Pagi ini ada kesibukan mengurangi akar-akar adenium dan mengganti media tanamnya. Tiba-tiba saya merenung dalam diam sambil mengamati akar-akar adenium tersebut.Inilah hasil perenungan sederhana saya terhadap akar.
Walau akar itu tidak seindah daun atau bunga, juga tidak berwarna-warni indah, namun memiliki fungsi yang sangat besar.
Tidak terlihat, akan tetapi akar memiliki peran yang sangat penting. Ia bisa menunjang batang pohon dengan sangat kuat. Ia selalu berusaha mencari air dan mineral yang nantinya akan menjadi asupan bagi tanaman.
Akar memiliki dorongan mencari air yang sangat kuat sehingga ia mampu menjebol trotoar untuk mendekati air di sebuah hidran. Akar juga mampu menyesuaikan dirinya untuk masuk ke celah-celah kecil (mencari air di dalam relung-relung tanah) atau menghadapi kondisi iklim yang berbeda (mengakar pada batu karang di gunung bersalju).
Tapi yang sungguh mengagumkan adalah ia bekerja dalam hening dan tidak terlihat dari luar. Akar sangat memahami apa yang ia inginkan dan bagaimana merealisasikan keinginan tersebut.
Mampukah kita meneladani akar? Serta belajar banyak padanya.
Pada saat musim kering atau kekeringan dia terus menerus berjuang untuk mendapatkan air. Akar sangat konsisten untuk mewujudkan angan-angannya mencapai sumber air.
Ia tidak menyerah walaupun kondisinya sulit. Komitmennya untuk mancari air sebagai bentuk tanggungjawab terhadap kelangsungan kehidupan daun, bunga dan sebagainya membuatnya akan berusaha sangat keras untuk menemukannya.
Akar mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat. Ia bisa membuat dirinya menjadi sangat kecil untuk masuk ke celah-celah tanah dalam rangka mencapai sumber air. Akar juga sanggup bekerja di pegunungan bersalju dengan menancap pada karang dengan sangat kuat untuk melindungi tanaman dari angin.
Akar dengan sangat mengagumkan telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa. Dengan menyandang peran yang begitu besar dan penting ia bekerja tanpa banyak bicara, tidak perlu menampilkan diri. Tapi semua orang tahu bahwa jika ingin menghabisi sebuah tumbuhan, harus dihabisi sampai ke akar-akarnya.
Ternyata akarpun dapat menjadi tempat kita belajar … belajar tentang hidup yang sebenarnya.
Waw... sebuah Perumpamaan yg sangat sesuai.
BalasHapusBtw, blog km ni udah aku follow sejak lama lho...
tukeran link donk...
emang banyak yang bisa kita pelajari dari alam ya bu
BalasHapus@Kang sugeng; Baik Kang. Sabar ya. Terima kasih kunjungannya.
BalasHapus@Suwung; banyak, namun seringkali kita tidak sempat mempelajarinya. Terima kasih kunjungannya.
wah, hebat, orang yang mampu belajar dari hal sederhana disekitarnya adalah orang hebat, begitu kira kira kata temen saya.
BalasHapusakar adenium akan busuk bila mendapat pasokan air berlebihan, it mean manusia juga bisa membususk bila mendapat tekanan berlebihan. hehehe
setinggi pohon menjulang akarnya juga menghunjam tanah. akar lagi yg menjadi tuas kekuatan sebuah kebesaran.
Akar memang akan terus merambat, jika menemukan aspal, dia akan mencoba merambat suatu ketika menemukan kembali tanah untuk berpijak.
BalasHapusPerumpamaan yang bagus, bahwa kita harus berusaha terus, tak boleh menyerah
bekerja dalam hening itu artinya akar bukan tong kosong nyaring bunyinya ya?
BalasHapusAlam memberikan begitu banyak pembelajaran, tergantung bagaimana cara kita untuk menguak rahasia dibalik semuanya.
BalasHapusSaya sering memangkas akar-akar adenium, tapi tidak pernah berpikir sampai kesana.
makasih banyak mbak..
looh komenku koq ilang terus jeng??
BalasHapusnulis lagi yah...
BalasHapusakar itu memang bagian dari tanaman yg paling tegar, disini dimana saya tinggal saya sering ter kagum2 dengan tangguhnya akar2 tanaman bunga2 saya, yg begitu tegar tertimpa salju dan dinginnya alam...dimusim semi mereka tumbuh lagi dan semakin berkembang....
Untuk sementara terima kasih semuanya. Terima kasih kunjungan dan semangatnya.
BalasHapusTanpa akar.. pohon dimanapun tak akan bisa hidup :)
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapusSudah berakarkah harapan dan impian Hasrul untuk meraih sukses?.
menjadi apapun..lakukan peran itu sebaik baiknya
BalasHapusSiap lakukan!. Terima kasih mbak Cebong.
BalasHapusbenar bu.. seharusnya kita mencontoh dari Akar...salam
BalasHapusTerima kasih Pak Bayu, sudah waktunya kita mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan mengamati kehidupan di sekitar kita.
BalasHapusSalam kembali.
selamat sore...selamat hari Ibu yah....hehehe
BalasHapussalam hangat selalu
akar itu seperti ibu..yang menghidupi kita...
Terima kasih uacapan hari ibunya dan kunjungannya.
BalasHapus