Posting Terbaru

Minggu, 09 Januari 2011

Belajar Mengasuh Anak


Saat ini banyak terjadi pola asuh anak yang salah, sehingga banyak  terjadi kenakalan remaja. Menjadi orangtua di masa kini tidaklah semudah mengasuh anak di masa tahun ’80-an atau bahkan sebelumnya. Bagi kebanyakan orang, mengasuh adalah sesuatu yang kita lakukan dengan begitu saja.
Sebagian besar orang menjadi orangtua begitu saja, tanpa ilmu. Pada umumnya, orangtua hanya mengandalkan insting. Agar Anda tidak menjadi orangtua yang gagal, Anda bisa belajar pada ahlinya, Dr. Lourence Steinberg menghadirkan ilmu siap pakai untuk menjadi orangtua yang lebih baik. Beliau sudah melakukan ribuan riset, bukan pada opini dan pengalaman seseorang dalam mengasuh anak. Beliau melakukan riset lebih dari duapuluh lima tahun.

Kamis, 06 Januari 2011

Merubah Trouble Marker Menjadi Achievement Maker


Di dalam setiap kelas pasti ada anak yang suka membuat onar (trouble maker), apalagi di SMK seperti tempat saya mengajar ini. Kebetulan saya mengajar di SMK Negeri jadi trouble maker tidaklah sebanyak di SMk swasta. Meskipun begitu kita (sebagai guru) harus belajar menangani anak-anak yang suka membuat onar. Mengubah trouble maker (pembuat onar) menjadi achievement maker (pembuat prestasi) tidaklah semudah membalik telapak tangan, namun trouble maker merupakan tantangan yang harus ditaklukkan, bukan untuk  dihukuman dan dilecehkan. 

Rabu, 05 Januari 2011

Manfaat Bermain Bagi Anak-Anak

Pada awal liburan saya menyempatkan diri menambah koleksi bahan bacaan, maka saya mengajak suami dan anak-anak belanja buku di Togamas Kediri, salah satu buku yang menarik perhatian saya adalah “Education Games” karya Kak Andang Ismail. Selama ini saya prihatin dengan permainan anak-anak di masa kini. Permainan tradisional semakin terpinggirkan, padahal permainan tradisional sangat edukatif.



Joan Freeman dan Utami Munandar (1996) menyebutkan bahwa beberapa psikolog dan sosiolog mengemukakan pandangan mengenai manfaat bermain diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai penyalur energi berlebih yang dimiliki anak. Anak memiliki energi berlebih karena terbebas dari segala macam tekanan, baik tekanan ekonomi maupun sosial, sehingga dia mengungkapkan energinya dalam bermain. (Sciller de Spencer)

Selasa, 04 Januari 2011

Permainan Anak Masa Kini dan Masa lalu


Sejak kemarin saya sibuk mencari tempat berkumpulnya anak-anak di masa liburan. Namun tak satupun saya temukan anak-anak bermain di luar rumah. Sebagian besar ternyata sibuk menonton Televisi di rumah. Ada beberapa anak sibuk bersepeda bersama teman-temannya. Yang menarik, beberapa anak  sibuk berain game online di warnet dekat rumah.
                Dimasa lalu, saat  saya seusia mereka, liburan merupakan waktu yang paling menyenangkan. Berkumpul dan bermain di tanah lapang di tengah desa. Kami bisa bermain apa saja, ada gobak sodor (Go back to door), egrang (baik egrang bambu maupun bathok), jamuran, nini thowok, bermain bola dan lain sebagainya. Pada saat bermain tanpa di sadari sebenarnya kami juga belajar. Terutama belajar sosial-komunikasi. Masa-masa itu terasa sangat indah untuk diceritakan.


                Kami bukan hanya berkumpul dengan teman satu RT namun kami berkumpul dan beradu ketangkasan bermain dengan teman satu RW atau bahkan satu Dukuh. Suasananya ramai sekali. Bahkan kadangkala juga bisa menimbulkan pertengakaran. Namanya juga anak-anak. Selesai bertengkar, sebentar kemudian sudah lupa, bermain bersama lagi.