Posting Terbaru

Sabtu, 19 Februari 2011

Grafologis


Grafologis merupakan sebuah profesi yang masih langka di Indonesia. Tugas seorang grafologis adalah menganalisis kepribadian atau masalah yang dialami seseorang dari coretan tangannya, baik tulisan maupun gambar. Analisa tulisan tangan mampu menilai seseorang berdasarkan tiga faktor, yaitu potensi dasar seseorang yang terlihat dari tulisan tangan, bagaimana potensi itu dikeluarkan, dan bagaimana reaksi orang itu ketika berada di bawah tekanan. Anda seorang guru, apabila memiliki kesempatan mengamati tulisan siswa, pasti ada perbedaan tulisan siswa dalam keadaan santai dan  tulisan siswa pada saat berada dibawah tekanan.
Mengapa analisisnya lewat tulisan tangan? Karena proses kerja dan hasilnya lebih cepat diketahui. Bentuk tulisan tangan sebetulnya merupakan hasil print-out dari pola, cara atau format berpikir seseorang di alam bawah sadarnya. Sehingga banyak hal bisa diungkap dari situ. Tingkat keakuratan analisisnya, menurut sebagian grafologis, mencapai 90 persen. Namun, menurut Mitta Rosette Taufik seorang Grafologis asal Bogor, 70 - 80 persen saja sudah sangat bagus.
Siapa saja yang memerlukan bantuan seorang grafologis? Anak yang kesulitan belajar, calon mahasiswa yang ingin memilih jurusan, dan sebagainya. Terapinya disebut graphoteraphy, untuk membantu mengubah format atau cara berpikir seseorang di alam bawah sadarnya, dengan mengubah bentuk huruf tertentu yang biasa ia tulis. Graphotherapy sangat efektif untuk anak-anak sampai usia 13 tahun. Lebih dini memang lebih baik, sehingga ketika terjadi suatu masalah, bisa cepat ditangani.
Remaja sebagai pelajar yang karakternya masih labil kadang masih bingung dengan jurusan yang akan mereka ambil. Padahal, jika salah jurusan, akibatnya fatal karena memengaruhi masa depan mereka juga. Oleh karena itu, seharusnya pelajar (terutama kelas XII) lebih mengenal karakter, minat, dan bakat mereka masing-masing agar tidak salah jurusan. Maka, dalam pengaplikasiannya, tes grafologi mulai dimanfaatkan pelajar SMA/SMK untuk mempersiapkan diri ke jenjang yang lebih tinggi (universitas).
Untuk menangani klien anak-anak dalam keluarga, seorang grafologis  juga minta tulisan orangtuanya, terutama ibunya, juga ikut dianalisis. Karena, perilaku orangtua juga ikut menentukan keberhasilan si anak. Bagaimana bisa membantu anaknya, kalau si ibu tidak mengenali jati diri dan potensinya sendiri? Memang, sebaiknya seluruh keluarga dianalisis sehingga perilaku komunikasi keluarga bisa terjembatani sekaligus. Jadi, mereka punya "bahasa yang sama" dalam berkomunikasi dengan anggota keluarga.
Contoh kasus: Seorang anak SMP nilainya di sekolah tak pernah lebih dari angka enam. Padahal ia berasal dari keluarga besar yang pandai. Oleh orang tuanya, dia diikutkan banyak les mata pelajaran. Setelah diteliti, ternyata dia punya hubungan yang buruk dengan ibunya. Ternyata, ibunya tipe orang yang terus-menerus menasihati. Jadi, tiap ibunya ada di dekatnya, dia akan pindah ke ruang lain, karena ibunya biasanya akan menasihati panjang lebar. Setelah diterapi, termasuk dihentikan separuh lesnya, prestasinya meningkat pesat.
Ternyata hubungan yang buruk dengan ibu bukan hanya mengakibatkan anak berperilaku menyimpang, namun juga mampu mempengaruhi prestasi akademik seorang anak. Beberapa tahun yang akan datang jasa grafologis sangat diperlukan dalam memperbaiki tumbuh kembang anak. Bahkan di kota-kota besar saat ini guru-guru sudah semakin banyak yang menyadari pentingnya mempelajari grafologi, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada anak didiknya.

             

6 komentar:

  1. Dengan kemajuan teknologi dibidang tulis menulis, sekarang banyak yang kehilangan jati diri tulisan tangannya Mbak...
    Setelah mengenal MS Word dan pengolah kata lainnya, kini banyak yg tulisannya berubah.
    Bukan membaik tapi membubrah...
    [Termasuk saya]

    BalasHapus
  2. Kenyataannya seperti itu, namun meskipun kita sudah sangat tergantung dengan MS word untuk menulis. Mengambil gaji tetap memerlukan tanda tangan. He he he .... deteksinya bisa menggunakan tanda tangan.

    BalasHapus
  3. Jujur Saya baru tahu nih Buk. Dalam seleksi penerimaan karyawan instansi pemerintah/ swasta, biasanya ada "tes tertulis", apakah dalam hal ini peran grafologis juga dilibatkan? Atau mungkin grafologis hanya berperan untuk menangani siswa/ pelajar yg bermasalah. Makasih Ibu.

    BalasHapus
  4. @belajar dan berbagi informasi; Benar, dalam seleksi karyawan peran grafologis sangat diperlukan.

    BalasHapus
  5. Sekali lagi, saya salut dengan tulisan ibu di blog. Teruslah menulis bu.

    BalasHapus
  6. terimakasi ibu atas tulisannya yang mencerahkan ini. sy juga lagi mendalami grafo. mohon bantuannya bu, agar saya bisa menjadi grafilog profesional. amiin

    BalasHapus