Setiap orang manusia saat di lahirkan memiliki sekitar 100 miliar sel otak aktif dan 900 miliar otak sel otak pendukung. Total “modal’ kita mengarungi dunia adalah sekitar I triliun sel otak. Tuhan Maha Adil dan Maha Penyayang. Semua anak manusia dibekali dengan jumlah sel otak yang sama, Tidak ada diskon dan tidak bonus. Subhanallah.
Mari kita coba bandingkan dengan; siput yang hanya memiliki 8 sel otak, lebah 7000 sel, lalat buah 100.000 sel, tikus 5.000.000 sel dan monyet 10.000.000 sel otak. Hewan-hewan ini , dengan jumlah sel otak yang jauh di bawah sel otak manusia, ternyata menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.
Contohnya lebah. Hanya dengan bekal 7.000 sel otak, mampu mencari madu, tidak perlu menggunakan peta atau kompas, mengerti hierarki tugas dan tanggung jawab, dan dapat hidup akur dalam satu koloni. Luar biasa bukan?. Bagaimana dengan manusia?.
Selama ini ilmu akan modal kecerdasan ini jarang sekali dibahas. Sehingga masih banyak orangtua maupun guru dan masyarakat yang hanya memandang kecerdasan dari nilai akademik yang di dapatkan, sehingga nilai perjuangan dan nilai proses diabaikan. Akibatnya, hasil atau produk pendidikan di Indonesia tidak dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Bahkan ada beberapa pendapat yang menyatakan
Kemana larinya potensi manusia?.
Saya baru saya dapat pembelajarannya. Minggu ini kedua perusahaan tempat kedua kelompok siswa Prakerin membuat pernyataan yang sama. Mereka minta dikirim siswa terbaik kami. Saya sempat terkesima, terpaku dan termangu. Kedua kelompok siswa di bawah bimbinganku kali ini merupakan siswa dengan prestasi akademik baik. namun ternyata di lapangan atau di dunia kerja sangat jauh berbeda.
Beberapa angkatan sebelumnya tidak terlalu banyak complain, kalaupun ada karena memang mereka memiliki prestasi akademik yang tidak terlalu baik, jadi saya bisa menerima jika pihak perusahaan mengeluh. Namun dua kali rombongan prakerin kali ini beberapa yang mendapatkan complain adalah anak-anak dengan prestasi akademik baik bahkan terbaik.
Saya hanya bisa mawas diri, berarti masih banyak yang harus kami perbaiki dalam proses belajar mengajar di sekolah. Seringkali dilapangan kami kurang menghargai proses karena dikejar deadline kurikulum, sehingga nilai perjuangan siswa terabaikan.
Perlunya ruang gerak yang lebih luas untuk menumbuhkan potensi siswa. Namun apa daya ruang yang ada sangatlah terbatas. Disinilah letak tantangannya. Menjadi guru atau orangtua yang baik memang tidaklah mudah. Memerdekakan potensi individu memang memerlukan perjuangan tersendiri.
Adakah di antara pembaca yang mau membantu saya?. Saya tunggu bala bantuannya.
Rabu, 02 Desember 2009
Setiap Individu Dilahirkan Genius.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kemarin2 tiap mau komentar ke sini nggak bisa Mbak, tapi Alhamdulillah sekarang sudah bisa.
BalasHapusSaya nggak tau sebabnya
Masih dalam perbaikan. Permasalhannya kemungkinan karena templatenya tidak cocok dengan blogspot.
BalasHapussalam kenal bu guru..
BalasHapustidak ingin hanya numpang lewat bu..hehe
masalah hardskill atau softskill bu? bisa jadi karena kurangnya kemampuan siswa2 dalam berkomunikasi, masalah kepemimpinan, making decision, dll.. Semua memang jarang diajarkan di sekolah. Kerasa banget waktu masih saya masih sekolah di smada ngk dulu. kita hanya dijadikan objek, bukan diajari pula sebagai subjek pendidikan.
Saya pernah terpikir bagaimana di sekolah2 sering mengadakan pelajaran kapita selecta, dengan mendatangkan alumni2nya yang berprestasi di dunia kerja atau wirausaha, memotivasi mereka, dan tentu saja pasti ada berbagi tips..
makasih bu numpang corat-coretnya.. moga beramanfaat..
loh, koemnku kok kndak muncul, bu, padahal dah coba komen sejak kemarin lusa loh, hehe ...
BalasHapusBisa dikomentarikah?
BalasHapusgmana bu templatenya, kalau belum bagus, bisa kok dicarikan lagi.. :)
Bu cpet Liat Blog ku . Mna yg ibu tulis
BalasHapusthank bu kunjunganya. q ckrang ambil paketan 6 ribu
BalasHapusmakasih ya udah mau ngasih koment di blog saya!!!!!!!! =)
BalasHapus@Pak Sawali' maaf pak masih terus diperbaiki. Terima kasih kunjungannya.
BalasHapus@munirudin; semoga semakin giat ngeblognya. Amin.
@Momo; terima kasih kembali.
Mohon maaf mbak, baru sempat mampir...
BalasHapusKita terkadang sudah memberikan materi secara maksimal, namun ternyata hasilnya dilapangan tidaklah seperti yang diharapkan....
BalasHapusSaya juga terkadang menemukan masalah seperti itu mbak.
Sama sama Pak Iwan. saja juga sudah lama tidak blogwalking.
BalasHapusSaya baru belajar mencatat permasalahan siswa dan berjuang mencari solusinya.
Terima kasih.
saya setuju dengan bu puspita memang setiap individu memiliki keistimewaan masing-masing
BalasHapusHareus setuju. Seiap anak dilahirkan special. tidak ada seorangpun dilahirkan tidak memiliki kelebihan.
BalasHapusoke jg bu..!!!!!
BalasHapusสโบเบท การเดิมพันที่สุดแห่งความน่าประทับใจและคุ้มค่าเป็นอย่างมาก เว็บแทงบอลที่ดีที่สุดโดยที่เซียนพนันสามารถที่จะเข้าร่วมสนุกกับเกมเดิมพัน พร้อมทั้งลุ้นรับเงินรางวัลไปได้อย่างง่ายๆ และสะดวกสบายอย่างที่สุด
BalasHapus