Posting Terbaru

Rabu, 30 September 2009

Batik

Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli Indonesia tidak sia-sia. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dipastikan akan mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan dunia asli Indonesia pada Oktober 2009 mendatang di Perancis.
Bicara masalah batik, Saya jadi teringat pada salah satu teenlit dengan judul Canting Cantik karya Dyan Nuranindya. Saya senang sekali membaca karya-karya pengarang muda Indoneia meskipun usia sudah tidak muda lagi. Mari kita ikuti cerita perjalanan hidup Melanie Adiwijaya dalam Canting Cantik. Begini ceritanya:

Melanie Adiwijaya punya hidup yang sempurna. Sebagai putri tunggal pengusaha mebel berlabel lokal ternama Aryo Adiwijoyo. Sejak kecil Mel punya cita-cita jadi model Internasional. Bermodal wajah cantik yang diwarisi dari ibunya yang berdarah Solo-Prancis dan tubuh ideal yang bikin iri setiap cewek. Melanie banyak dilirik oleh agency-agency untuk foto majalah atau catwalk. Tapi sayang, ia nggak pernah tertarik menjadi model lokal.
Impian Melanie akhirnya hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut dan Melanie terpaksa meninggalkan Jakarta untuk tinggal bersama Eyang Santoso di Yogyakarta. Disinilah babak baru kehidupan Melanie Santoso dimulai.
Eyang Santoso ternyata tidak tinggal sendirian. Beliau tinggal bersama anak-anak kos dengan penampilan aneh-aneh. Ada Dara, cewek tomboy dengan rambut di-higligt pink. Ada Saka, yang suka berpenampilan tradisional. Ada Ipank, anak gunung yang tempetramental. Ada Jhony, yang punya rambut kribo. Ada Aiko, cewek berwajah oriental yang doyan banget pakai minyak telon. Ada Dido, cowok berkaca mata tebal dengan rambut jingkrak. Ada Bima yang sangat pendiam.
Nasib mempertemukan Melanie dengan desainer kebaya, bernama Aryati Sastra yang getol mengajari Melanie menjahit. Dari Aryati sastra, Melanie banyak mendapat ilmu tentang batik dengan cantingnya, banyak belajar tentang keindahan budaya Indonesia, sampai akhirnya Melanie mampu berkarya di dalam keterpurukannya sejak usaha ayahnya bangkrut dan akhirnya meninggal dunia.
Dalam teenlit in I diceritakan tentang keberanian Melanie memadu batik dan kebaya yang tradisional sesuai dengan imaginasinya. Kebaya dipadukan dengan hot pants, kebaya dibuat tanpa lengan seperti rompi, kain jarik/batik dibuat celana dan batik dibuat sackdress dengan lengan balon.
Saat ini batik berani tampil beda, generasi muda semakin menggemari batik berani memadu padankan dengan segala sesuatu yang pada awalnya dianggap tabu. Berani memadukan unsur tradisional dan modern. Batik sekarang lebih berwarna, lebih gaul. Indah sekali.
Semoga batik mampu menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Indonesia tercinta. Amin.

Selasa, 15 September 2009

Uang


Beberapa hari ini begitu banyak kesibukan yang berhubungan dengan uang, kegiatan rutin tahunan mendekati hari lebaran. Alhamdulillah mulai kemarin semua sudah selesai.
                Bicara masalah uang, jadi ingat perjalanan dua mata uang yang berbeda nilainya. Satu mata uang benilai 1.000 rupiah dan yang lain 100.000 rupiah. Mereka ke luar  dari percetakan uang Negara yang sama, dalam keadaan yang sama; mulus, licin dan berbau wangi tinta cetak. Bahan kertas yang dipakaipun tidak berbeda. Mereka berpisah di Bank, dan tiga bulan kemudian mereka bertemu di dompet seorang pegawai negeri golongan II. Uang  seratus ribuan masih licin, tetapi uang seribuan sudah kumal, berbau tak sedap dan beberapa tepinya sudah koyak. Gambarnya juga sudah mudah pudar. 
                Uang seratus ribuan kaget dan berseru: “Ya ampun mbak, lha kok kini kamu berbau begitu, khan baru tiga bulan kita berpisah? Memangnya kamu kemana saja?
                “Hmm … perjalanku panjang. Kamu sendiri bagaimana? Sahut si seribu rupiah.
                “Sekeluarnya dari bank, aku berada di dompet seorang pria kaya, dompetnya bber-merk, dari kulit yang wangi. Kemudian pindah ke dompet istri pria kaya itu. Dompetnya juga wangi. Dari dompet wanita itu aku berpindah-pindah ke dompet ibu-ibu arisan, tetapi selalu di tempat yang wangi-wangi, pada dompet branded yang mahal dan aku tidak pernah dilipat-lipat maupun diremas-remas …” katanya dengan bangga.
                “Nasibku lain.” Kata seribu rupiahan. “Aku berpindah-pindah dari tukang sayur, ke tukang daging, tukang sampah, pengemis dan tempat uang mereka rata-rata kumal, bau, lebih parah mereka suka melipat dan meremas ketika membawaku ke luar-masuk dompet. Tapi, bagaimanapun petualanganku sering menyenangkan, karena aku lebih sering bertemu rekan senilaiku pada hari minggu di tempat-tempat ibadah dan dipengajian-pengajian kampung. Aneh ya, di tempat itu saya tidak pernah bertemu denganmu dan jarang sekali bertemu dengan rekan senilaimu. Memang kamu ndak pernah dibawa ke tempat-tempat ibadah ya?”
                Dua mata uang yang sama bahannya ketika ke luar dari percetakan itu memang mengalami perjalanan yang berbeda. Cerita ini mengingatkan saya akan nilai rupiah yang sering di budidarmakan dalam pengajian dan di Masjid. Seribu rupiah memang tampaknya lebih mudah direlakan orang untuk di budidarmakan atau di shodakohkan ketimbang seratus ribu rupiah.
                Saya tidak memasalahkan nilai uangnya karena kemampuan dan kesadaran orang tidak sama.  Saya hanya ingin berbagi cerita bahwa barang-barang yang kecil dan murah memang relatif lebih mudah kita lepas ketimbang barang yang berharga  atau mahal. Bagaimana dengan Anda?


Minggu, 13 September 2009

Kunci Menuju Kebahagiaan Sejati


Beberapa bulan yang lalu, pada saat ada kegiatan di Surabaya saya sempatkan mampir ke toko Buku Togamas DTC Surabaya sebelum tutup dan pindah ke Margorejo. Salah satu buku yang menarik perhatian saya  adalah buku karangan Jack Canfield dan D.D. Watkins dengan Judul Kunci Menuju Kebahagian sejati. Sebelumnya saya telah mendapat hadiah buku best seller dengan judul The Secret karangan Rhonda Byme dari Tante saya.
Saya sangat bahagia akhirnya apa yang saya pikirkan selama saya mengajar fisika mendapat jawabnya.  ”Ketika kita siap menjadi murid, alam semesta akan menyiapkan gurunya”. Subhanallah.
            Mari kita pelajari bersama isi buku ini:
Anda selalu berada dalam keadaan mencipta. sudah sejak dulu begitu. Di setiap saat, setiap hari. Anda menciptakan realita Anda. Bersamaan dengan setiap pikiran, anda menciptakan masa depan Anda; baik anda sadari maupun tidak. Anda tidak bisa beristirahat dan memutuskan untuk tidak mencipta karena penciptaan tidak pernah berhenti. Hukum Tarik-Menarik tidak pernah berhenti bekerja.
Jadi pemahaman akan cara kerja hukum ini adalah kunci dasar bagi keberhasilan Anda. Jika Anda ingin mengubah hidup Anda, dan memberdayakan diri untuk menciptakan masa depan yang menakjubkan, Anda perlu mengerti peran Anda dalam Hukum Tarik-Menarik.
Cara kerja Hukum Tarik-Menarik: Kemiripan menarik kemiripan.
1.     Jika Anda merasa gembira, bersemangat, bergairah, bahagia, senang, penuh pengharapan, atau berkelimpahan, Berarti anda telah mengirimkan energi positif.
2.     JIka Anda merasa bosan, cemas, tertekan, marah, dendam atau sedih. Berarti Anda mengirim energi negative.
Perlu Anda pahami bahwa; semesta akan merespon kedua getaran itu dengan antusias. Semesta tidak dapat memutuskan mana yang terbaik bagi Anda. Semesta hanya mampu merespon energi apapun yang anda kirimkan padanya, dan semesta akan memberikan lebih banyak energi yang sama pada anda.
Apapun yang Anda pikirkan dan rasakan pada suatu saat tertentu, pada dasarnya adalah permintaan Anda akan hal-hal serupa kepada semesta. Karena getaran energi Anda akan menarik kembali energy dengan frekuensi yang sama kepada anda. Anda perlu memastikan bahwa anda mengirim energi, pikiran dan perasaan yang selaras atau beresonansi dengan apa yang ingin Anda alami, lakukan atau menjadi. (Aplikasi kompetensi dasar Getaran dan Gelombang)
Frekuensi energi Anda perlu selaras dengan apa yang ingin Anda tarik ke dalam hidup Anda. Jika anda ingin menarik cinta dan kegembiraan dan keberhasilan, frekuensi getaran cinta, kebahagiaan dan kesuksesan yang perlu Anda Ciptakan.
A.    Anda adalah energi
Anda adalah sekumpulan energi cerdas yang berjalan dan berbicara dalam bentuk tubuh manusia.
B.     Pikiran adalah benda
Pikiran Anda adalah unit energi yang bisa diukur. Pikiran adalah impuls listrik biokimiawi. Pikiran adalah gelombang energi yang sejauh kita tahu menembus semua ruang dan waktu.
Pikiran Anda sangat berdaya.
Mereka riil, mereka bisa diukur, mereka adalah energi.
C.     Emosi anda adalah kunci.
      Emosi adalah komponen penting dalam penerapan Hukum tarik Menarik. Belajarlah mendengarkan emosi-emosi adalah system umpan balik internal yang memberitahukan respon organ-organ tubuh kepada keadaan getaran yang sedang Anda ciptakan.
D.    Fokus pada hal Yang positif
      Buatlah keputusan yang sadar untuk berfokus pada hal yang positif. Kita memiliki kehendak bebas, dan kita memutuskan ke mana kita ingin memusatkan energi dan perhatian. Semesta hanya memantulkan kembali kepada kita.
E.     Kelimpahan
      Apapun yang anda inginkan dapat mengalir dengan mudah ke dalam hidup anda jika Anda mengerti dan menerapkan Hukum Tarik-Menarik.
Kelimpahan bukan terletak pada apa yang kita miliki tetapi apa yang kita nikmati (John Petit-Senn)
F.     Tujuan dan Passion
      Kita masing-masing dilahirkan dengan sebuah tujuan hidup yang unik. Kita semua ada di dunia ini untuk suatu maksud, dan kita semua ada disini untuk saling melayani.
G.    Merumuskan Impian
            Pikirkan dalam-dalam apa yang ingin Anda ciptakan di dalam hidup Anda. Sentuhlah kebenaran di dalam diri Anda, impian dan tujuan yang otentik serta hasrat dengan sepenuh hati.
                  Anda berhak mendapat apapun yang sungguh-sungguh Anda inginkan di dalam hidup, dan semua impian Anda  adalah sah jika mereka penting bagi Anda. Tidak menjadi masalah apakah impian Anda adalah sebuah relasi yang romantic, mobil baru, keterampilan baru, liburan, atau kemakmuran keuangan.
H.    Menghidupi Hukum Tarik menarik
      Langkah pertama dalam menghidupi Hukum Tarik menarik adalah memahami cara kerjanya di dalam hidup kita.
Kita juga harus punya waktu untuk merumuskan tujuan, impian, dan sasaran hidup kita, serta menjelaskan apa yang kita ingin tarik ke dalam hidup kita.
I.       Peneguhan
            Penggunanaan kalimat peneguhan adalah salah satu cara yang paling berdaya untuk menciptakan kecocokan getaran dengan apa yang Anda tarik ke dalam hidup Anda.
J.       Visualisasi
     Latihan dan tehnik-tehnik visualisasi mempunyai kekuatan yang luar biasa. Sekarang beberapa psikolog menyatakan bahwa visualisasi selama satu jam setara dengan tujuh jam upaya fisik. Perlu kita ingat bahwa akal bawah sadar tidak dapat membedakan antara pengalaman sesungguhnya dengan penglaman yang dibayangkan dengan amat sangat hidup. Akal bawah sadar tidka dapat membedakan antara peristiwa yang Anda ingat, yang Anda lakukan dengan pura-pura, atau yang sungguh-sungguh Anda alami.
K.     Sikap
Sikap adalah energi yang Anda bawa ke dalam ruangan. Anda dapat mengubah sikap anda dan mengubah hidup anda. Sikap terbaik yang bisa anda miliki adalah syukur dan penghargaan. Dengan sungguh-sungguh bersyukur atas apa yang sudah ada dalam hidup Anda otomatis menarik lebih kebaikan ke dalam hidup anda.
L.      Doa dan meditasi
      Setiap hari, luangkan waktu untuk menjauh dari kesesakan dan suara. Melalui doa, meditasi dan kontemplasilah kita bisa mendengar suara di dalam diri kita sendiri, Inilah saat untuk berhenti sebentar dan bukan hanya berhubungan dengan Tuhan tetapi juga dengan diri kita sendiri dan akal bawah sadar kreatif kita.
M.  Tindakan
      Mulailah dengan membuka akal dan hati. Sapu bersih keragu-raguan.      Kemudian setiap hari, lakukan tindakan yang akan menggerakkan anda menuju tujuan Anda serta pemenuhan impian-impian Anda.   
N.    Percaya
            Anda telah belajar untuk menyiapkan lahan. Anda harus menanam benih dan menciptakan lingkungan yang akan memelihara pertumbuhan dan perkembangan mereka.. Anda harus memiliki iman. Anda harus percaya semuannya akan terjadi, dan serahkan kepada Tuhan. Bersedialah untuk bertindak. Sekali Anda berkomitmen dengan impian Anda, Hukum Tarik Menarik akan mengurus sisanya. Hidup akan menghadirkan orang-orang, situasi, dan apapun yang diperlukan untuk mewujudkan impian Anda.
     Sudah terlalu lama kita hidup dalam ketidaktahuan, sepenuhnya tidak menyadari betapa berdayanya diri kita sesungguhnya, sekarang saatnya untuk mengklaim kembali kekuatan kita. Sekarang saatnya sepenuh tanggung jawab atas hidup kita dan keadaan dunia yang kita tinggali. Sekarang saatnya untuk mengklaim kembali kegembiraan dan kelimpahan yang menjadi hak kita.
            Anda ingin hidup dipenuhi cinta, bahagia dan kelimpahan di sinilah kuncinya.
Judul                          : Kunci Menuju Kebahagiaan Sejati
Karangan                  : Jack Canfield dan D.D. Watkins
Jumlah Halaman     : 186 hal
Penerbit                    : PT> Gramedia Pustaka Utama
Harga                         : Rp. 40.000,-


Kunci Menuju Kebagiaan Sejati

Kunci Menuju Kebahagiaan Sejati

Sabtu, 12 September 2009

Small Miracles

Hampir setiap malam minggu kami sekeluarga selalu menyempatkan diri ke luar kota Kediri atau ke Madiun, tujuan kami adalah toko buku. Beberapa tahun yang lalu, waktu jalan-jalan di Kediri tepatnya di Sri Ratu saya menemukan buku “Small Miracles” ini. Berisi 68 kisah tentang kebetulan-kebetulan tak terduga yang memperkaya jiwa karangan Yitta Haberstam dan Judith Leventhal.

Buku inspiratif ini hampir setiap hari selalu menemani hari-hariku, saya tidak pernah bosan membaca kisah-kisah dalam buku ini. Saya sangat beruntung menemukan buku ini, bisa belajar banyak dari penglaman-pengalaman yang dikisahkan di dalam buku ini tentang perjalanan kehidupan manusia, sangat inspiratif.
Dalam hidup ada banyak kejadian yang mampu menggugah dan memperkaya kalau kita mau merasakan, mengamati dan menikmati dan membaca gejala-gejala alam dengan jiwa sehingga mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalamnya. Banyak sekali kejadian-kejadian atau kebetulan-kebetulan yang luput dari pengamatan kita sebagai manusia tentang kebesaran Tuhan di dalamnya.
Membaca buku ini membuat saya terus berdoa suatu saat saya akan mendapakan buku-buku Islami yang menggugah Jiwa, dan Alhamdulillah akhirnya saya menemukan buku berjudul Pelangi Nurani karya Helvy Tiara Rosa dan Asma Badira dkk, akan saya ceritakan pada pertemuan berikutnya.
Pada setiap tarikan nafas, setiap helai daun, setiap batang rumput dan setiap kepakan sayap menyimpan jejak Tuhan. Namun di masa kini, di era global ini, sebagian besar kita adalah orang-orang supersibuk, sehingga kehilangan kontak dengan bumi yang telah menjaga kita selama ini. Kita sering lupa kalau punya hutang grafitasi pada bumi. Yang lebih menyedihkan lagi kita sering lupa pada keberadaan dan kebesaran Tuhan di dalam setiap kejadian-kejadian atau kebetulan- kebetulan yang kita alami.
Buku ini mampu mengajak kita supaya lebih peka, mau berhenti dan mendengarkan suara alam semesta, mau menulis catatan harian atau puisi, maka berbagai “kebetulan” akan terjadi. Selama ini kita hanya berpegang pada logika dan tidak menghargai aspek-aspek spiritual dalam hidup ini.
Mari kita baca beberapa kisahnya:
Pada suatu malam di sebuah jalan remang-remang terdengar jeritan seorang wanita. Entah mengapa timbul keberanian luar biasa dari seorang Bapak untuk menolong berjuang mempertaruhkan hidupnya demi seorang wanita tak dikenal, dan ternyata yang diselamatkan putrinya sendiri (hal 6)
Pada musim panas 1972, ketika masih pengantin baru Faith Petterson pergi ke cottage milik mertuanya. Suaminya mengajaknya naik perahu tanpa disadari di mainkan jemarinya di dalam air namun sekonyong-konyong ia menyadari kalau cincin pertunangannya yang bertahtakan berlian lepas dari jarinya. Dia sangat sedih dan merasa sangat kehilangan. Pada tahun 1992 di saat Kevin suaminya mengajak kedua anaknya memancing di danau dekat cottage mertuanya yang sudah diwariskan padanya. Beberapa jam kemudian mendapatkan ikan yang sangat besar sebagai santapan makan siang. Sebuah kebetulan yang luar biasa terjadi, ternyata di dalam perut ikan terdapat cincin bertahtakan berlian yang hilang 20 tahun yang lalu. (hal 21)
Ada beberapa kalimat inspiratif yang sangat saya yakini;
- Alam semesta akan membalas kita sebanyak pemberian kita kepada orang lain (Jadi ingat hokum III Newton, aksi = reaksi)
- Kalau kita punya keinginan kuat untuk melakukan kebajikan , alam semesta akan membantu kita dalam berbagai cara yang misterius.
Dan masih banyak lagi kalimat dan kisah inspiratif yang mampu menggugah jiwa ada di dalamnya. Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang kisah-kisah inspiratif yang lain ini silahkan baca bukunya.
Judul : Small Miracle
Karangan : Yitta Halberstam dan Judith Leventhal dkk
Penerbit :PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 230 halaman
Harga : Sekitar Rp. 35,000,- (tepatnya lupa)

Selasa, 08 September 2009

Ma Yan

Sebelum saya melanjutkan artikel tentang pendidikan holistik saya ingin sekali bercerita tentang kisah perjuangan Ma Yan terlebih dahulu.
Pada saat saya ke Surabaya menjenguk adik yang baru saja melahirkan putri keduanya yang sangat cantik saya sempat mampir ke toko buku Uranus di Surabaya pada saat itu saya tertarik dengan buku yang menceritakan tentang Perjuangan dan mimpi gadis kecil miskin di pedalaman Cina untuk meraih pendidikan dengan Judul “Ma Yan” karangan Sanie B. Kuncoro.
Ma Yan punya semangat yang sangat luar biasa tidak membiarkan apapun atau siapapun menghalangi keinginannya meraih ilmu. Tidak hanya harus berlapar-lapar agar bisa membeli peralatan ulis, dia juga harus berani menentang kebiasaan lingkungannya. Sebab, dilingkungannya hanya anak laki-laki yang umumnya bisa ke sekolah.

Ma Yan ditemukan oleh sebuah tim ekspedisi kecil. Pada saat akan melanjutkan perjalanan tiba-tiba dihadang oleh seorang perempuan, ibu Ma Yan. Meskipun mereka terpaksa bicara dengan bahasa isyarat karena tidak saling memahami bahasa Zhangjianshu namun tim ekspedisi mengikuti kemauan perempuan itu untuk mendatangi rumahnya.
Ketika sampai di rumah perempuan tersebut, ibu Ma Yan menyerahkan tiga buku catatan bersampul coklat. Tulisan dalam buku itu berhuruf Cina. Meskipun dengan ekspresi ketidakpahaman namun perempuan desa itu Nampak sangat lega ketika ketiga buku tersebut telah diterima Sarah salah satu anggota tim ekspedisi.
Ma yan lahir pada tanggal 6 Maret 1988. Terlahir sebahgai suku Hui. Bersekolah di Yuwang, sebuah kota kecil yang merupakan pusat perdagangan utama bagi daerah sekitarnya. Zhangjiashu, merupakan salah satu masyarakat Yuwang merupakan masyarakat paling miskin di Cina. Wilayah sulit air sehingga selalu terjadi kekeringan kronis.
Ma yan bersekolah sejauh 20 km. Jalur perjalanan itu berupa ladang-ladang pedalaman yang berbukit, trayek berbahaya yang berdekatan dengan jurang-jurang dengan dakian dan turunan yang curam serta celah lebar di antara karang terjal. Melalui rute ini ini mmerlukan waktu tempuh empat jam untuk pejalan cepat dan lima jam untuk ayunan kaki berkecepatan ala kadarnya. Dalam cuaca apapun, entah bersalju, hujan atau cerah dengan terik matahari, diperlukan uapaya penuh perjuangan menyusuri jalanan berdebu.
Tidak ada tempat berlindung. Ma yan sering menemui para mengadang; binatang liar yang pasti kelaparan mencari mangsa, salah satunya adalah ular sehingga harus waspada pada saat berjalan. Pengadang lain, yang justru lebih berbahaya adalah pencuri. Pencuri sering menjarah harta siswa berupa peralatan sekolah yang sangat sederhana dan perbekalan makanan. Oleh karena itu para guru menyarankan siswa untuk naik traktor dengan biaya 1 Juan tiap orang. Satu juan bagi Ma Yan sangatlah besar sehingga dia seringkali terpaksa pulang ke rumah sejauh 20 km dengan berjalan kaki bersama adiknya.
Suatu saat Ma Yan pernah menangis dengan kesedihan yang dalam karena pulpennya nyaris hilang. Untuk membeli sebuah pulpen Ma Yan harus berpuasa selama dua pekan lebih. Demi mendapatkan sebuah pulpen diperlukan perjuangan yang berat menguras ketabahan, keteguhan dan menanggung kelaparan panjang.
Tidak kalah menarik untuk diceritakan adalah perjuangan ibu Ma Yan. Perjuangan seorang ibu supaya anak-anaknya tetap bisa sekolah dalam keadaan sakitpun tetap harus pergi bekerja menjadi buruh pemetik Fa Cai dengan ongkos yang sangat minim demi bertahan hidup. Demi kelangsungan pendidikan putrinya. Fa cai adalah rumput sayuran, sejenis rumput yang tumbuh dengan benang-benang halus menyerupai bulu. Wujudnya hitam kering mirip ganggang. Rumput ini tumbuh liar dan subur di padang rumput Cina bagian barat daya. Biasanya diolah dalam bentuk salad atau sup.
Meskipun berpenghasilan sangat minim namun semangat juang ibu Ma Yan untuk menyekolahkan Ma Yan tidak pernah patah arang. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Ma Yan mampu meraih prestasi yang sangat membanggakan bagi keluarganya.

Judul: Ma Yan
Pengarang: Sanie B. Kuncoro
Penerbit: PT. Bentang Pustaka
Halaman : 214
Harga: Maaf lupa mencatat

Jumat, 04 September 2009

Pendidikan Holistik, Upaya Mencetak Generasi Berkarakter (1)


Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual.

Pada era tahu 1960-an pendidikan holistik sempat ditingalkan para pakarnya, namun pada tahun 1970-an mulai dikembangkan kembali sejak dilaksanakan konferensi pertama pendidikan Holistik Internasional yang diselenggarakan oleh Universitas California pada bulan Juli 1979, dengan menghadirkan The Mandala Society dan The National Center for the Exploration of Human Potential.
Bicara masalah pendidikan holistik perlulah kiranya kita semua belajar pada ibu Ratna Megawangi, Ir. M.Sc, Ph.D. pelopor pendidikan holistik berbasis karakter di Indonesia. Pendiri dan Direktur Eksekutif Indonesia Heritage Foundation, yang mengelola hampir 100 sekolah karakter di berbagai penjuru tanah air.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Sembilan pilar karakter yang dikembangkan di dalam penyelenggaraan pendidikan holistik;
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggungjawab;
3. Kejujuran/amanah, diplomatis;
4. Hormat dan santundermawan,
5. Suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
6. Percaya diri dan pekerja keras;
7. Kepemimpinan dan keadilan;
8. Baik dan rendah hati
9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Model pendidikan holistik menggunakan tiga metode, yaitu: knowing the good, feeling the good, dan acting the good.
Knowing the good bisa mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif saja.
feeling loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi engine yang selalu bekerja membuat orang mau selalu berbuat sesuatu kebaikan. Orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan perilaku kebajikan itu
acting the good berubah menjadi kebiasaan.
Setiap anak untuk tiba pada perilaku berkarakater kuat membutuhkan proses luar biasa sulit, butuh perjuangan yang tidak mudah. Namun kalau anak sudah terbiasa berbuat baik, sekali dia berbuat tidak baik sudah tidak enak. Timbul budaya malu dalam dirinya jika melakukan perbuatan buruk. Termasuk menyontek pada saat ulangan.
Harapan ke depan Pendidikan di Indonesia mampu melahirkan Generasi Berkarakter sehingga mampu Mengembalikan Jati Diri Bangsa.

Rabu, 02 September 2009

Cara Mengurangi Subyektifitas Guru di Sekolah Modern

Kita semua mengerti bahwa subyektifitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan mempengaruhi mental siswa, di sekolah modern subyektifitas guru sudah diantisipasi dengan peralatan elektronis.
Satu setengah bulan yang lalu tepatnya pada tanggal 11 Juli 2009 Bapak Dahlan Iskan CEO Jawa Pos mendapat undangan menghadiri peresmian gedung baru Madrasah di Singapura.

Berikut sebagian catatannya:
Madrasah itu punya sistem pembelajaran yang modern. Setiap bangku pada salah satu ruang kelas, misalnya, dilengkapi dengan alat elektronis.
Di depan kelas terdapat sebuah papan yang selain dapat ditulisi juga bisa jadi layar proyektor. Misalnya kalau seorang guru (ustad) suatu saat harus menampilkan pertanyaan. Di masa lalu para murid akan berebut angkat tangan (ngacung) untuk menunjukkan siap menjawab. Dalam kasus ada beberapa anak yang berbarengan mengangkat tangan, maka akan terjadi subjektivitas sang guru: mau memilih murid yang mana untuk menjawab lebih dulu? Pilihan subjektif itu bisa merusak mental si anak. Ada saja anak yang merasa dianaktirikan karena angkat tangannya diabaikan oleh guru.
Di madrasah Singapura tersebut tidak akan pernah terjadi hal seperti itu. Ketika di layar proyektor muncul pertanyaan, para siswa (santri) bisa langsung memijit alat elektronis yang ada di tangannya. Dari situ bisa diketahui siapa yang lebih dulu memijit tombol. Nah, dialah yang berhak menjawab lebih dulu.
Setelah membaca catatan beliau timbullah imaginasi di benak saya, andai saya mengajar di sekolah modern seperti Madrasah di Singapura ini pasti tidak pernah mendapat complain dari siswa. Di sekolah tradisional guru hanya bisa menggunakan kepekaan perasaan untuk menentukan siswa yang berhak maju terlebih dahulu.
Mari kita baca catatan selanjutya;
Di kelas pelajaran bahasa Arab, misalnya, papan tulisnya juga bisa jadi papan elektronis. Misalnya, ada enam pertanyaan di sebelah kanan. Lalu, ada pilihan jawaban di sebelah kiri. Maka, pilihan jawaban tersebut bisa digeser-geser untuk disesuaikan dengan pertanyaannya. Tulisan-tulisan di papan itu, yang dipancarkan dari proyektor, bisa dipindah ke bagian mana pun di papan itu tanpa harus menghapus dan menuliskannya lagi.
Saya mencoba menjadi siswa di situ. Saya memegang alat elektronis berbentuk seperti spidol. Alat itulah yang saya pakai menggeser kata ”hua (dia) Ustman bin Affan” agar sejajar dengan pertanyaan ”man hua (siapa dia)?.”
Di kelas bahasa Inggris (dan juga Arab), digunakan software komik. Setiap siswa menghadap ke komputernya. Lalu, di layar masing-masing muncul komik yang tidak ada dialognya. Muridlah yang harus mengisi kolom-kolom kosong di komik itu sesuai dengan kalimat percakapan yang dia inginkan. Maka, saya lihat kelas bahasa itu seperti anak-anak lagi main game. Alangkah menyenangkan. Sebagian komik diambil dari server sekolah sendiri dan sebagian lagi diambil secara online lewat internet.
Di kelas matematika untuk kelas 1 ibtidaiyah/SD, alat peraganya juga elektronis. Di layar proyektor itu ada gambar timbangan. Di sisi kiri si guru menaruh gajah dengan berat 705 kg. Di pojok layar yang lain tersedia beberapa angka yang bisa dipindah-pindah dengan kursor. Tugas si murid menaruh angka-angka itu di timbangan sisi kanan. Kalau angka yang ditimbun di situ sudah sama dengan berat si gajah, timbangan akan seimbang. Kalau belum, masih terlihat njomplang. Begitulah. Saya tidak melihat pemandangan sekolah lagi. Saya seperti melihat kios playhouse yang besar.
Demikian sebagian oleh-oleh perjalanan Bp. Dahlan Iskan ke Singapura.
Kapan sekolah-sekolah di Indonesia dilengkapi peralatan elektronis?. Sayang Pak Dahlan Iskan tidak menceritakan berapa SPP siswa Madrasah tersebut, mahal tidak ya? Bagaimana pendapat teman-teman?.