Pada awalnya saya hanya punya keinginan mengenalkan dunia maya pada siswa, dimulai mewajibkan siswa memiliki email, dari email saya sarankan mengembangkan diri dengan belajar membuat blog.
Saya bukan guru KKPI sehingga tidak memiliki hak memanfaatkan fasilitas lab komputer di sekolah. Namun keterbatasan ini tidak menyurutkan perjuangan saya. Salah satu cara supaya anak-anak mau belajar ngeblog adalah menyiapkan buku panduan, dengan buku panduan siswa terpaksa membaca dan belajar secara otodidak. Kebetulan saya mendapat tugas tambahan mengelola Perpustakaan sekolah, sehingga mampu membantu perjuangan saya. Buku-buku yang tadinya hanya tertata di almari sekarang lebih banyak berputar dari siswa ke siswa.
Sejak tahun ajaran 2008-2009 saya mulai belajar ngeblog dan mencoba menugasi siswa ngeblog, baru kemarin terpikirkan, ternyata untuk menumbuhkan minat baca siswa bisa dimulai dari menulis, dimulai dari menuliskan karyanya/idenyanya di blog. Dengan memiliki blog siswa akan berjuang menulis atau mempostingkan karyanya di blog pribadinya, Supaya tulisannya berkualitas maka mau tidak mau siswa akan membaca terlebih dahulu. Membaca apa saja sesuai dengan minatnya. Tugas kita sebagi guru mengarahkan siswa menuliskan terapan ilmu dari materi pembelajaran yang sedang di bahas di blog pribadinya, mengembangkan imajinasinya, menuliskan mimpi/visinya sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa. Alhamdulillah, meskipun belum sesuai dengan harapan, namun saya melihat hasilnya.
Mengapa baru setahun saya menugasi siswa ngeblog, karena kurang lebih baru setahun speedy masuk desa. Alhamdulillah saat ini saya sudah mampu memandu siswa dari jarak jauh karena jarak rumah ke sekolah lebih kurang 40 km. Jarak bukan lagi menjadi penghalang untuk melakukan pelayanan.
Dengan memiliki blog keinginan siswa membuka situs-situs yang bukan menjadi konsumsinya menjadi berkurang, karena mereka tahu tujuannya datang ke warnet, bukan untuk main-main melainkan belajar dan berkarya. Bagi mereka yang suka main game akhirnya mampu menuliskan imajinasinya pada saat bermain game ke dalam bentuk tulisan, contoh sederhananya; mampu menuliskan terapan fisikanya dalam permainan game sepak bola. Kelihatannya sederhana, namun ternyata mampu menumbuhkan siswa untuk berpikir kreatif dan imajinatif. Bagian guru, menyiapkan bahan pustaka membuat game sederhana, dimulai dengan membuat animasi sederhana atau mencarikan website rujukannya. Mau tidak mau gurunya juga harus terus menerus belajar, inilah resiko yang membahagiakan.
Menulis ternyata mampu menumbuhkan minat baca siswa, karena siswa menulis di blog pribadinya maka dapat disimpulkan; Ngeblog Mampu menumbuhkan Minat Baca Siswa.