Posting Terbaru

Rabu, 15 September 2010

Anak Berkelainan Perilaku / Tunalaras (2)

Terkadang anak menjadi bengal bukan karena sifat aslinya. Ia hanya menginginkan Anda lebih cerdas dan tanggap dalam memperhatikannya (G. Hatched)

            Dilihat dari sumber pemicu tumbuhnya perilaku menyimpang pada anak tunalaras dapat diklasifikasikan menjadi:
(1)   penyimpangan tingkah laku ekstrem sebagai bentuk kelainan emosi
(2)   penyimpangan tingkah laku sebagai penyesuaian sosial

Ina (bukan nama sebenarnya) sering mengeluh sakit, seringkali membangun khayalan kalau dirinya sakit kanker otak. Beberapa hari berikutnya keluhannya berbeda lagi, dia mengeluh sesak nafas. Saya melihat ada sesuatu yang sangat menekan emosinya sehingga menimbulkan depresi.
Sejak dia menangis dan mengeluh sakit, kami (guru) bekerja sama untuk mencari tahu kehidupan keluarganya atau latar belakang kehidupan keluarganya. Selama ini Ina tidak mau datang ke guru BP, karena Ina sangat tertutup. Setiap hari Ina selalu berdua dengan Eny berangkat dan pulang pergi ke sekolah. Namun Eny tidak mengenal Ina lebih dekat. Kami terus berupaya mencari tahu keadaan keluarganya yang sebenarnya.  
Alhamdulillah Ina mau membuka diri, sedikit demi sedikit dia mulai mau menceritakan permasalahan keluarganya. Dengan melalui tatap muka secara langsung maupun melalui sms. Dari ceritanya kami akhirnya berupaya membantu Ina mencari solusi.
Setelah  beberapa minggu, dia mau mengakui kalau apa yang dilakukannya selama ini hanyalah suatu bentuk pelarian diri, akibat konflik batin atau tekanan emosi yang sukar diselesaikannya sendiri. Setelah Ina mau membuka diri dan kami berusaha memotivasi, Alhamdulillah sekarang Ina sudah semakin stabil kondisi kejiwaannya. Senyum manis selalu menghiasi wajahnya yang manis.
Anak seperti Ina memerlukan tempat berbagi. Dia tidak mungkin membaginya dengan orangtua. Berusaha tidak menambah beban penderitaan  orangtuanya. Di sekolah dan dimasyarakat dia selalu berusaha tersenyum dan tampak gembira meskipun sebenarnya dia ingin menjerit karena sakit. Akibat permasalahan keluarga yang teramat sangat komplek. Ina masuk dalam kategori (1) penyimpangan tingkah laku ekstrem sebagai bentuk kelainan emosi.
Anak kelainan emosi, ekspresi wujudnya ditampakkan dalam bentuk sebagai berikut:
a.    Kecemasan mendalam tetapi kabur dan tidak menentu arah kecemasan yang dituju.  Kondisi ini digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri melalui represi.
b.   Kelemahan seluruh jasmani dan rohani yang disertai dengan keluhan sakit pada beberapa bagiannya badannya. Kondisi ini akibat konflik batin atau tekanan emosi yang sukar diselesaikan.
c.    Gejala yang merupakan tantangan balas dendam karena adanya perlakuan kasar. Kondisi ini terjadi akibat perlakuan kasar yang diterima sehingga ia juga akan berlaku kasar terhadap orang lain sebagai balas dendam untuk kepuasan dirinya.
Pada kenyataannya kasus seperti Ina dan Adi banyak terjadi di sekolah apabila diceritakan bisa menjadi sebuah buku tersendiri. Namun apa salahnya saya berusaha berbagi dengan harapan ke depan kita bisa menghasilkan siswa-siswa yang berkarakter kuat. Bersama-sama membangun negeri tercinta.



2 komentar: