Dalam perjalanan tugasnya untuk mendidik siswa, ada banyak jalan yang bisa ditempuh oleh seorang guru untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Salah satu yang biasa saya lakukan adalah melakukan “dream sharing”. Kegiatan ini mampu mempererat hubungan guru dan siswa, sehingga guru bisa menjadi orangtua kedua di sekolah. Dengan mencatat dan mendampingi membangun impiannya.
Kegiatan dream sharing bisa dilakukan guru di saat-saat jam kosong. Atau biarkan siswa menuliskannya dalam selembar kertas (terpaksa dilakukan karena keterbatasan waktu). Di dalam artikel sebelumnya saya telah menuliskan dream sharing mampu membangun kepercayaan diri siswa. Bahkan ada beberapa siswa mampu mengubah ejekan, cemoohan dan ketidak percayaan menjadi vitamin gratis sebagai cambuk dan pemicu untuk belajar dan berusaha lebih keras lagi dalam upaya mewujudkan mimpinya.
Setelah melakukan dream sharing dan mendapat ejekan, cemoohan dan ketidak percayaan mampu menumbuhkan semangat belajar siswa. Salah satunya adalah membaca beberapa buku-buku motivator yang ada di perpustakaan sekolah. Tugas guru mendampingi siswa-siswa yang kurang percaya diri. Siswa butuh teman untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya.
Tehnik yang mampu dipelajari siswa adalah “Afirmasi/self-talk”. Dalam hal ini guru hanya mendampingi siswa belajar. Biarkan siswa belajar secara otodidak. Kami biasanya mendiskusikannya pada saat jam-jam kosong atau pada saat jam istirahat di perpustakaan sekolah. Bahkan kegiatan ini mampu mendidik siswa biasa melakukan “Think, Pair, Share”. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa yang telah mampu membaca buku dan memahaminya dan berani mencoba dan mewujudkan impiannya. Membantu temannya supaya berani membangun impian dan berjuang mewujudkannya.
Bahkan beberapa mulai berbagi pengalaman dengan menuliskannya di blog pribadinya.
Afirmasi / self-talk
Afirmasi di lakukan dengan mengucapkan suatu hal positif dengan penuh keyakinan terhadap diri sendiri ( self talk ) untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga apa yang dikatakan tertanam dalam otak bawah sadar kita.
Afirmasi di lakukan dengan mengucapkan suatu hal positif dengan penuh keyakinan terhadap diri sendiri ( self talk ) untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga apa yang dikatakan tertanam dalam otak bawah sadar kita.
Latihan Teknik Afirmasi Positif
Syarat yang harus dipenuhi dalam menuliskan kalimat afirmasi adalah (4P + P):
- Bicara dalam kalimat atau bahasa yang positif. Misalnya, “saya seorang anak yang kreatif” (bukan, mudah besok saya akan mengembangkan kreatifitas}
- Present tense : “sekarang, saya siswa yang pandai” (bukan “mulai besok saya akan belajar supaya pandai”)
- Bersifat pribadi : “saya siswa yang kreatif ” (bukan “kami siswa yang kreatif ”)
- Persistent, lakukan pengulangan yang terus menerus.
Terakhir, berilah muatan emosi / passion.
Afirmasi, hal yang tak kalah penting dalam melakukan pemrograman kembali otak bawah sadar adalah “keyakinan (Belief)”.
Afirmasi, hal yang tak kalah penting dalam melakukan pemrograman kembali otak bawah sadar adalah “keyakinan (Belief)”.
Anang seorang anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Bapaknya hanyalah seorang pedagang kecil dengan penghasilan sangat minim. Pada awalnya Nanang tidak berani membangun impian untuk bisa melanjutkan kuliah, namun dengan membaca buku dia mampu melakukan afirmasi dan visualisasi serta mampu membangun keyakinan. Kini dia bisa kuliah di ITS melalui Program Bidik Misi.
Faisal Abdau sejak kelas X sudah membangun impian diterima PMDK Prestasi di UNESA, dan Alhamdulillah dia kini telah diterima di Jurusan Tehnik Mesin melalui PMDK Prestasi, bahkan temannya yang memiliki prestasi belajar lebih baik darinya terpaksa sekolah di Universitas swasta.
Nur Hidayat, sejak kelas X, membangun impian menjadi TNI AD, meskipun pada awalnya dia tidak diterima bahkan sempat bekerja di Pertamina, namun dia terus menerus melakukan afirmasi, saat ini Nur Hidayat telah berdinas di Kalimantan.
Ketiga siswa ini mampu menjadi suri tauladan bagi adik-adik kelasnnya. Alhamdulillah di sekolah kami tersedia buku-buku bacaan yang cukup banyak, sehingga mampu melayani kebutuhan siswa untuk belajar secara “otodidak”. Bahkan menurut pengamatan dan pengalaman kami, pada dasarnya minat baca siswa tinggi. Terbukti dengan banyaknya pengunjung perpustakaan setiap hari. Afirmasi mampu meningkatkan minat baca siswa.
Demikian sedikit pengalaman kami melakukan proses pendampingan dan pelayanan siswa di sekolah. Semoga ilmu dan pengalaman sederhana kami ada gunanya.
afirmasi akan membentuk dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga akhirnya akan mempengaruhi perilaku...
BalasHapusMungkin konsep itu bisa diterapkan oleh guru-guru lain, khususnya di Nganjuk, dengan kreatifitas masing-masing.
BalasHapusExcelent post...
BalasHapusi like this blog!
Kunjungan pertama sist!
BalasHapusWah, mantab nich postingannya,
Met Sukses yach :D
@Joe; benar mas Joe, perilaku anak bisa diubah melalui tehnik afirmasi. terima kasih kunjungannya.
BalasHapus@Puguh Santoso; tehnik sederhana, upaya menumbuhkan semangat belajar dan membaca siswa.
@Bukan Teroris; terima kasih motivasinya.
@Fir'aun Ngeblog; terima kasih kujungan dan motivasinya.
Weh...
BalasHapusSaya juga harus belajar pada Bu Puspita nich...
Selamat mengembangkan teknik maupun trik sendiri, karena kalau kita selalu berkutat di cara2 konvensional, maka murid kita cenderung jadi penurut dan pasrah...
keren bupus. . haha. .lama tak jumpa!! minal aizin walfaidzin bu. . :)
BalasHapus@marsudiyanto; saya hanya berharap anak-anak berani berjuang mewujudkan impiannya. Terima kasih motivasinya. Saya harus banya belajar pada Panjenengan.
BalasHapus@putu; Alhamdulillah Allah masih masih memberi kesempatan pada kita untuk bertemu walaupun sebatas di dunia maya. Sama-sama. Terima kasih.
kunjungan perdana...ternyata seorang guru ya mba?
BalasHapuskunjungan perdana, salam kenal bu guru :)
BalasHapus@julicavero; terima kasih kunjungannya. benar saya hanyalah seorang guru.
BalasHapus@dina; salam kenal kembali dari pinggir sungai Brantas.
benar pemikiran positif akan membawa ke hal yang positif. bu dimana beli potasium ? aq mau uji coba terkendala potasiumnya habis.
BalasHapusBagus sekali bu...dan bisa diterapkan oleh guru-guru yang lain...
BalasHapusMembangun mimpi...bukankah hidup kita bersemangat karena mengejar mimpi sejak anak-anak? Makanya dulu suka ditanya ingin jadi apa? Kemudian semakin bertambahnya usia, mimpi itu terus berubah, namun menjadi perubahan yang lebih realistis dan menantang untuk dicapai.
Semoga berhasil bu
yups....setuju, alam bawah sadar punya memori yg begitu besar daripada alam sadarnya.
BalasHapuskunjungan pertamaaxx bu
BalasHapussalam kenal
Makasih atas artikelnhya..saya masih harus terus belajar apalagi dari seorang guru,seperti ibu ini
BalasHapusKunjungan perdana..
BalasHapusdi blog seorang ibu guru..
Salam sukses
@Munirudin; ibu berharap banyak padamu. Ibu belum menemukan toko yang menjual potasium
BalasHapus@endratna; benar mbak Ratna anak-anak memang perlu ditemani membangun impian. Upaya menumbuhkan kreatifitas belajar siswa.
@tuyi; benar mas, oleh karena itu potensi siswa harus terus menerus digali, salah satunya dengan selftalk positif ini.
@idana; terima kasih kunjungannya.
@dangster; tsama-sam. Saya juga masih harus banyak belajar.
@vulkanis; terima kasih kunjungan dan motivasinya.
Salam Takzim
BalasHapusMampir menghirup bu
Salam Takzim Batavusqu
@batavusqu; terima kasih kunjungannya. Salam takzim kembali.
BalasHapusPersistent, itu yang mudah dibayangkan tapi sulit dipraktekkan. Mengulang dan terus mengulang..
BalasHapusSenang sekali bisa ikutan nimbrung, baca baca artikel bu guru, hehe; Makasih;