia bayangkan semakin mengecil dan terus mengecil setiap saat. Dia dapat melihat tumor ganas tersebut dihancurkan oleh system kekebalan alami tubuhnya. Dia katakana kepada dirinya sendiri, bahwa sel-sel kanker yang mati dibuang keluar tubuh setiap kali pergi ke kamar mandi.
Subhanallah, kenyakinannya telah membuat tubuhnya semakin hari semakin bertambah baik. Setiap hari dia ucapkan afirmasi “Every day in every way, I am getting better and better”
Dengan pikirannya dia kontrol energi yang dimiliki tubuhnya untuk menghancurkan sel-sel ganas di dalam sumsum belakangnya. Rasa sakit yang ditimbulkan diubah menjadi perasaan bahagia karena dia tahu proses penghancuran tumor sedang berlangsung.
Waktu yang dia miliki hanya untuk bersyukur dan mengingat semua orang-orang yang mencintainya. Dia benar-benar menikmati kehidupannya, tanpa sedikitpun menghadirkan perasaan negatif.
Setelah dua bulan dia menjalani terapi diri dengan mengontrol pikirannya dengan penuh kenyakinan dan kedisiplinan, dia memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya dokter sudah tidak menemukan sedikitpun bekas tumor ganas pada tubuh Martin Brofman.
Manusia diciptakan dengan kelebihan yang sangat luar biasa. Dengan pikirannya (mind set) manusia dapat mengontrol kesehatan dan juga kesuksesan. Inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan Tuhan yang lainnya.
Sudah banyak hasil penelitian yang mampu membuktikan bahwa apa yang kita pikirkan dan rasakan dapat mempengaruhi kualitas kesehatan kita. Mulai sekarang, marilah bersama-sama berpikir baik, berlaku baik dan ikhlas menjalani hidup ini, semua untuk kepentingan kita sendiri. Supaya hidup kita selalu sehat dan bermanfaat.


Rabu, 03 Juni 2009

Impian Trisna

Pagi ini suasana sekolah terasa lengang sejak selesainya proses ujian sekolah bagi siswa kelas XII. Kini sekolah hanya dihuni oleh kelas X dan XI, sedangkan sebagian siswa kelas XI sedang PSG jadi sangat terasa sekali bedanya, biasanya suasana sekolah waktu istirahat sangat ramai namun kini terasa sangat sepi. Namun saya berharap anak-anak tidak kehilangan semangat untuk membaca.

Cepat-cepat kulangkahkan kakiku ke Perpustakaan sekolah yang berada di belakang Mushola. Aku pikir suasana Perpustakaan sepi, ternyata anak-anak ngumpul si perpustakaan. Kasihan Bu Mun dikerubuti peminat buku-buku baru, suasana seperti pasar semua minta dilayani terlebih dahulu.
Belum sampai duduk dengan manis di kursiku, tiba-tiba Trisna datang tergopoh-gopoh sambil membawa buku The Secret yang lagi jadi the best seller dunia.
“Bu … bu, ibu tahu khan sepeda saya?. Itu bu yang berwarna biru yang bermerk polygon. Bagus khan bu?”, tiba-tiba Trisna bertanya padaku. Aku masih diam tergugu, tanpa tahu apa maksudnya. Di sebelahku bu Mun hanya senyam-senyum sambil melayani anak-anak pinjam buku.
“Bu …please dengarkan cerita saya, sebentar saja. Please bu ... please!”, kata Trisna memohon.
Aku hanya mampu terdiam sambil mengingat-ingat sepeda Trisna, belum selesai kugambarkan sepeda Trisna dalam anganku.
“Kalau lupa, dengarkan cerita saya saja Bu”, tatapnya penuh harap.
Belum sampai kujawab, langsung saja dia bercerita.
Waktu SMP saya kalau ke sekolah naik sepeda sangat butut warna merah. Kalau saya turun sadelnya pasti mencelat. Kalau ada yang melihat saya malu sekali. Oleh karena itu saya selalu berangkat paling pagi. Pada suatu hari Bapak Kepala Sekolah saya bawa sepeda baru warna biru bermerk Polygon, bagus sekali bu. Saya hanya mampu bermimpi memilikinya.
Setiap pagi saya selalu menunggu kedatangan Pak teguh, menunggu sepeda impian saya. Kadang teman-teman ikut nimbrung sambil saling berebut sepeda pak Teguh.
Meskipun sering dilecehkan teman dan dicemooh teman, saya ndak peduli, terus saya impikan sepeda Pak Teguh menjadi milik saya di setiap akan berangkat tidur dan disetiap doa- doa saya. Saya terus mohon pada Tuhan. Karena tak pernah sekalipun mampu memohon pada orangtua saya. Saya ndak tega.
Pada suatu hari, ada 9 siswa berprestasi yang tidak mampu dikumpulkn di ruang guru. Pak Teguh akan memberikan sepedanya pada salah satu dari kami, karena beliau akan pensiun. Mengingat rumah beliau di Surabaya maka sepedanya tidak akan di bawa, namun akan diwariskan pada salah satu siswanya.
“Ibu tahu ndak kalau sepedaku itu sepedanya pak Teguh. Berarti saya ini anak yang hebat khan bu?. Mampu mengejar mimpi, dan berjuang mewujudkannya. Perjuangannya tidak mudah. Tapi saya mampu memilikinya”; Kata Trisna sambil tertawa bahagia.
“ Ya … ya engkau memang gadis kecilku yang hebat”.
“ Pastilah Bu!. Siapa Trisna!.”
“Terus apa hubungannya dengan buku yang kamu baca?.”
“Kemarin, kata ibu, kita ini adalah magnet, dan Kita ini benda sehingga memiliki sifat lembam (Hukum I Newton)
“Sombong sekali dikau!”
‘Harus sombong, habis gurunya juga sombong, he he he! Saya juga akan terus belajar filosofi Fisika. Supaya saya bisa sombong seperti ibu ”
“Awas lu Na!, aku cubit kalau ndak bisa jelaskan maksudnya.”
“Magnet maksudnya kita bisa menarik benda apa saja yang ada di alam ini, kuncinya pada pikiran dan keyakinan. Kalau kita punya mimpi (visi) alam semesta pasti akan membantu mewujudkannya. Dan saya sudah bisa menjadi magnet dan menarik sepeda Pak Teguh menjadi milik saya. Luar biasa khan bu?.”
Tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi. Padahal Trisna belum selesai bercerita.
“Bu, diskusinya dilanjutkan besuk ya bu. Saya mau masuk”. Tanpa merasa bersalah Trisna sudah berlari ke luar dari perpustakaan.
“Bukunya saya bawa dulu”, aku hanya mampu tersenyum
“Ingat bu, diskusi kita belum selesai!. Untuk Hukum I Newtonnya di lanjutkan besuk”, teriaknya sambil berlari menjauh.
“Capek deh, andai ada seratus Trisna di sekolah ini, bisa-bisa ndak ada pelayanan di perpustakaan.” Ledek bu Mun sambil tersenyum manis sekali.
Trisna merupakan siswa berprestasi di sekolah. Dia memiliki semangat yang luar biasa. Dan siswa-siswa seperti Trisna di sekolah kami jumlahnya banyak. Namun seringkali saya tidak sempat mendengarkan ceritanya, karena keterbatasan waktu.
Meskipun kami berada di daerah, namun selalu berusaha melengkapi koleksi perpustakaan dengan buku-buku terbaru. Oleh karena itu setiap hari perpustakaan sekolah tidak pernah sepi pengunjung, apalagi sekarang sudah ada AIM (Anjungan Internet Mandiri).
Alhamdulillah dengan adanya Internet anak-anak bisa bercerita lewat e-mail. Bahkan sudah mulai belajar ngeblog. Siswa-siswa di sekolah sedang beradu kreatifitas dalam pembuatan blog. Doakan ya semoga siswa-siswaku mampu mengoptimalkan potensinya. Amin.
Hidup ini terasa penuh arti.