Setiap hari selalu kubuka email, kegiatan rutin harian yang wajib kulakukan. Sejak tahun ajaran 2008-2009 saya canangkan program SASI SAE (Satu Siswa Satu Email) ke siswaku tepatnya sejak speedy ada di Nganjuk sebuah kota kecil di Jawa Timur, atau sejak warnet semakin tersebar hampir di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Nganjuk .
Kota kami biasa di sebut kota Bayu, kota kecil di antara Kabupaten Madiun dan Kabupaten Jombang, kebetulan saya berdinas di SMK Negeri I Kertosono merupakan kecamatan yang berada di ujung timur Kabupaten kota sedangkan rumahku sekarang di Kecamatan Bagor di ujung barat Kabupaten Nganjuk. Hampir setiap hari saya menempuh perjalan ± 40 km dari rumah menuju sekolah dengan mengendarai bis antar kota antar propinsi.
Beberapa tahun yang lalu saya sering berimajinasi alangkah bahagianya jika saya bisa melakukan pelayanan ke siswa dari jarak jauh, Alhamdullillah sejak setahun yang lalu di kabulkan oleh Allah SWT dengan perantara speedy. Kini semua anganku telah menjadi kenyataan, oleh karena itu saya coba canangkan SASI SAE, sebuah ide yang sangat sederhana, meskipun begitu karena fasilitas sekolah belum memadai siswa-siswaku terpaksa menggunakan jasa warnet untuk mengerjakan tugasku.
Mengingat kebiasaan masyarakat kita yang lebih menghargai materi daripada ilmu, program ini butuh kesabaran agar supaya bisa berhasil, masyarakat lebih bangga memiliki sepeda motor baru daripada komputer baru, sehingga perkembangan tehnologi di daerah sulit sekali dicapai.
Hari ini, hampir 85 % tercapai, dan sebagian sudah melangkah mengerjakan program keduaku yaitu: SASI SAB (Satu Siswa Satu Blog), padahal sebenarnya bagi angkatan 2009-2010 belum menjadi kewajiban, namun sebagian besar siswa setelah mampu membuat email belajar membuat blog. Kembali saya hanya mampu bersyukur atas perkembangan semangat siswa-siswaku.
Bagi guru di sekolah favorit program sederhana seperti ini pasti sangat mudah dicapai namun bagi kami di sekolah pinggiran perlu perjuangan tersendiri. Namun jika melihat hasilnya sangat membahagiakan.
Kini kami bisa berbagi ilmu lewat email. Tugas-tugas bisa dikumpulkan via email atau ditulis di blog individu. Harapan ke depan sedikit mengurangi menumpuknya limbah kertas di rumah dan di sekolah, apalagi saat ini banyak hutan yang gundul sehingga pemanfaatan tehnologi terutama internet mampu meminimalisir limbah kertas.
Saat ini baru beberapa siswa yang telah mampu menghasilkan dollar dari bisnis onlinenya, harapan ke depan semakin banyak siswa mampu menulis dan mampu mengasilkan uang dari blognya. Amin Amin ya Robbal Alamin.
Jarak bukan lagi penghalang bagi guru untuk melakukan pelayanan profesi.
Hidup guru Indonesia.
Jumat, 28 Agustus 2009
SASI SAE (Satu Siswa Satu Email)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tapi apa semua guru udah menggunakannya?
BalasHapuskan gag semua guru udah punya koneksi speedy di rumah?
kalo perlu jangan cuma lewat email ke email, lebih baik gabung di grup, biar yang nerima semua anggota member.
Wah sangat Inspiratif,.... kenapa saya nggak kepikiran kesana yah?
BalasHapusmakasih mbak.
wooowwww mulia mbak.....dan inspiratif neh...
BalasHapuswaaaa ajarin buwel juga dunk mbak cara dapet uang di blog.....hehehehehe...buwel pengin jadi blogger matre....
BalasHapusHehehe... Kalau saya sudah dari dulu bu, tapi untuk implementasi di SMA 3 Magelang masih jauh dari harapan. Lha wong alamat domain buat portal web aja belum punya. Padahal saya yang alumni aja udah wanti-wanti dan siap bantu nandangi disain dan hosting. Tapi tetep aja gak ada follow up buat daftarin domain ke PANDI, sampe saya ini bosen le ngandani...
BalasHapusyang saya salut adalah mbak pus tidak pernah menyerah dengan segala tantangan yang ada. malah lebih termotivasi. sasi sae dan sasi sab menurut saya adalah program yang sangat baik, terutama dalam melatih kemampuan self-directed learning dan kemampuan teknologi informasi anak-anak didik. tetap semangat, mbak!
BalasHapusamin.....
BalasHapus@Fery; kita harus berdoa semoga semua guru punya semangat melayani.
BalasHapus@Seti@wan Dirgant@ra; ini hanya ide sederhana dari seorang guru desa.
@a-Chen; terima kasih semoga ada gunanya.
@buwel; semoga tambah bayak ilmu dan banyak rejeki.
@omahmiring; saya doakan perjuangannya segera tercapai. Amin.
@Marsmallow; Uni terima kasih motivasinya. Saya hanya mampu berharap semoga siswa-siswa saya di masa depan tidak hanya puas menjadi buruh pabrik namun berani berjuang menjadi wirausaha yang sukses. Amin.
@dimas. terima kasih.
salam bahagia, anda beruntung cita-cita sudah tercapai. Mudah-mudahan 2010 pidato presiden ingin semua desa telah terhubungi internet dan telphone tercapai. jadi kami yang diluar jawa ini dapat juga menikmati kemajuan seperti sekolah anda.
BalasHapusMuridnya disuruh komentar di blog Mbak...
BalasHapusSMSK... Satu murid satu komentar...
blognya bagus banget
BalasHapusjadi guru ya buat saya supaya blog saya juga bagus hehehehhhheee
hidup mba pupita dan hidup guru2 indonesia
salam sahur aja
@pakwo; Amin-amin ya robbal alamin.
BalasHapus@marsudiyanto; sebagian sudah sering beri komentar yang lain masih belum percaya diri. Terima kasih.
@batjoe; terima kasih, selamat menunaikan ibadah puasa. Merdeka.
satu hal yang perlu diperhatikan ibu: "kita harus benar - benar memperhatikan kesinambungannya". jangan sampai cuma "hangat - hangat tahi ayam".
BalasHapusmakasih dah berkunjung.
Pasti Bapak, saya tugasi siswa ngeblog buat warisan mereka di masa datang, dan berharap masih eksis hingga mereka sudah bekerja dan bertambah tua sehingga terjalin silaturahmi antara guru dan siswa dan alumni.
BalasHapusTerima kasih motivasinya.
Hebat ya mbak, sebagai ibu guru yang bijak dan bertanggung jawab
BalasHapusgak semua siswa ngerti tentang IT
di sekolah saya, yang punya blog cuman 3 biji manusia
Yang punya Facebook mungkin kurang dari 30 %
waduh...kliatan banget sekolah saya katrok ya..
he..he
salam kenal mbak
dan maju terus pendidikan di Indonesia!!
Assalamu'alaikum...
BalasHapusSalam kenal bu Guru :), subhanallah... sungguh mulia jasa ibu. Semoga menjadi amal jariya kelak. Saya jadi pengen jadi murid bu guru :). Pastinya, sangat sulit memberikan pengajaran itu semua. Makasih yah Bu, dah mampir ke gubug saya. Ko bisa nyasar ke sana Bu? saya lagi hibernasi sementara. Tapi, lihat postingan ibu, malah jadi pengen cepet2 nulis :)
Waw..ada bu guru!! Ini lebih baek daripada di skolah aku...ada akses internet di sekolah tapi ga boleh dipake,apalagi bawa notebook!! Mank payahhh..
BalasHapusSalam kenal bu..^_^
Setuju dengan usul Pak Marsudiyanto... hehehe...
BalasHapusDari email... pindah ke komentar di blog aja mbak..
Ohya, makasih dah mampir ke tempatku.. salam kenal ya..?
@Itik Bali; Benar mbak, ndak semua siswa mengenal IT, oleh karena itu saya mencoba ide sederhana ini dan Alhamdulillah mendapat sambutan positif dari siswa.
BalasHapus@anazkia; Amin, yang terpenting anak Indonesia mau berjuang menjadi pembelajar.
@Erwina Reidha; Permasalahannya dimana-mana sama, oleh karena itu saya coba memotivasi siswa dengan penuh kesabaran untuk sedikit mau belajar IT.
@reni; Sebagian anak-anak sudah belajar ngeblog, meskipun sampai hari ini tingkat keberhassilannya baru 10%, harus telaten dan sabar.
semangatmu itu lho bu... perlu diancungi jempol
BalasHapusWah bagus sekali programnya mbak! Bisa mengatasi masalah jarak, juga memberikan kebebasan berekspresi bagi siswanya. Keep on the good working, ya!
BalasHapusMengenai pertanyaan mbak ttg energi, kita ini diberi waktu sama oleh Tuhan, 24 jam. Yg beda adalah cara memanfaatkannya. Aku selalu manfaatkan wkt2 luang utk membaca, menulis dan berbagi info. Tentu saja kedekatan kepada Tuhan akan memberi kita kemampuan lebih utk menjalin hubungan yg baik dgn orang lain. Itu saja kok mbak...
Selamat untuk Bu Guru yang kreatif dan juga untuk muridnya. Jaman kuliah saja saya belum kenal email atau blog, lha ini smk sudah
BalasHapusmemang harus ada kemajuan dari generasi ke generasi.
Berarti sambil pulang atau berangkat ke sekolah , bisa cek email leawat HP, enak ya...
mengenalkan teknologi pada awam memang perlu bu... gerakan yang bagus...hayo mulai.. pas kuliah saya ada seorang dosen yg menerapkan itu. tiap kali pertemuan selalu ada tugas dan tugasnya ditunggu 3 hari dari pemberian tugas melalui e-mail... kami selalu kelabakan. tapi dimulai dari itu saya mengenal dunia maya.. kekeke
BalasHapussungguh seorang guru yg penuh semangat dan berdedikasi mbak Puspita ini.
BalasHapus"Beberapa tahun yang lalu saya sering berimajinasi alangkah bahagianya jika saya bisa melakukan pelayanan ke siswa dari jarak jauh.."
BalasHapusita..!!! guru yang visioner.. maju terus, bundo salut padamu
@Soewoeng; saya banyak belajar pada mas Soewoeng.
BalasHapus@Fanda; sekali lagi terima kasih motivasi dan ilmunya.
@big sugeng; beruntung anak sekarang banyak mendapat kemudahan karena perkembangan tehnologi begitu juga guru-gurunya.
@mas Icang; terima kasih ilmunya.
@mBak Fanny; Saya masih belajar. Termasuk belajar pada mbak Fanny.
@nakjaDimande; Alhamdulillah imajinasiku sudah bisa terealisasikan. Terima kasih motivasinya.
Wah salut buat mba Pus, pastinya tidak mudah ya menerapkan ide seperti itu. Menurut saya itu ide yang cemerlang mba:). Apalagi di daerah2 kan mungkin masih terkendala selain biaya, juga jaringannya masih belum sempurna seperti di kota2 besar. Mudah2an semangat dan pantang menyerah mba Pus bisa menular ke saya, amiin..
BalasHapuswah keren pasti mbalasnya capek dong bu
BalasHapusbu pupita, terharu membaca ide ini. hal yang besar selalu berawal dari hal yang kecil yh, bu:)
BalasHapus