Sejak dua hari yang lalu saya umumkan rata-rata nilai yang sudah dicapai siswa selama proses pembelajaran selama satu semester . Remidi dan pengayaan sudah saya kirimkan via email pribadi siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa penasaran dengan soal yang saya kirim. Sejak awal pembelajaran saya wajibkan memiliki email (SASI SAE = Satu Siswa Satu Email). Saya persilahkan siswa yang memiliki Hp boleh membuka emailnya saat itu juga.
Beberapa siswa yang memiliki Hp dan bisa untuk akses internet langsung menghidupkan Hpnya. Beberapa siswa langsung membuka dan mengerjakan soalnya. Yang lain ikut bergabung. Sedangkan yang lain terutama yang belum mengumpulkan email belajar pada temannya yang sudah bisa membuat email via Hp. Pada saat jam istirahat.
Di sini saya hanya berusaha menumbuhkan rasa sosial siswa dan empaty siswa terhadap teman-temannya. Alhamdulillah ternyata anak-anak mau berbagi, untuk membeli pulsapun mereka berurunan.
Saya berkeliling menemani siswa yang masih belum memahami materi yang sudah saya berikan. Saya senang anak-anak mau belajar untuk bisa, meskipun ada pula yang apatis. Saya bisa memahami karena memang beberapa siswa tidak mengerti dan paham fisika sama sekali. Terutama yang tidak menguasai perhitungan. Dan tidak bisa berfantasi dan berimaginasi.
Seperti misanya; Irul (bukan nama sebenarnya) pada awal perkenalan dia mengaku tidak terlalu bisa menghitung. Saya tes, ternyata benar dia punya kelemahan dalam menghitung bahkan menghitung yang paling sederhana sekalipun. Saya beri dia soal-soal perhitungan yang mudah, dia mau berusaha untuk bisa meskipun butuh waktu yang agak lama.. Minggu berikutnya saya coba lagi ternyata dia bisa. Kemudian saya tanya, “ mengapa tiba-tiba bisa menghitung?’
Dia jawab, “ Terima kasih sudah mempercayai perjuangan saya”. Saya hanya bisa tersenyum bahagia. Ternyata sebuah kepercayaan dan perhatian sederhana telah mampu membangkitkan kecerdasan siswa. Anak-anak butuh teman untuk menumbuhkan kecerdasannya. Kini Irulpun telah mampu memanfaatkan tehnologi.
Fendik, saya suka pada kebiasaan dan kesabarannya dalam berbagi. Fendik penguasaan materi pelajaran dengan baik dan disukai teman-temannya. Ada beberapa siswa yang telah banyak mendapat bantuannya. Termasuk belajar membuat email via HP. Saya senang mengamati kegiatannya dari jauh. Baik waktu pembelajaran saya maupun pembelajaran produktif. Semoga semakin banyak tumbuh Fendik-Fendik yang lain di sekolah kami. Amin.
Tian, siswa saya yang satu ini sangat hiperaktif. Suka protes dan banyak bergerak dan sering menjengkelkan. Meskipun begitu Tian punya tanggung jawab jika diberi tugas merakit alat dan berpikir untuk merancang suatu kegiatan, kalau disuruh belajar teori ….. selalu saja berbuat gaduh. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tehnologipun angkat tangan. Ternyata dia lebih tertarik untuk menguasai kesenian. Dia memilih remidi dengan caranya sendiri, merancang proses filterisasi air kotor/`air limbah’ dengan berbagai cara. (Kebetulan saat ini dia belajar IPA bersama saya).
Semoga saya diberi kesabaran menghadapi anak-anak seperti Tian. Amin. Kalau saya marah karena kesabaran saya sudah habis, pasti dia akan ucapkan, “Sabar bu …sabar. Baca Alhamdulillah bu, masih bisa bertemu murid seperti saya, berarti ibu dan saya sehat dan diberi umur panjang. Ibu sendiri yang mengajarkan bersyukur pada saya “. Kalau sudah begitu ….. saya hanya mampu tersenyum.
Jawaban remidi dan pengayaan boleh dikirim via email maupun dikerjakan secara manual, dikerjakan diselembar kertas. Atau mengumpulkan dengan dua cara; lewat email dan secara manual.
Saya hanya berupaya memotivasi siswa untuk lebih mengenal tehnologi dan memanfaatkannya untuk kegiatan positif. Kita jangan hanya bisa menyalahkan tehnologi (internet dan Hp) namun berpikir bagaimana memanfaatkan tehnologi yang ada untuk kegiatan positif.
Saat ini emailpun mampu membantu proses remidi dan pengayaan siswa. Internet dan Hp-pun bisa digunakan untuk kegiatan positif. (Catatan, jawaban tidak boleh dikirim via sms).
selalu ada Model pembelajaran baru disini..
BalasHapusmakasih banyak Mbak.
Sedang belajar memanfaatan sarana prasara yang di miliki siswa.
BalasHapusTerima kasih motivasinya.
Model pembelajaran baru yang mendekatkan siswa pada penerapan teknologi.
BalasHapusSalut...!
ternyata teknologi bisa juga merangsang pembelajaran siswa ya bu
BalasHapusSasisuro= Satu Siswa Satu ......? (apa ya)
BalasHapustapi ati2 kalo gabung milis,bisa2 kayak prita lho?
BalasHapuswow... bener2 mantab, bu pita, anak2 pun sdh makin akrab dengan ICT. pengayaan dan remidi sdh bisa dikembangkan melalui email. bener2 bisa menjadi e-learning nih, bu.
BalasHapusHhmm...selalu menerapkan ide2 baru yang memanfaatkan teknologi ya Bu..
BalasHapusKueeren dech ;)
Bangga saya kalau jadi muridnya :)
Salam semangat selalu untuk kesuksesan para murid
Loh bu, seragamnya ganti tho?
BalasHapussetuju lah bu..
seandainya dulu kayak gini... :(
@Alamendah; Tehnologi sudah waktunya digunakan untuk melatih ketrampilan berpikir anak. Terima kasih.
BalasHapus@kosong; benar mas. Terima kasih.
@Muh Nahdhi A; nanti saya pikirkan mas. Terima kasih.
@Cah dueso; semoga tidak. Terima kasih peringatannya.
@Sawali Tuhusetya; saya sedang berpikir ke arah sana pak. Masih harus banyak belajar. Terima kasih motivasinya.
@bocahbancar; terima kasih motivasinya.
@Demoffy; andai dari dulu bisa seperti ini ya Dak .... pasti bahagia sekali apalagi punya siswa seperti dirimu. Terima kasih.
wah, bu, salut dengan pendekatannya :)
BalasHapusterus berjuang, bu..
Terima kasih motivasinya.
BalasHapusSelamat tahun baru 1431 H.
BalasHapusSalam kreatif selalu.
Sama-sama Pak. Terima kasih kunjungan dan motivasinya.
BalasHapusmodel pembelajaran yang saat ini perlu dikembangkan mengingat dunia pendidikan harus serta merta mengikuti arus teknologi dengan tidak mengesampingkan dasar pendidikan itu sendiri...
BalasHapussalam kenal
Ini masih perjuangan awal. Masih belajar.
BalasHapusTerima kasih kunjungannya.
Benar sekali bu saya sangat setuju bahwa kita harus memanfaatkan teknologi itu secara benar, dan internet khususnya email pun sebagai sarana pembelajaran bagi siswa adalah sebuah kemajuan didalam dunia pendidikan kita, salam kenal bu dari saya dari kalimantan tengah, ditunggu kunjungannya ke blog saya, saya mentautkan link blog ibu ke blog saya, Terima Kasih
BalasHapussungguh kehormatan besar bagisaya karena bisa berkunjung ke laman ibu....salam kenal dari say bu di Kalimantan Tengah..ooh ia saya sudah mentautkan blog ibu ke blog saya..taut blog saya juga bu yah..karena saya senang sekali akhirnya ada tambahan 1 lagi sahabat gur di blog saya..salam.
BalasHapusDENGAN pemanfaatan teknologi yang positif dan mengenalkan teknologi yang positif sejak dini kepada siswa semoga saja akan berbuah hal yg positif juga bu...amin..
BalasHapussalam
BalasHapusmotipasi yang sangat bagus dan kerent ,semangat untuk berjuang terus .
salam kenal ....Bandung
@Yanessipil; terima kasih kunjungan. Ya kita jangan hanya bisa melarang namun sudah seharusnya kita berjuang mencari solusinya.
BalasHapus@Bayuputrobio; saya juga bahagia bisa belajar pada Pak Bayu. Terima kasih kunjungnnya.
@Doelsoehono; Terima kasih kunjungan dan motivasinya. Salam kenal kembali.
Bagus itu. Sayang dari dulu di sekolah say ada aturan larangan membawa HP.
BalasHapusSaya sendiri selalu menolaknya, tapi ...
Minta izin me-link ke blog saya.
BalasHapusDisekolah kami pada awalnya memang ada larangan membawa HP, namanya juga anak-anak gurunya lengah sedikit tetap saja banyak yang membawa Hp sembunyi-sembunyi.
BalasHapusDengan adanya permasalahan tersebut saya kemudian punya ide membuat remidi dan pengayaan via email dan anak-anak bisa membaca via HP.
Silahkan Bapak. Saya juga sudah link blog Bapak. Terima kasih.
T
BalasHapusMemang perlu Mbak, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk materi pembelajaran siswa.
BalasHapusselamat HARI IBU.. KASIH DAN CINTANYA SEPANJANG MASA...
BalasHapus@kang Sugeng; terima kasih kunjungan dan semangatnya.
BalasHapus@@bayuputrobio; terima kasih perhatiannya semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak. Amin.
sistemnya udah jalan apa belum bu??
BalasHapus