Posting Terbaru

Selasa, 22 Februari 2011

Belajar Pada Unggas Upaya Menumbuhkan Sinergi pada Kegiatan Belajar Kooperatif


Pagi itu suasana belajar di kelas X TM2 berbeda dengan suasana belajar pada hari-hari biasa. Apa sebenarnya yang telah terjadi sebelumnya sehingga suasana belajar kooperatif di kelas XTM2 sangat kondusif. Ternyata minggu sebelumnya Guru menjelaskan pentingnya bersinergi dengan teman pada kegiatan belajar berkelompok atau kooperatif dengan mengajak peserta didik mengamati gambar formasi terbang sekawanan burung.
                Mari kita amati sekawanan burung yang sedang terbang di langit. Dalam sebuah buku disebutkan bahwa sekawanan unggas (termasuk burung) selalu membentuk formasi huruf “V” jika terbang berkelompok. Mengapa demikian? Ternyata ada rahasia besar di balik semua itu.

Minggu, 20 Februari 2011

Belajar Pada Kerang Upaya Menumbuhkan Harapan Siswa

Jangan menyesali sesuatu yang tidak dapat kita ubah, misalnya, mempunyai keluarga yang berantakan, berasal dari keluarga yang kurang mampu, mempunyai orangtua yang profesinya tidak bergengsi, mempunyai tubuh yang cacat, mempunyai penampilan yang kurang baik, tubuh yang tidak proporsional, wajah yang buruk, kulit yang hitam, dan lain sebagainya. Kalau demikian, bagaimana kita bersikap? Yang terutama adalah kita tidak boleh merasa putus asa dan pesimis dengan nasib kita.
Sebagai pribadi yang kuat mungkin bisa menerima apapun yang diberikan Allah pada kita. Bagaimana jika kita menghadapi orang lain? atau sebagai guru kita menghadapi siswa yang pesimis menghadapi keadaannya?.

Sabtu, 19 Februari 2011

Grafologis


Grafologis merupakan sebuah profesi yang masih langka di Indonesia. Tugas seorang grafologis adalah menganalisis kepribadian atau masalah yang dialami seseorang dari coretan tangannya, baik tulisan maupun gambar. Analisa tulisan tangan mampu menilai seseorang berdasarkan tiga faktor, yaitu potensi dasar seseorang yang terlihat dari tulisan tangan, bagaimana potensi itu dikeluarkan, dan bagaimana reaksi orang itu ketika berada di bawah tekanan. Anda seorang guru, apabila memiliki kesempatan mengamati tulisan siswa, pasti ada perbedaan tulisan siswa dalam keadaan santai dan  tulisan siswa pada saat berada dibawah tekanan.
Mengapa analisisnya lewat tulisan tangan? Karena proses kerja dan hasilnya lebih cepat diketahui. Bentuk tulisan tangan sebetulnya merupakan hasil print-out dari pola, cara atau format berpikir seseorang di alam bawah sadarnya. Sehingga banyak hal bisa diungkap dari situ. Tingkat keakuratan analisisnya, menurut sebagian grafologis, mencapai 90 persen. Namun, menurut Mitta Rosette Taufik seorang Grafologis asal Bogor, 70 - 80 persen saja sudah sangat bagus.

Kamis, 17 Februari 2011

Grafologi


Kali ini ibu ingin membahas grafologi.  Namanya juga guru, hari-harinya selalu diliputi kebahagiaan. Setiap hari mendapat banyak ilmu serta bisa belajar mengenai banyak hal. Bukan hanya sebatas mempersiapkan RPP dengan model pembelajaran, metode pembelajaran dan strategi pembelajaran yang beragam, namun juga memiliki kewajiban mempelajari karakter masing-masing peserta didik.
Grafologi adalah suatu ilmu yang didasarkan pada hubungan antara pikiran bawah sadar seseorang. Grafologi juga dapat digunakan sebagai alat uji karakter seseorang. Menurut Prof. Dr. John Nimpoeno, psikolog dan pakar grafologi di Kampus Paskasarjana Universitas Parahyangann Bandung, “Gerakan menulis jelas ada hubungannya dengan kondisi psikofisik seseorang”. Tulisan tangan mencerminkan keadaan kepribadian seseorang.

Rabu, 16 Februari 2011

Discovering Ability


Dalam Multiple Intelegences (MI) terdapat metode Discovering Ability, artinya proses menemukan kemampuan seseorang. Discovering Ability adalah aktifitas guru untuk menjelajahi kemampuan siswa pada saat hasil tes siswa tersebut di bawah standar ketuntasan. Metode ini menyakini bahwa setiap anak memiliki kecenderungan kecerdasan tertentu (Munif Chatib)
            Mungkin bagi sebagian guru belum pernah mendengar istilah ini. Namun ada juga yang telah memahami dan bahkan sudah pernah melaksanakannya dalam proses KBM di sekolah.

Senin, 14 Februari 2011

Anak Berbakat


Bukan hanya sebatas anak berkelainan perilaku yang perlu mendapatkan perhatian dari sekolah. Anak berbakat juga perlu mendapat perhatian yang serius dari sekolah. Keberbakatan dapat diartikan sebagai ciri-ciri universal khusus dan luar biasa yang dibawa sejak lahir, maupun interaksi dari pengaruh lingkungan (Semiawan, C, 1995).
                Menurut Milgram, R.M.(1991:10), anak berbakat adalah mereka yang mempunyai skor IQ 140 atau lebih diukur dengan Instrumen Stanford Binet (Terman, 1925), memiliki kreatifitas tinggi (Guilford, 1956) kemampuan memimpin dalam seni drama, seni musik, seni tari, dan seni rupa (Marland, 1972).

Minggu, 13 Februari 2011

Anak Berperilaku Menyimpang


Sudah lama saya tertarik mempelajari perilaku yang menyimpang pada beberapa peserta didik. Bahkan akhir-akhir ini semakin banyak peserta didik yang memutuskan mengundurkan diri dari sekolah. Menurut catatan harian peserta didik yang saya buat, sebagian besar dari mereka berperilaku menyimpang. Beberapa sempat membuka diri, sedangkan yang lainnya belum sempat berbagi cerita tentang keluarganya. Setiap kali ada peserta didik yang mengundurkan diri saya merasa sangat sedih. Kesedihan dan keprihatinan ini yang membuat saya terus menerus belajar mencari akar permasalahan yang sebenarnya.

Selasa, 01 Februari 2011

Tidak Bisa Berteman


Saat Anda menggunakan pembelajaran kooperatif, Anda mungkin mengalami beberapa masalah, salah satunya menghadapi peserta yang tidak bisa berteman. Sebagai guru kita harus mencari solusi efektif untuk menghadapi peserta didik  yang tidak bisa berteman, atau peserta didik  yang suka tebang pilih dalam berteman.
Persoalan ini  sering muncul pada minggu pertama atau kedua pembelajaran kooperatif. Para peserta didik dalam setiap tim atau kelompok terdiri dari mereka yang berbeda dari segi jenis kelamin, kinerja akademik dan prestasi akademik. Hal inilah yang memicu timbulnya masalah.