Posting Terbaru

Selasa, 29 Desember 2009

Petruk Dadi Ratu

Peradaban sudah berubah. Banyak yang menganggap kesenian wayang sudah kuno, ketinggalan zaman dan sudah tidak relevan dengan kemajuan zaman. Semakin banyak generasi muda yang tidak mengenal sama sekali akar budayanya. Bahkan tidak mengenal Petruk anak angkat Semar, abdi Pendawa.

Diantara Panakawan, Petruk terkenal paling pandai sehingga dia disebut juga Doblajaya. Karena kepandaiannya itu , ia seringkali membantu Gareng dan Bagong ketika mereka ada masalah.

Senin, 28 Desember 2009

Bejo Menunggu Kesempatan

Suatu pagi yang cerah Bejo duduk-duduk bermalas-malasan di gardu desa. Walaupun seluruh penduduk desa sibuk bercocok tanam di sawah, para pengrajin mebel sudah mulai sibuk bekerja bahkan sebagian besar sudah mulai mengantarkan hasil produksinya ke pasar, ibu-ibu selesai memasak dan bersih-bersih rumah. Kemudian lewatlah Wak Haji yang baru saja pulang dari menjual dagangannya. Wak Haji keheranan melihat tingkah polah Bejo.

Sabtu, 26 Desember 2009

GOD IS MY COPILOT

Pernahkah Anda melihat sebuah stiker bertuliskan “GOD IS MY COPILOT?” Stiker tersebut menunjukkan suatu bentuk kualitas keimanan dan keyakinan bahwa Alllah SWT senantiasa memberikan yang terbaik dan membimbing setiap langkah hidup manusia.

Jumat, 25 Desember 2009

Nikmati Saat Ini

Seperti biasa setiap habis subuhan kami sekeluarga sibuk membersihkan rumah dan halaman sebelum berangkat sekolah. Kebetulan saya dan bapaknya anak-anak berprofesi guru sedangkan kedua putraku masih duduk di SMA.

Kamis, 24 Desember 2009

Bagaimana Cara Makan Sapi Brahman Sebesar Gajah?

Beberapa hari yang lalu saya mendapat pertanyaan mengejutkan dari Isna keponakan saya. Dia ini suka sekali bermain tebak-tebakan dan anaknya sangat kritis. Begini jalan ceritanya,
“Bagaimana cara bude makan sapi Brahman dewasa yang besar?”, saya lama diam terpaku. Dalam hati saya sempat ngedumel, “Masa saya disuruh makan sapi Brahman sebesar gajah. Mana mungkin?”. Ada-ada saja si Isna ini, tapi saya ndak boleh gegabah menjawabnya. Kasihan dia.

Ibuku Sayang Ibuku Malang

Saya sering bercanda dengan kedua putraku dan juga bapaknya anak-anak. Terutama tentang judul serial drama bersambung di radio waktu saya dan bapaknya anak-anak masih sekolah dulu. Saya sudah lupa jalan ceritanya, Namun saya sangat hapal judulnya.

Bapaknya anak-anak sering meledek jika anak-anak sudah mulai,” Bak buk bak buk”
Pada saat saya sibuk atau harus berangkat pagi (05.30 WIB) kedua putraku biasa mengurus segala keperluannya sendiri, segala sesuatu dikerjakan sendiri. Begitu saya tidak ada jam. How …. Mulai ada banyak permintaan.

Selasa, 22 Desember 2009

Ibupun Harus Belajar Berbagi Pada Putranya



Seperti biasa setiap habis magrib saya selalu menemani kedua anakku belajar, kecuali putraku ada kegiatan di laboratorium  Komputer sekolahnya sampai malam. Jika sedang belajar program baru pada gurunya (P Didit Dan P Andik) dia akan berusaha sampai bisa. Alhamdulillah putraku mendapatkan  guru yang baik dan sekolah memfasilitasinya.
                Kedua guru komputer putraku sangat baik, sehingga putraku sangat bahagia mendapat kesempatan mengembangkan potensinya. Kedua guru putraku juga tidak pelit ilmu. Setiap kesulitan belajar putraku pasti beliau bantu secara maksimal. Saya sangat bersyukur sekali. Oleh karena dia juga ingin berbagi ilmu yang sudah didapatkannya dari guru-gurunya pada teman-temannya. Kebetulan kedua anakku ikut PM (Pengembangan Diri) Tehnologi Informasi.
                Beberapa hari yang lalu Kresna putraku sempat mengeluh, ‘Saya ingin pindah kelas regular. Di kelas khusus bukannya tambah pinter, tambah katro (tidak berkembang).”
                Saya hanya mampu tersenyum, meskipun prihatin juga. Sebenarnya pada saat masuk SMA sudah saya tawarkan dua alternatif SMADA atau SMASA? Sampai dua hari akhir pendaftaran dia masih memilih SMASA. Saat itu saya masih berada di Surabaya mengikuti diklat Vokasi IPA di LPMP Surabaya selama 10 hari. Saya bebaskan kedua putraku untuk memilih sekolah sendiri. Kami hanya memberi masukan. Dan berdoa supaya Kresna putraku diberi yang terbaik oleh Allah. Meskipun sebagian besar teman-temannya memilih SMADA dia tetap bersikukuh sekolah di SMASA. Ternyata pilihannya benar.
                Akhirnya dia diterima di SMASA kemudian memilih ikut tes masuk kelas khusus seperti mbaknya. Dia diterima masuk kelas khusus. Di kelas (X/I ) dia mendapat amanah menjadi ketua kelas sampai sekarang. Kamipun berusaha menemani dan berdoa supaya Kresna bisa menjadi pemimpin yang bijaksana. Sekarang dia mulai mengeluh. Mengeluh kekurangan waktu untuk mengembangkan diri dan berbagi,
                Beberapa waktu yang lalu Kresna dan kawan-kawannya alumni SMP Negeri I Nganjuk ingin sekali mendirikan bimbingan belajar untuk anak-anak kurang mampu. Tapi karena keterbatasan waktu sehingga tujuan tersebut tidak mampu terlaksana.
                Di SMASA, putraku punya ide mendirikan klub IT. Alhamdulillah mendapat dukungan dari sekolah. Dia bersemangat sekali. Namun ternyata ada kendala yaitu masalah membagi waktu. Di kelas khusus pembelajaran di akhiri pukul 15.30 WIB. Sementara tugas sangat banyak. Sehingga dia tidak punya waktu untuk mengembangkan diri.
                Kedua putraku punya kebiasaan suka berbagi. Ingin punya kesempatan belajar, jika sudah bisa menguasai ilmunya ingin sekali bisa membagi ilmunya. Terutama pada teman-teman serta lingkungan dengan keterbatasan fasilitas di rumah. Dan mereka ingin sekali memfasilitasinya. Mereka berdua merasa bersyukur dan bahagia sehingga ingin melihat orang lain bahagia seperti dirinya. Kedua putraku sangat kompak dan saling mendukung, kebetulan usia keduanya tidak berselisih jauh.
                Beberapa hari ini dia menemui kebimbangan, namun saya katakan padanya,  “Dibalik setiap masalah Allah pasti banyak menyediakan solusi. Jangan fokus pada masalah namun berjuang untuk mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi.”
                Dalam pembahasan IT bapaknya hanya menjadi menyandang dana saja. Beliau lebih menguasai seni menurun pada putriku, Dita. Dia lebih menguasai ilmu yang berhubungan dengan seni; nembang, tari, melukis dan merias. Andai punya waktu berulangkali diminta perias manten untuk menjadi asistennya. Sayang sekali sekolahnya masih banyak menyita waktunya.
                Kresna memiliki puluhan bahkan mungkin lebih dari seratus koleksi kaset game PC. Kami belanja di Surabaya, Jogya bahkan Bandung dan Jakarta. Ketika teman-temannya sibuk belanja baju, dia sibuk belanja buku, tabloid dan barang-barang elektronik penunjang potensinya. Uangnya sakunya yang tidak seberapa  dikumpulkan untuk membeli apa yang dia perlukan. Jarang sekali jajan.     
                Saat dia merusakkan komputernya, saya benar-benar bersyukur. Saya bawa Kresna pada teman saya (P Wahyu) guru elektronika yang sangat menguasai IT di sekolah dan saudara saya (P Roman) guru IT SMADA sehingga dia bisa menginstal komputer sendiri sejak duduk di bangku SMP. Alhamdulillah semua orang yang dia temui sangat baik dan sangat mendukung usaha putraku untuk belajar terutama belajar masalah yang berhubungan dengan komputer. Kalau Kresna tidak pernah merusakkan komputer mungkin potensinya tidak berkembang seperti sekarang ini.
                Mungkin karena dia selalu berada dilingkungan orang-orang yang suka berbagi menyebabkan dia selalu punya keinginan untuk berbagi. Jika saya ingin mengembangkan potensi murid saya pasti suami dan kedua putraku sangat mendukung. Prinsip mereka, jika saya, sebagai  ibunya banyak memudahkan siswa atau orang lain berarti sudah memudahkan hidupnya (hidup kedua putraku).  Dan hasilnya terbukti kedua putraku banyak mendapat kemudahan dari Allah dalam perjalanan hidupnya. Alhamdulillah.
                Setiap kali timbul rasa malas berbagi, teringat sikap kedua putaku timbullah semangatku. Saya banyak belajar pada kedua putraku.

                Semoga Allah memberi  jalan pada Kresna untuk mengembangkan ketrampilan IT dan mengembangkan semangat berbagi ketrampilan di sekolahnya. Amin.
                Entah mengapa setiap kali melihat kedua anakku, saya selalu teringat Puisi Douglas Mac Arthur.
Doa Untuk Putraku

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.

Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.

Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah

namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...

Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...

Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"



            Puisi ini merupakan puisi yang ditulis oleh seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun pada masa perang dunia kedua, tepatnya bulan Mei Tahun 1952.


               

Kamis, 17 Desember 2009

Pemanfaatan Email Sebagai Media Pengayaan dan Remidi Siswa


Sejak dua hari yang lalu saya umumkan rata-rata nilai yang sudah dicapai siswa selama proses pembelajaran selama satu semester . Remidi dan pengayaan sudah saya kirimkan via email pribadi siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa penasaran dengan soal yang saya kirim. Sejak awal pembelajaran saya wajibkan memiliki email (SASI SAE = Satu Siswa Satu Email). Saya persilahkan siswa yang memiliki Hp boleh membuka emailnya saat itu juga.
Beberapa siswa yang memiliki Hp dan bisa untuk akses internet langsung menghidupkan Hpnya. Beberapa siswa langsung membuka dan mengerjakan soalnya. Yang lain ikut bergabung. Sedangkan yang lain terutama yang belum mengumpulkan email belajar pada temannya yang sudah bisa membuat email via Hp. Pada saat jam istirahat.
Di sini saya hanya berusaha menumbuhkan rasa sosial siswa dan empaty siswa terhadap teman-temannya. Alhamdulillah ternyata anak-anak mau berbagi, untuk membeli pulsapun mereka berurunan.
Saya berkeliling menemani siswa yang masih belum memahami materi yang sudah saya berikan. Saya senang anak-anak mau belajar untuk bisa, meskipun ada pula yang apatis. Saya bisa memahami karena memang beberapa siswa tidak mengerti dan paham fisika sama sekali. Terutama yang tidak menguasai perhitungan. Dan tidak bisa berfantasi dan berimaginasi.
Seperti misanya; Irul (bukan nama sebenarnya) pada awal perkenalan dia mengaku tidak terlalu bisa menghitung. Saya tes, ternyata benar dia punya kelemahan dalam menghitung bahkan menghitung yang paling sederhana sekalipun. Saya beri dia soal-soal perhitungan yang mudah, dia mau berusaha untuk bisa meskipun butuh waktu yang agak lama.. Minggu berikutnya saya coba lagi ternyata dia bisa. Kemudian saya tanya, “ mengapa tiba-tiba bisa menghitung?’

Dia jawab, “ Terima kasih sudah mempercayai perjuangan saya”. Saya hanya bisa tersenyum bahagia. Ternyata sebuah kepercayaan dan perhatian sederhana telah mampu membangkitkan kecerdasan siswa. Anak-anak butuh teman untuk menumbuhkan kecerdasannya. Kini Irulpun telah mampu memanfaatkan tehnologi.
Fendik, saya suka pada kebiasaan dan kesabarannya dalam berbagi. Fendik penguasaan materi pelajaran dengan baik dan disukai teman-temannya. Ada beberapa siswa yang telah banyak mendapat bantuannya. Termasuk belajar membuat email via HP. Saya senang mengamati kegiatannya dari jauh. Baik waktu pembelajaran saya maupun pembelajaran produktif. Semoga semakin banyak tumbuh Fendik-Fendik yang lain di sekolah kami. Amin.
Tian, siswa saya yang satu ini sangat hiperaktif. Suka protes dan banyak bergerak dan sering menjengkelkan. Meskipun begitu Tian punya tanggung jawab jika diberi tugas merakit alat dan berpikir untuk merancang suatu kegiatan, kalau disuruh belajar teori ….. selalu saja berbuat gaduh. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tehnologipun angkat tangan. Ternyata dia lebih tertarik untuk menguasai kesenian. Dia memilih remidi dengan caranya sendiri, merancang proses filterisasi air kotor/`air limbah’ dengan berbagai cara. (Kebetulan saat ini dia belajar IPA bersama saya).
Semoga saya diberi kesabaran menghadapi anak-anak seperti Tian. Amin. Kalau saya marah karena kesabaran saya sudah habis, pasti dia akan ucapkan, “Sabar bu …sabar. Baca Alhamdulillah bu, masih bisa bertemu murid seperti saya, berarti ibu dan saya sehat dan diberi umur panjang. Ibu sendiri yang mengajarkan bersyukur pada saya “. Kalau sudah begitu ….. saya hanya mampu tersenyum.
Jawaban remidi dan pengayaan boleh dikirim via email maupun dikerjakan secara manual, dikerjakan diselembar kertas. Atau mengumpulkan dengan dua cara; lewat email dan secara manual.
Saya hanya berupaya memotivasi siswa untuk lebih mengenal tehnologi dan memanfaatkannya untuk kegiatan positif. Kita jangan hanya bisa menyalahkan tehnologi (internet dan Hp) namun berpikir bagaimana memanfaatkan tehnologi yang ada untuk kegiatan positif.
Saat ini emailpun mampu membantu proses remidi dan pengayaan siswa. Internet dan Hp-pun bisa digunakan untuk kegiatan positif. (Catatan, jawaban tidak boleh dikirim via sms).

Sabtu, 12 Desember 2009

Belajar Pada Akar



Pagi ini ada kesibukan mengurangi akar-akar adenium dan mengganti media tanamnya. Tiba-tiba saya merenung dalam diam sambil mengamati akar-akar adenium tersebut.Inilah hasil perenungan sederhana saya terhadap akar.
Walau akar itu tidak seindah daun atau bunga, juga tidak berwarna-warni indah, namun memiliki fungsi yang sangat besar.
Tidak terlihat, akan tetapi akar memiliki peran yang sangat penting. Ia bisa menunjang batang pohon dengan sangat kuat. Ia selalu berusaha mencari air dan mineral yang nantinya akan menjadi asupan bagi tanaman.
Akar memiliki dorongan mencari air yang sangat kuat sehingga ia mampu menjebol trotoar untuk mendekati air di sebuah hidran. Akar juga mampu menyesuaikan dirinya untuk masuk ke celah-celah kecil (mencari air di dalam relung-relung tanah) atau menghadapi kondisi iklim yang berbeda (mengakar pada batu karang di gunung bersalju).
Tapi yang sungguh mengagumkan adalah ia bekerja dalam hening dan tidak terlihat dari luar. Akar sangat memahami apa yang ia inginkan dan bagaimana merealisasikan keinginan tersebut.
Mampukah kita meneladani akar? Serta belajar banyak padanya.
Pada saat musim kering atau kekeringan dia terus menerus berjuang untuk mendapatkan air. Akar sangat konsisten untuk mewujudkan angan-angannya mencapai sumber air.
Ia tidak menyerah walaupun kondisinya sulit. Komitmennya untuk mancari air sebagai bentuk tanggungjawab terhadap kelangsungan kehidupan daun, bunga dan sebagainya membuatnya akan berusaha sangat keras untuk menemukannya.
Akar mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat. Ia bisa membuat dirinya menjadi sangat kecil untuk masuk ke celah-celah tanah dalam rangka mencapai sumber air. Akar juga sanggup bekerja di pegunungan bersalju dengan menancap pada karang dengan sangat kuat untuk melindungi tanaman dari angin.
Akar dengan sangat mengagumkan telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa. Dengan menyandang peran yang begitu besar dan penting ia bekerja tanpa banyak bicara, tidak perlu menampilkan diri. Tapi semua orang tahu bahwa jika ingin menghabisi sebuah tumbuhan, harus dihabisi sampai ke akar-akarnya.
Ternyata akarpun dapat menjadi tempat kita belajar … belajar tentang hidup yang sebenarnya.




Kehilangan I


Pernahkah anda merasa kehilangan?. Sudah hampir satu semester ini saya merasa kehilangan. Kehilangan semangat, maksud saya agak sedikit berkurang semangat saya di perpustakaan. Mengapa bisa begitu? Hampir selama 3 tahun setiap hari saya selalu melihat kehadiran Ferry dengan keserhanaannya , kreatifitasnya serta kemampuan menghafal pengarang dan ciri-ciri karangannya bahkan hapal harga bukunya di perpustakaan. Namun sejak awal tahun ajaran baru dia harus meninggalkan sekolah kami. Untuk melanjutkan sekolahnya. Kini dia telah kuliah.

Kami berdua akui, saya dan bu Mun merasa kehilangan.

Hampir satu semester kami dipisahkan namun setiap kali saya melakukan pelayanan kadang terbersit kerinduan celotehnya, pesanan bukunya serta ringkasan buku yang baru dibacanya. Kini setiap kali pembelanjaannya saya tidak ada yang menemani mengedit bacaan, maksud saya; buku tersebut layak dibaca siswa atau tidak. Sebelumnya harus kami baca terlebih dahulu. Kalau tidak layak, terpaksa kami simpan, tidak untuk dipinjamkan.

Diantara jam-jam kosong dan jam-jam istirahat kami sering berbagi ilmu di perpustakaan sekolah. Bahkan sejak adanya AIM (Anjungan Internet Mandiri), Ferry banyak membantu teman dan adik-adik kelasnya. Bahkan sampai hari ini jika saya tidak bisa membantu, Ferry mau membantu adik-adik kelasnya, mau berbagi ilmu dan berbagi semangat. Tentu saja berbagi jarak jauh. Melalui dunia maya.

Ternyata seorang gurupun bisa merasa kehilangan. Alhamdulillah dunia maya telah banyak membantu kami. Meskipun kami jauh di mata namun dekat dihati. Aktifitas ngeblog sayapun berkat dukungan dia. Mencari siswa sekualitas Ferry ternyata susah juga. Padahal saya tak pernah lupa berdoa semoga ada Ferry-Ferry baru di sekolah kami. Amin.
Alhamdulillah pelan tapi pasti saya melihat hasil perjuangannya. Mimpinya satu persatu mampu terwujud. Doa saya semoga dia berhasil berbisnis online, sukses pula kuliahnya dan menjadi anak yang sholeh. Amin.

Menumbuhkan semangat membaca siswa memang tidak mudah. Apalagi menumbuhkan keinginan menulis siswa, lebih sulit lagi. Padahal membaca dan menulis merupakan dua aktifitas yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, mengurangi tekanan kejiwaan siswa dan suatu saat mampu menjadi ladang nafkah siswa.

Dengan membaca mampu mengubah sistim keyakinan. Mampu menghancurkan keyakinan bahwa diri kita ini terbatas. Sehingga berani berpikir beda. Yakin bahwa diri kita special. Tidak pernah gentar mendapat kecaman . Yakin bahwa kita memiliki potensi yang sangat luar biasa. Sehingga berani berjuang meraih impiannya.

Semoga dimasa datang muncul Ferry-Ferry junior di sekolah kami. Amin.

Senin, 07 Desember 2009

Nge-Blog Upaya Membangun Mimpi Siswa


Apa hubungan mimpi dengan blog? Bagi orang yang tidak mengerti manfaat blog mungkin dianggap omong kosong. Namun apa yang saya pikirkan dan saya sarankan ke siswa ini akan terbukti minimal 5 tahun yang akan datang.

Baru saja saya Fb-an dengan salah satu alumni sekolah kami yang saat ini bekerja sambil kuliah di Kerawang. Sebenarnya siswa kami yang diterima bekerja di Kerawang ada beberapa orang namun satu- persatu mereka pulang, tinggal beberapa orang yang masih menetap dan bahkan ada dua orang yang bisa bekerja sambil kuliah.
Ada satu pernyataan Sugeng yang saya sempat saya copy.

“perjelaslah hidupmu,,,maka alam akan merespon jalan hidupmu,,,semua yang sedang aku jalani sekarang,,apa yang ada dipikiranku waktu kelas 6 sd bu,,,”

Sugeng sedang menjalani apa yang dia pikirkan sejak kelas 6 SD berarti merupakan impiannya sejak 9 tahun yang lalu. Ternyata, sebuah impian / visi memiliki kekuatan luar biasa. Andai sugeng sudah mengenal blog sejak kelas 6 SD maka dia akan merasa sangat bahagia. Dokumen impiannya memang benar-benar ada, tertulis dalam blog. Sayang sekali waktu dia SD belum ada internet,
Harapan semoga Sugeng mampu mengajarkan anak-anaknya membuat blog dan mempostingkan impian dan imaginasinya sehingga seluruh potensi putranya mampu tergali sejak kecil. Amin.

Saat ini ada beberapa siswa telah mampu menuliskan mimpinya di blog, menguploadkan gambar; sepeda motor, rumah, dan mobil pribadi serta impian kariernya di masa datang bahkan ada beberapa yang bermimpi mendapat kesempatan belajar gratis di luar negeri.

Saya bahagia sekali membacanya. Meskipun mungkin bagi orang lain karya mereka masih sangat sederhana namun bagi saya, semua itu merupakan permulaan yang baik.

Rabu, 02 Desember 2009

Setiap Individu Dilahirkan Genius.

Setiap orang manusia saat di lahirkan memiliki sekitar 100 miliar sel otak aktif dan 900 miliar otak sel otak pendukung. Total “modal’ kita mengarungi dunia adalah sekitar I triliun sel otak. Tuhan Maha Adil dan Maha Penyayang. Semua anak manusia dibekali dengan jumlah sel otak yang sama, Tidak ada diskon dan tidak bonus. Subhanallah.
Mari kita coba bandingkan dengan; siput yang hanya memiliki 8 sel otak, lebah 7000 sel, lalat buah 100.000 sel, tikus 5.000.000 sel dan monyet 10.000.000 sel otak. Hewan-hewan ini , dengan jumlah sel otak yang jauh di bawah sel otak manusia, ternyata menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.
Contohnya lebah. Hanya dengan bekal 7.000 sel otak, mampu mencari madu, tidak perlu menggunakan peta atau kompas, mengerti hierarki tugas dan tanggung jawab, dan dapat hidup akur dalam satu koloni. Luar biasa bukan?. Bagaimana dengan manusia?.
Selama ini ilmu akan modal kecerdasan ini jarang sekali dibahas. Sehingga masih banyak orangtua maupun guru dan masyarakat yang hanya memandang kecerdasan dari nilai akademik yang di dapatkan, sehingga nilai perjuangan dan nilai proses diabaikan. Akibatnya, hasil atau produk pendidikan di Indonesia tidak dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Bahkan ada beberapa pendapat yang menyatakan
Kemana larinya potensi manusia?.
Saya baru saya dapat pembelajarannya. Minggu ini kedua perusahaan tempat kedua kelompok siswa Prakerin membuat pernyataan yang sama. Mereka minta dikirim siswa terbaik kami. Saya sempat terkesima, terpaku dan termangu. Kedua kelompok siswa di bawah bimbinganku kali ini merupakan siswa dengan prestasi akademik baik. namun ternyata di lapangan atau di dunia kerja sangat jauh berbeda.
Beberapa angkatan sebelumnya tidak terlalu banyak complain, kalaupun ada karena memang mereka memiliki prestasi akademik yang tidak terlalu baik, jadi saya bisa menerima jika pihak perusahaan mengeluh. Namun dua kali rombongan prakerin kali ini beberapa yang mendapatkan complain adalah anak-anak dengan prestasi akademik baik bahkan terbaik.
Saya hanya bisa mawas diri, berarti masih banyak yang harus kami perbaiki dalam proses belajar mengajar di sekolah. Seringkali dilapangan kami kurang menghargai proses karena dikejar deadline kurikulum, sehingga nilai perjuangan siswa terabaikan.
Perlunya ruang gerak yang lebih luas untuk menumbuhkan potensi siswa. Namun apa daya ruang yang ada sangatlah terbatas. Disinilah letak tantangannya. Menjadi guru atau orangtua yang baik memang tidaklah mudah. Memerdekakan potensi individu memang memerlukan perjuangan tersendiri.

Adakah di antara pembaca yang mau membantu saya?. Saya tunggu bala bantuannya.

Selasa, 01 Desember 2009

HADAPI MASALAH DAN CARI SOLUSINYA


Beberapa hari yanga lalu kembali saya terima sms dari salah seorang siswa terbaik kami, intinya Dedy (bukan nama sebenarnya) minta saran pindah kelas. Mengapa? Seberat apakah permasalahannya hingga punya keinginan pindah kelas. Sudah agak lama saya amati ketidak harmonisan hubungan Dedy dengan teman-temannya di kelas.  Salah satu pemicunya, karena Dedy menjadi kesayangannya guru-guru sedangkan yang lain tidak (menurut kaca mata teman-temannya). Dedy selalu mendapat nilai baik bahkan terbaik di kelasnya. 
Dia memang anak yang baik, jenius dan cepat tanggap terhadap tugas yang diberikan guru padanya. Pekerjaannya selalu rapi, baik pelajaran adaptif, normatif dan produktif.  Tapi sayang sekali dia sedikit  memiliki sifat egois. Emotional Questionnya kurang baik. Seringkali menganggap remeh teman. Hasilnya dia dijauhi oleh teman-temannya dan kebetulan dia berada di kelas yang agak bermasalah.
Pada saat di kelas X belum banyak timbul masalah. Kini setelah berada di kelas XI semakin memperlebar jarak dengan teman-temannya. Sebenarnya ada beberapa masalah pribadi yang dia pendam tanpa mau terbuka dengan teman-temannya, dengan tujuan sebenarnya hanya tidak mau merepotkan serta menimbulkan prasangka buruk. Ternyata semua itu juga menimbulkan persepsi jelek dari teman-temannya. Semakin hari semakin buruk. Dan kelihatannya hari ini mencapai puncak kesabarannya.
Beruntung Dedy masih mau berkonsultasi. Akan lebih berbahaya jika dipendam tanpa mendapat pencerahan dan bantuan menyelesaikan permasalahannya.
Kadang saya goda, “Fisika bisa dapat  sepuluh. Menghadapi masalah kehidupan kok …. Loyo ?!. Semangat …Semangat! Jangan lari dari masalah. Jangan menyerah dan jangan pernah putus asa.”
Salah satu saran saya, menulis … menuliskan semua permasalahannya, biar hatinya sedikit lapang. Lega. Sehingga mampu berpikir jernih. Tidak emotional.  Bahkan beberapa siswa mampu menulis di dalam blognya. Ketika permasalahnya bisa dilewati dan memperoleh hasil yang baik. Bisa menjadi memory yang membahagiakan dimasa datang.
Setiap ada siswa mengadukan permasalahannya, seringkali hanya saya bekali buku supaya dibaca. Belajar secara otodidak terlebih dahulu. Dan hasilnya ada banyak siswa mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri dari membaca. Bisa dimulai dari bacaan ringan tentu saja. Mungkin bisa di mulai dari serial teenlit jika perempuan, buku-buku tetralogi milik Andrea Hirata serta buku-buku motivator (Andrie Wongso, Ary Ginanjar,  Agus Mustofa, Renald Kasali, Paulus Winarto, John Mazwell, Krisnha Mukti,  Rhonda Byrne,  Wallace D Wattles, dll) untuk mengasah kepekaan nalurinya.
Bagi yang tidak suka membaca …. Memang agak sedikit repot, namun ada saja jalan keluar yang bisa kita berikan ke siswa sebagai solusinya jika kita memang berniat belajar, belajar membimbing siswa menjadi dewasa. Saya bukan guru BP (Bimbingan Penyuluhan) namun saya suka mempelajari psikologi perkembangan remaja, sehingga seringkali menjadi rujukan siswa untuk membantu mencarikan solusi permasalahan yang sedang dihadapi. Padahal pada dasarnya mereka berjuang mencari solusi sendiri.
Andai saya biasa mencatat seluruh pengalaman selama saya mengajar mungkin  bisa menjadi sebuah buku yang menarik. Sayang sekali masih jauh beras dari dandang.
Masih banyak siswa yang memiliki masalah, sebagian besar tidak tahu harus bicara dengan siapa, sebagian yatim/piatu, bahkan beberapa terpaksa hidup sendiri sementara orangtuanya merantau. Jika mereka salah bergaul/berteman, bukan solusi yang didapatkan melainkan permasalahan mereka semakin buruk,  bahkan mereka bisa lari ke rokok, minuman keras dan narkoba. Mereka berusaha lari dari permasalahannya dengan mengkonsumsi barang haram. Pelarian semu.
Sudah waktunya orangtua, guru dan masyarakat bersatu padu membangun mental dan berempati pada permasalahan remaja supaya mereka tidak salah jalan. Berani menghadapi masalah dan mencari solusinya bukannya lari dari masalah. Lari pada rokok, minuman keras dan narkoba. Yang lebih parah pada sexbebas.



Minggu, 11 Oktober 2009

Maverick, Kisah Seorang Ibu Menolak Diagnosis Autisme atas Putranya

Selama seminggu saya absen dari dunia maya, ternyata kangen juga. Kangen melihat kabar teman-teman, kangen membaca karya dan perkembangan teman-teman blogger. Absen dari dunia maya terasa ada rasa kehilangan yang sulit diceritakan dengan kata-kata.
Kemana saya selama ini, pastinya ada kesibukan di dunia nyata. Mau apa lagi?. Pentingnya keseimbangan antara kesibukan dunia maya dan dunia nyata. Dua dunia, sama-sama penting untuk menciptakan kebahagiaan hati. Bahagia memang kita sendiri yang bisa menciptakan, kalau tidak …. Bisa menimbulkan stress. Daripada stress saya ingin bercerita tentang sebuah buku yang beberapa hari ini menyita waktuku.
Maverick, Kisah seorang ibu menolak diagnosis Autisme pada putranya. Ibu tersebut bernama Cheri L. Florance, Ph. D, seorang ahli Patologi wicara bahasa medis, asisten professor ilmu penyakit jiwa, dan direktur klinis The BrainClinic di Ohio State University College of Medicine and Publish Heald. Dia mendirikan sebuah program pendidikan eBrain yang continue melatih para ahli terapi melalui City University of new York.

Kita orangtua memiliki harapan dan impian yang besar untuk anak-anak kita, kita ingin mendukung mereka dengan segala cara sehingga mereka dapat mencapai cita-cita mereka. Alhamdulillah jika kita dikaruniai anak-anak yang manis, cerdas dan sehat. Namun apa yang harus dilakukan oleh seorang ibu yang diberi titipan Allah seorang anak yang menderita autisme?. Kecewa, sedih atau hanya mengeluh, manusiawi. Namun saya pikir semua itu tidak ada gunanya.
Beberapa tahun yang lalu saya mendengar istilah Autisme. Saya berjuang mencari ilmunya, sebagai seorang ibu, guru sekaligus pengurus PKK di desa, maka ilmu tentang kelainan bawaan lahir (anak berkebutuhan khusus) penting sekali dimiliki untuk dibagi pada tetangga dan lingkungan. Bukan untuk kesombongan melainkan sebagai wahana berbagi ilmu di kalangan ibu-ibu, karena Ibu adalah perpustakaan pertamaku. (kapan-kapan akan saya postingkan tersendiri). Biasanya kami berbagi pada saat kegiatan posyandu (Sayang sekarang jarang sekali bisa saya lakukan berbenturan dengan jadwal mengajar di sekolah), saat ini hanya bisa berbagi pada saat kegiatan PKK baik RT/RW maupun Desa.
Penderita autis banyak kita jumpai di masyarakat, namun sayang sekali masih banyak ibu-ibu yang tidak mengenal jenis kelainan bawaan lahir anak (anak berkebutuhan khusus), terutama autis. Saya juga masih mengenal sedikit tentang autis, Alhamdulillah Allah memberi saya kesempatan mendapatkan buku Maverick ini dengan diskon 50% di toko buku Uranus Surabaya pada tanggal 6 oktober 2009.
Menurut Om Wikipedia, ciri-ciri autisme sebagai berikut:
Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
 interaksi sosial,
 komunikasi (bahasa dan bicara),
 perilaku-emosi dan
 pola bermain,
 gangguan sensoris, dan
 perkembangan terlambat atau tidak normal.
Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
Anak yang dilahirkan autis, asyik dengan dunianya sendiri. Suka menyakiti diri sendiri. Cerita perjuangan Florance di dalam bukunya Maverick ini sangat menyentuh, Dapat dijadikan bahan bacaan ibu-ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus maupun para ibu pemuka masyarakat, ibu-ibu pengurus PKK terutama ibu-ibu Kader posyandu maupun ibu-ibu mengurus pengajian.
Cheri Florance memilki tiga orang anak, kedua putranya dilahirkan sempurna, oleh karena itu ketika putra ketiganya didiagnosis autis, Cheri Folrance sempat berkeyakin diagnosis tersebut keliru. Dia pertaruhkan kebahagiaan keluarganya untuk membuktikan kesalahan diagnosis tersebut. Berbekal pengalamannya sebagai ahli terapi bicara, Cheri mengubah Whitney, anak lelakinya yang ‘bisu-tuli’ serta tak terkendali, menjadi remaja yang sehat dan berbahagia seperti remaja pada umumnya. Kini, Whitney adalah remaja 18 tahun yang menakjubkan, terutama bila mengingat selama 6 tahun pertama kehidupannya, dia sama sekali tidak mampu bicara.
Perjuang Cheri Florance membesarkan Whitney memberikan sumbangan pada dunia ilmu pengetahuan dengan penemuan sindrom maverick yang kemudian dikenal sebagai Florance Syndrome. Maverick, memberikan ilmu baru bagi kita untuk melihat para penyandang autis secara berbeda dengan cara pandang selama ini, sekaligus membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk menolong mereka.

Anak berkebutuhan khusus perlu mendapat perhatian dari keluarga, masyarakat dan pemerintah supaya mereka bisa mandiri di masa dewasa, tidak tergantung pada orang lain. Saya yakin penderitaan mereka bisa berkurang dengan cinta dan kasih sayang.
Selamat berjuang.


Minggu, 04 Oktober 2009

Tiba-tiba Airmataku Menitik

Dalam dunia yang sangat hedonis dan serba kebendaan ini, faktor keikhlasan terasa tak bermakna dan benar-benar kehilangan makna. Hampir lebih dari dua dasawarsa ini para guru di Indonesia terlihat seperti tak menjumpai kata “ikhlas” dalam kamus hatinya.
Membaca petikan artikel ini,
Tiba-tiba airmataku menitik, hatiku terasa teriris, perih sekali rasanya. Benarkah, sudah separah itu kondisi guru-guru di Indonesia. Setahuku, kami (guru-guru) tidak seperti itu. Saya tidak mau membela diri. Namun saya merasakan dan melihat fakta di lapangan ( di sekolah), masih banyak guru-guru yang mengajar dengan hati dan mereka sangat ikhlas.

Mengapa saya menangis, bukan karena sakit hati, tapi mencoba mawas diri. Saya seorang guru. Saya bukan orang bodoh yang hanya mampu membuang-buang waktu dengan bekerja tidak ikhlas.
Andai saya mengajar tidak dengan hati, siswa-siswa saya akan merasakannya, karena mereka juga memiliki hati. Frekuensi gelombang yang keluar dari tubuh saya benar-benar dapat dirasakan oleh mereka (siswa-siswa). Mulut bisa bohong. Akan tetapi, Frekuensi gelombang yang keluar dari tubuh tidak pernah bohong.
Saya manusia biasa yang memiliki keterbatasan dan kesalahan. Saya guru yang sedang belajar, salah satu inspirator saya Albert Einstein. Beliau menyatakan, “Hasil akhir dari sebuah proses pendidikan adalah membuat seseorang dapat menghargai dirinya sendiri (Try not to become a man of success but a man of value)”
Maafkan saya, tiba-tiba saya ingin sekali melakukan pembelaan diri.
Saya pernah sekolah, masa sekolah saya sangat membahagiakan. Guru-guru saya sangat baik dan penuh perhatian oleh karena itu saya ingin meneladani mereka. Sampai sekarang hubungan kami masih baik meskipun beliau-beliau sudah purna, sudah sepuh bahkan sudah almarhum Saat ini, saya sendiri sudah menjadi guru.
Selama sekolah saya mendapat kesempatan mengembangkan diri dan bahagia sekali. Kebahagiaan dan keberhasilan siswa-siswa merupakan harta yang ternilai harganya. Tidak bisa dinilai dengan rupiah.
Andai saya mengajar tanpa hati, tidak mungkin puluhan sms ucapan selamat merayakan Idul Fitri masuk ke hp, email dan Fb. Baik dari siswa yang masih aktif maupun yang sudah alumni. Orangtua siswa juga ada beberapa. Bahkan mungkin sampai hari ini masih ada beberapa yang belum sempat saya balas meskipun saya lakukan tidak dengan sengaja. Tapi saya terus berjuang untuk tidak mengecewakan mereka.
Meskipun rumah saya jauh dari sekolah beberapa siswa dan alumni masih mau berjuang mencari dan berkunjung ke rumah di hari lebaran. Karunia Allah yang tak ternilai harganya. Saya hanya mampu bersyukur dan terus menerus bersyukur. Kunjungan merekapun tak terukur dengan materi atau uang.
Kedua putrakupun berusaha untuk mengadakan silaturahmi pada guru-guru SD dan SMP bahkan TK bersama kawan-kawannya. (saat ini keduanya sudah SMA), saya yakin mereka melakukan silaturahmi karena sangat mencintai guru-gurunya.
Andai saya mengajar tanpa hati, tidak mungkin beberapa alumni masih memohon restu pada saat mereka berjuang untuk sekolah lagi, pindah kerja, berusaha mandiri, berangkat bertugas (TNI) dan masih banyak lagi. .
Sekali lagi maafkan saya.
Hidup guru-guru Indonesia.


Sabtu, 03 Oktober 2009

Wayang Kulit

Unesco pada tanggal 7 november 2003 telah menetapkan bahwa wayang kulit adalah warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan, sejak 7 november 2003 lalu organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan pbb (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai world master piece of oral and intangible heritage of humanity.

Setelah dikukuhkan apa yang bisa kita lakukan?. Kita semua perlu bertindak untuk melestarikannya supaya budaya kita tetap menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Jangan hanya mampu menyalahkan generasi muda, pada dasarnya peran generasi tua sangatlah penting.
Sebelum membahas masalah wayang ada yang lebih penting kita bahas, yaitu budaya mendongeng. Saat ini kebiasaan mendongeng di kalangan generasi tua sudah menjadi barang langka dalam kehidupan berkeluarga di masyarakat kita. Budaya mendongeng sudah digantikan oleh budaya nonton TV.
Di masa lalu pada saat saya masih kecil, kakek dan nenek saya selalu ada waktu mendongeng, tentang tokoh-tokoh pewayangan. Karena penasaran akhirnya mencari bahan bacaan di perpustakaan. Di sekolah guru-guru masih memiliki kesempatan untuk menambah pengetahuan tentang tokoh-tokoh wayang.
Di masa kini, di sekolah, waktu untuk mempelajari budaya sangatlah singkat sehingga pengenalan budaya di kalangan generasi muda sangatlah terbatas. Kedua putraku mengenal tokoh pewayangn dari kami selaku orangtua ditambah sedikit dari Guru di sekolah. Bagaimana dengan putra-putri Anda?.
Di hari libur sekolah, ada agenda kegiatan yang menyita waktu saya untuk kedua putraku. Libur adalah saat yang tempat untuk mengenalkan budaya pada anak-anak. (oleh karena itu jarang posting selama libur sekolah)
Saat ini putriku terus belajar budaya Jawa, belajar menari, nembang, belajar memahami tokoh-tokoh dalam dunia pewayangan, belajar sanggul dan rias pengantin Jawa. Salah satu pemicu semangat putriku adalah pada saat seleksi pertukaran pelajar ke luar negeri (AFS), karena gagal dia terus terpacu untuk menguasai budaya Jawa dengan harapan jika suatu saat mampu mendapatkan beasiswa ke luar negeri sudah memiliki bekal yang kuat tentang budaya. Amin.
Membicarakan wayang, saya bukan pakarnya oleh karena itu saya hanya akan memperkenalkan salah satu buku rujukan yang bagus untuk bahan referensi orangtua mendongeng pada putra putrinya yang Berjudul Tasawuf Semar Hingga Bagong karangan Muhammad Zaarul Haq Yang diterbitkan oleh Kreasi Wacana Yogyakarta. Adapaun garis besar ilmunya sebagai berikut:
Wayang merupakan kekayaan budaya Jawa. Untuk mengenal secara mendalam masyarakat Jawa, kita bisa melakukannya lewat kesenian wayang. Wayang merupakan symbol perilaku kehidupan manusia Jawa, miniatur dari dunia Jawa dan dunia kejawen yang seringkali dalam mengkaji kebenaran dilakukan melalui rasio dan indnra batin.
Menurut M Mukti S, Kar. Dalam artikelnya berjudul Dewi Kunthi, Konteks Simbol Filosofis Budaya Jawa, setiap cerita dalam pewayangan pada umumnya memakai pendekatan yang tidak partial tetapi holistik dengan selalu mengingat bahwa budaya Jawa penuh dengan simbol-simbol filosofis yang mencerminkan perseteruan antara tokoh antagonis dan protagonis.
Sejarah telah membuktikan bahwa wayang pernah menjadi media pendidikan jitu yang dipakai Walisongo untuk menyebarkan dakwah Islamiyah di tanah Jawa. Wayang juga sarat dengan kadungan nilai sakral. Nilai yang ada sangatlah banyak, tetapi semua itu tidak pernah lepas dari nilai-nilai pendidikan.
Pendidikan yang ditekankan dalam kesenian wayang adalah pendidikan seumur hidup. Manusia harus bisa memahami bahwa dirinya merupakan Khalifah fil ardhi dengan misi khusus untuk memelihara dan mengatur bumi seisinya.
Mengenal Figur Punakawan:
Pagelaran wayang kulit tidak akan pernah sempurna bila tidak dilengkapi dengan kehadiran Panakawan Menurut sejarah, wayang panakawan adalah hasil buah tangan Sunan Kalijaga di tengah-tengah kesibukan beliau menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Karena beliau berlatar belakang ulama Islam, maka beliau menempatkan ajaran Islam sebagai ladang luas dan referensi utama yang di dalamnya penuh dengan solusi-solusi untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan.
Kentut Semar bukan sembarang kentut. Kentut Semar baunya luar biasa ‘jahatnya’, akan tetapi ajaib, bagi orang jahat yang mencium bau kentur Semar seketika itu juga menyadari perbuatan jahatnya. Kentut Semar bisa diartikan sebagai suara rakyat kecil yang memuat nilai-nilai kearifan dan kebenaran.
Salah satu sebutan untuk Petruk yang banyak kita kenal adalah Petruk Kontong Bolong ( saku yang berlubang), disebut demikian karena Petruk terkenal dermawan, suka infak, zakat dan sodakoh jariyah, sehingga sering dikatakan dheweke dewe luwe ora duwe apa-apa (dirinya sendiri sampai tidak punya apa-apa).
Dan masih banyak lagi ilmu yang bisa kita pelajari dari buku ini. Semoga budaya mendongeng kembali menjadi budaya masyarakat Indonesia di masa kini dan akan datang dengan harapan kebudayaan Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negerinya Sendiri. Amin.


Rabu, 30 September 2009

Batik

Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli Indonesia tidak sia-sia. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dipastikan akan mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan dunia asli Indonesia pada Oktober 2009 mendatang di Perancis.
Bicara masalah batik, Saya jadi teringat pada salah satu teenlit dengan judul Canting Cantik karya Dyan Nuranindya. Saya senang sekali membaca karya-karya pengarang muda Indoneia meskipun usia sudah tidak muda lagi. Mari kita ikuti cerita perjalanan hidup Melanie Adiwijaya dalam Canting Cantik. Begini ceritanya:

Melanie Adiwijaya punya hidup yang sempurna. Sebagai putri tunggal pengusaha mebel berlabel lokal ternama Aryo Adiwijoyo. Sejak kecil Mel punya cita-cita jadi model Internasional. Bermodal wajah cantik yang diwarisi dari ibunya yang berdarah Solo-Prancis dan tubuh ideal yang bikin iri setiap cewek. Melanie banyak dilirik oleh agency-agency untuk foto majalah atau catwalk. Tapi sayang, ia nggak pernah tertarik menjadi model lokal.
Impian Melanie akhirnya hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut dan Melanie terpaksa meninggalkan Jakarta untuk tinggal bersama Eyang Santoso di Yogyakarta. Disinilah babak baru kehidupan Melanie Santoso dimulai.
Eyang Santoso ternyata tidak tinggal sendirian. Beliau tinggal bersama anak-anak kos dengan penampilan aneh-aneh. Ada Dara, cewek tomboy dengan rambut di-higligt pink. Ada Saka, yang suka berpenampilan tradisional. Ada Ipank, anak gunung yang tempetramental. Ada Jhony, yang punya rambut kribo. Ada Aiko, cewek berwajah oriental yang doyan banget pakai minyak telon. Ada Dido, cowok berkaca mata tebal dengan rambut jingkrak. Ada Bima yang sangat pendiam.
Nasib mempertemukan Melanie dengan desainer kebaya, bernama Aryati Sastra yang getol mengajari Melanie menjahit. Dari Aryati sastra, Melanie banyak mendapat ilmu tentang batik dengan cantingnya, banyak belajar tentang keindahan budaya Indonesia, sampai akhirnya Melanie mampu berkarya di dalam keterpurukannya sejak usaha ayahnya bangkrut dan akhirnya meninggal dunia.
Dalam teenlit in I diceritakan tentang keberanian Melanie memadu batik dan kebaya yang tradisional sesuai dengan imaginasinya. Kebaya dipadukan dengan hot pants, kebaya dibuat tanpa lengan seperti rompi, kain jarik/batik dibuat celana dan batik dibuat sackdress dengan lengan balon.
Saat ini batik berani tampil beda, generasi muda semakin menggemari batik berani memadu padankan dengan segala sesuatu yang pada awalnya dianggap tabu. Berani memadukan unsur tradisional dan modern. Batik sekarang lebih berwarna, lebih gaul. Indah sekali.
Semoga batik mampu menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Indonesia tercinta. Amin.

Selasa, 15 September 2009

Uang


Beberapa hari ini begitu banyak kesibukan yang berhubungan dengan uang, kegiatan rutin tahunan mendekati hari lebaran. Alhamdulillah mulai kemarin semua sudah selesai.
                Bicara masalah uang, jadi ingat perjalanan dua mata uang yang berbeda nilainya. Satu mata uang benilai 1.000 rupiah dan yang lain 100.000 rupiah. Mereka ke luar  dari percetakan uang Negara yang sama, dalam keadaan yang sama; mulus, licin dan berbau wangi tinta cetak. Bahan kertas yang dipakaipun tidak berbeda. Mereka berpisah di Bank, dan tiga bulan kemudian mereka bertemu di dompet seorang pegawai negeri golongan II. Uang  seratus ribuan masih licin, tetapi uang seribuan sudah kumal, berbau tak sedap dan beberapa tepinya sudah koyak. Gambarnya juga sudah mudah pudar. 
                Uang seratus ribuan kaget dan berseru: “Ya ampun mbak, lha kok kini kamu berbau begitu, khan baru tiga bulan kita berpisah? Memangnya kamu kemana saja?
                “Hmm … perjalanku panjang. Kamu sendiri bagaimana? Sahut si seribu rupiah.
                “Sekeluarnya dari bank, aku berada di dompet seorang pria kaya, dompetnya bber-merk, dari kulit yang wangi. Kemudian pindah ke dompet istri pria kaya itu. Dompetnya juga wangi. Dari dompet wanita itu aku berpindah-pindah ke dompet ibu-ibu arisan, tetapi selalu di tempat yang wangi-wangi, pada dompet branded yang mahal dan aku tidak pernah dilipat-lipat maupun diremas-remas …” katanya dengan bangga.
                “Nasibku lain.” Kata seribu rupiahan. “Aku berpindah-pindah dari tukang sayur, ke tukang daging, tukang sampah, pengemis dan tempat uang mereka rata-rata kumal, bau, lebih parah mereka suka melipat dan meremas ketika membawaku ke luar-masuk dompet. Tapi, bagaimanapun petualanganku sering menyenangkan, karena aku lebih sering bertemu rekan senilaiku pada hari minggu di tempat-tempat ibadah dan dipengajian-pengajian kampung. Aneh ya, di tempat itu saya tidak pernah bertemu denganmu dan jarang sekali bertemu dengan rekan senilaimu. Memang kamu ndak pernah dibawa ke tempat-tempat ibadah ya?”
                Dua mata uang yang sama bahannya ketika ke luar dari percetakan itu memang mengalami perjalanan yang berbeda. Cerita ini mengingatkan saya akan nilai rupiah yang sering di budidarmakan dalam pengajian dan di Masjid. Seribu rupiah memang tampaknya lebih mudah direlakan orang untuk di budidarmakan atau di shodakohkan ketimbang seratus ribu rupiah.
                Saya tidak memasalahkan nilai uangnya karena kemampuan dan kesadaran orang tidak sama.  Saya hanya ingin berbagi cerita bahwa barang-barang yang kecil dan murah memang relatif lebih mudah kita lepas ketimbang barang yang berharga  atau mahal. Bagaimana dengan Anda?


Minggu, 13 September 2009

Kunci Menuju Kebahagiaan Sejati


Beberapa bulan yang lalu, pada saat ada kegiatan di Surabaya saya sempatkan mampir ke toko Buku Togamas DTC Surabaya sebelum tutup dan pindah ke Margorejo. Salah satu buku yang menarik perhatian saya  adalah buku karangan Jack Canfield dan D.D. Watkins dengan Judul Kunci Menuju Kebahagian sejati. Sebelumnya saya telah mendapat hadiah buku best seller dengan judul The Secret karangan Rhonda Byme dari Tante saya.
Saya sangat bahagia akhirnya apa yang saya pikirkan selama saya mengajar fisika mendapat jawabnya.  ”Ketika kita siap menjadi murid, alam semesta akan menyiapkan gurunya”. Subhanallah.
            Mari kita pelajari bersama isi buku ini:
Anda selalu berada dalam keadaan mencipta. sudah sejak dulu begitu. Di setiap saat, setiap hari. Anda menciptakan realita Anda. Bersamaan dengan setiap pikiran, anda menciptakan masa depan Anda; baik anda sadari maupun tidak. Anda tidak bisa beristirahat dan memutuskan untuk tidak mencipta karena penciptaan tidak pernah berhenti. Hukum Tarik-Menarik tidak pernah berhenti bekerja.
Jadi pemahaman akan cara kerja hukum ini adalah kunci dasar bagi keberhasilan Anda. Jika Anda ingin mengubah hidup Anda, dan memberdayakan diri untuk menciptakan masa depan yang menakjubkan, Anda perlu mengerti peran Anda dalam Hukum Tarik-Menarik.
Cara kerja Hukum Tarik-Menarik: Kemiripan menarik kemiripan.
1.     Jika Anda merasa gembira, bersemangat, bergairah, bahagia, senang, penuh pengharapan, atau berkelimpahan, Berarti anda telah mengirimkan energi positif.
2.     JIka Anda merasa bosan, cemas, tertekan, marah, dendam atau sedih. Berarti Anda mengirim energi negative.
Perlu Anda pahami bahwa; semesta akan merespon kedua getaran itu dengan antusias. Semesta tidak dapat memutuskan mana yang terbaik bagi Anda. Semesta hanya mampu merespon energi apapun yang anda kirimkan padanya, dan semesta akan memberikan lebih banyak energi yang sama pada anda.
Apapun yang Anda pikirkan dan rasakan pada suatu saat tertentu, pada dasarnya adalah permintaan Anda akan hal-hal serupa kepada semesta. Karena getaran energi Anda akan menarik kembali energy dengan frekuensi yang sama kepada anda. Anda perlu memastikan bahwa anda mengirim energi, pikiran dan perasaan yang selaras atau beresonansi dengan apa yang ingin Anda alami, lakukan atau menjadi. (Aplikasi kompetensi dasar Getaran dan Gelombang)
Frekuensi energi Anda perlu selaras dengan apa yang ingin Anda tarik ke dalam hidup Anda. Jika anda ingin menarik cinta dan kegembiraan dan keberhasilan, frekuensi getaran cinta, kebahagiaan dan kesuksesan yang perlu Anda Ciptakan.
A.    Anda adalah energi
Anda adalah sekumpulan energi cerdas yang berjalan dan berbicara dalam bentuk tubuh manusia.
B.     Pikiran adalah benda
Pikiran Anda adalah unit energi yang bisa diukur. Pikiran adalah impuls listrik biokimiawi. Pikiran adalah gelombang energi yang sejauh kita tahu menembus semua ruang dan waktu.
Pikiran Anda sangat berdaya.
Mereka riil, mereka bisa diukur, mereka adalah energi.
C.     Emosi anda adalah kunci.
      Emosi adalah komponen penting dalam penerapan Hukum tarik Menarik. Belajarlah mendengarkan emosi-emosi adalah system umpan balik internal yang memberitahukan respon organ-organ tubuh kepada keadaan getaran yang sedang Anda ciptakan.
D.    Fokus pada hal Yang positif
      Buatlah keputusan yang sadar untuk berfokus pada hal yang positif. Kita memiliki kehendak bebas, dan kita memutuskan ke mana kita ingin memusatkan energi dan perhatian. Semesta hanya memantulkan kembali kepada kita.
E.     Kelimpahan
      Apapun yang anda inginkan dapat mengalir dengan mudah ke dalam hidup anda jika Anda mengerti dan menerapkan Hukum Tarik-Menarik.
Kelimpahan bukan terletak pada apa yang kita miliki tetapi apa yang kita nikmati (John Petit-Senn)
F.     Tujuan dan Passion
      Kita masing-masing dilahirkan dengan sebuah tujuan hidup yang unik. Kita semua ada di dunia ini untuk suatu maksud, dan kita semua ada disini untuk saling melayani.
G.    Merumuskan Impian
            Pikirkan dalam-dalam apa yang ingin Anda ciptakan di dalam hidup Anda. Sentuhlah kebenaran di dalam diri Anda, impian dan tujuan yang otentik serta hasrat dengan sepenuh hati.
                  Anda berhak mendapat apapun yang sungguh-sungguh Anda inginkan di dalam hidup, dan semua impian Anda  adalah sah jika mereka penting bagi Anda. Tidak menjadi masalah apakah impian Anda adalah sebuah relasi yang romantic, mobil baru, keterampilan baru, liburan, atau kemakmuran keuangan.
H.    Menghidupi Hukum Tarik menarik
      Langkah pertama dalam menghidupi Hukum Tarik menarik adalah memahami cara kerjanya di dalam hidup kita.
Kita juga harus punya waktu untuk merumuskan tujuan, impian, dan sasaran hidup kita, serta menjelaskan apa yang kita ingin tarik ke dalam hidup kita.
I.       Peneguhan
            Penggunanaan kalimat peneguhan adalah salah satu cara yang paling berdaya untuk menciptakan kecocokan getaran dengan apa yang Anda tarik ke dalam hidup Anda.
J.       Visualisasi
     Latihan dan tehnik-tehnik visualisasi mempunyai kekuatan yang luar biasa. Sekarang beberapa psikolog menyatakan bahwa visualisasi selama satu jam setara dengan tujuh jam upaya fisik. Perlu kita ingat bahwa akal bawah sadar tidak dapat membedakan antara pengalaman sesungguhnya dengan penglaman yang dibayangkan dengan amat sangat hidup. Akal bawah sadar tidka dapat membedakan antara peristiwa yang Anda ingat, yang Anda lakukan dengan pura-pura, atau yang sungguh-sungguh Anda alami.
K.     Sikap
Sikap adalah energi yang Anda bawa ke dalam ruangan. Anda dapat mengubah sikap anda dan mengubah hidup anda. Sikap terbaik yang bisa anda miliki adalah syukur dan penghargaan. Dengan sungguh-sungguh bersyukur atas apa yang sudah ada dalam hidup Anda otomatis menarik lebih kebaikan ke dalam hidup anda.
L.      Doa dan meditasi
      Setiap hari, luangkan waktu untuk menjauh dari kesesakan dan suara. Melalui doa, meditasi dan kontemplasilah kita bisa mendengar suara di dalam diri kita sendiri, Inilah saat untuk berhenti sebentar dan bukan hanya berhubungan dengan Tuhan tetapi juga dengan diri kita sendiri dan akal bawah sadar kreatif kita.
M.  Tindakan
      Mulailah dengan membuka akal dan hati. Sapu bersih keragu-raguan.      Kemudian setiap hari, lakukan tindakan yang akan menggerakkan anda menuju tujuan Anda serta pemenuhan impian-impian Anda.   
N.    Percaya
            Anda telah belajar untuk menyiapkan lahan. Anda harus menanam benih dan menciptakan lingkungan yang akan memelihara pertumbuhan dan perkembangan mereka.. Anda harus memiliki iman. Anda harus percaya semuannya akan terjadi, dan serahkan kepada Tuhan. Bersedialah untuk bertindak. Sekali Anda berkomitmen dengan impian Anda, Hukum Tarik Menarik akan mengurus sisanya. Hidup akan menghadirkan orang-orang, situasi, dan apapun yang diperlukan untuk mewujudkan impian Anda.
     Sudah terlalu lama kita hidup dalam ketidaktahuan, sepenuhnya tidak menyadari betapa berdayanya diri kita sesungguhnya, sekarang saatnya untuk mengklaim kembali kekuatan kita. Sekarang saatnya sepenuh tanggung jawab atas hidup kita dan keadaan dunia yang kita tinggali. Sekarang saatnya untuk mengklaim kembali kegembiraan dan kelimpahan yang menjadi hak kita.
            Anda ingin hidup dipenuhi cinta, bahagia dan kelimpahan di sinilah kuncinya.
Judul                          : Kunci Menuju Kebahagiaan Sejati
Karangan                  : Jack Canfield dan D.D. Watkins
Jumlah Halaman     : 186 hal
Penerbit                    : PT> Gramedia Pustaka Utama
Harga                         : Rp. 40.000,-