Melepas Sakit Hati, Jemput Kebahagiaan

“No one can make you jealous, angry, vengeful, or greedy – unless you let him. – Tak seorangpun membuat Anda cemburu, marah, mendendam, atau rakus – kecuali Anda mengijinkannya.” (Napoleon Hill)

Pagi itu tiba-tiba masuk di hpku sebuah pesan sms dari salah satu siswaku. Setelah membaca saya tersenyum malu. Meskipun dia tidak menyebutkan nama saya yakin dia (salah satu siswaku) pengirimnya.

Belum sempat kubalas, masuk lagi pesan sms, “Maafkan saya, ibu”

Saya ini jarang bisa marah namun entah kenapa kemarin saya marah-marah di kelas otomasi. Hanya karena dia terlambat datang ke sekolah. Mungkin karena perasaan sayang padanya, sehingga ketika dia melakukan kesalahan kecil untuk pertama kalinya saya terluka. Tanpa sengaja saya marah-marah  selama 2 x 45 menit.

Sebenarnya dia sudah minta maaf, dan sayapun sudah memaafkannya. Sekali lagi saya tidak mengerti kenapa bisa terjadi. Dia hanya tertunduk diam tanpa kata selama proses belajar mengajar, tidak biasanya juga dia bersikap seperti itu. Saya suka semangatnya, senyum manis dan kreatifitasnya.

Waktu istirahatpun tidak menampakkan batang hidungnya ke perpustakaan sekolah seperti biasanya. Dalam hati saya bertanya, ada masalah apa sebenarnya?. Karena kesibukan pelayanan di perpustakaan saya jadi melupakannya. Sampai pagi ini.

Seperti itulah kehidupan kami di sekolah ketika saya melakukan kesalahan atau bersikap beda pasti ada yang mengingatkan. Begitu pula jika anak-anak melakukan kesalahan atau kenakalan. Kami selalu bahagia berbagi ilmu untuk meraihnya. Meraih kebahagiaan tanpa dihinggapi rasa marah, dendam, iri dan dengki.

Menyimpan rasa kecewa dan marah maupun dendam merupakan pekerjaan buang-buang waktu saja merugikan hati nurani merusak jasmani. Kirimi saja doa pada orang yang sudah membuat kita sakit hati atau kecewa. Membuat hidup senang dan bahagia. Bikin awet muda.

Kemudian kubalas smsnya, “Maafkan ibu juga”