Posting Terbaru

Minggu, 09 Januari 2011

Belajar Mengasuh Anak


Saat ini banyak terjadi pola asuh anak yang salah, sehingga banyak  terjadi kenakalan remaja. Menjadi orangtua di masa kini tidaklah semudah mengasuh anak di masa tahun ’80-an atau bahkan sebelumnya. Bagi kebanyakan orang, mengasuh adalah sesuatu yang kita lakukan dengan begitu saja.
Sebagian besar orang menjadi orangtua begitu saja, tanpa ilmu. Pada umumnya, orangtua hanya mengandalkan insting. Agar Anda tidak menjadi orangtua yang gagal, Anda bisa belajar pada ahlinya, Dr. Lourence Steinberg menghadirkan ilmu siap pakai untuk menjadi orangtua yang lebih baik. Beliau sudah melakukan ribuan riset, bukan pada opini dan pengalaman seseorang dalam mengasuh anak. Beliau melakukan riset lebih dari duapuluh lima tahun.
10 Prinsip Dasar Pengasuhan Yang Prima menurut, Lourence Steinberg Ph.D. adalah sebagai berikut:
1.       Apa yang Anda lakukan sangatlah berpengaruh
Saya yakin, Anda pasti sama dengan saya banyak merenungkan jadi apa anak Anda di masa depan. Namun sebagai orangtua, Anda mungkin kurang memikirkan apa yang harus Anda lakukan untuk membantu agar hal itu terlaksana.
2.       Anda tak bisa terlalu mencintai
Saat ini banyak sekali anak-anak yang menderita karena orangtuanya terlalu sibuk, terlalu egois, atau terlalu banyak pikiran unyuk bisa memenuhi kebutuhan mereka. Anak Anda tidak akan terluka jika dihujani oleh kasih sayang fisik, dengan kepedulian dan dengan pujian. Jangan memendam kasih sayang Anda atau sok jaga jarak karena mengira anak Anda akan terlalu manja oleh semua perhatian Anda.
3.       Libatkan diri  dalam kehidupan anak Anda
Salah satu alasan menghabiskan waktu dengan anak sangat penting dilakukan adalah Anda takkan pernah tahu kapan dia akan membuka diri dan memberi tahu Anda apa yang terjadi dalam hidupnya, dan pengetahuan tentang kehidupan anak Anda adalah kunci bagi keterlibatan Anda.
4.       Sesuaikan pola pengasuhan Anda agar pas bagi anak Anda
Pengasuhan yang baik bersifat fleksibel dan perlu dibuat agar sesuai dengan tahap perkembangan anak.
5.       Buat peraturan dan tentukan batasan
Orangtua yang baik boleh saja tidak setuju dengan salah satu aturan umum yang berlaku, tetapi orangtua yang baik seharusnya membuat peraturan yang wajib ditaati oleh anak-anak mereka.
6.       Bantu menumbuhkan kemandirian anak Anda
Jika Anda menganggap keinginan anak untuk mandiri sebagai sesuatu yang alami untuk dipenuhi dan bukan menganggapnya tindakan yang menjengkelkan yang harus di tekan. Anda akan terhindar dari sakit kepala.
7.       Bersikaplah konsisten
Cara termudah untuk membantu anak belajar cara berperilaku yang baik adalah membiasakannya berperilaku baik. Anda bisa melakukan ini dengan bersikap konsisten dalam pola pengasuhan Anda dari hari ke hari.
8.       Hindari disiplin yang keras
Kebanyakan orangtua biasanya memakai kombinasi hukuman, hadiah dan penjelasan, tergantung pada situasi, usia anak, dan penyebabperilaku buruk.
9.       Jelaskan peraturan dan keputusan Anda
Kadang-kadang harapan orangtua tidak jelas karena mereka menyatakannya dengan samar-samar. Anak-anak di segala usia, bahkan saat telah mencapai usia remaja, sangat memerlukan arahan yang spesifik. Menjelaskan alasan di balik peraturan yang anda buat selalu baik karena anak kemungkinan besar akan menurut jika dia sepakat bahwa aturan itu memang diperlukan dan adil.
10.   Perlakukan anak Anda dengan hormat
Banyak orangtua terlalu mencemaskan apakah anak akan menghormati mereka, dan mereka kurang memikirkan apakah mereka telah memperlakukan anak dengan hormat. Anak memperlakukan orang lain seperti orangtuanya memperlakukan mereka.
Kesepuluh prinsip dasar ini dapat diterapkan secara universal, apapun latar belakang keluarga Anda, dan tidak peduli apakah anak Anda laki-laki maupun perempuan, usia dini maupun remaja; anak tunggal, anak kembar, atau anak dengan banyak saudara kandung.  Dr. Lourence Steinberg menjamin jika Anda menerapkan sepuluh prinsip ini, anak Anda akan berkembang secara sehat dan lebih kecil kemungkinannya menjadi anak yang sulit. Dan Andapun akan menjadi orangtua yang lebih bahagia dan lebih percaya diri.

15 komentar:

  1. Menarik psotingannya bu..!!

    Salam kenal Bu..!!!

    BalasHapus
  2. Pekembangan setiap anak juga tanggungjawab kita bersama. Apapun peran kita.

    BalasHapus
  3. Halo bu Pus, gimana kabarnya? :)

    anak tentu harus diperlakukan hormat, agar ortu mendapatkan imbal baliknya ^^

    BalasHapus
  4. Saya tak ikutan ngasuh anaknya Mbak...
    Dari pada dirumah sepi karena anak saya sudah nggak tinggal bersama kami.

    BalasHapus
  5. Blog dan artikelnya bagus juga, komentar juga ya di blog saya www.when-who-what.com

    BalasHapus
  6. Assalamu'alaikum...

    Ibu, apa khabar? lama sekali nggak mampir ke sini :(

    Semoga saya bisa belajar menajdi ibu yang baik, Insya Allah :)

    BalasHapus
  7. makasih, ibu untuk sharingnya. InsyaAllah bisa menjadi bekal menjadi ortu. benarm bu, menjadi ortu tidak ada sekolahnya :)

    BalasHapus
  8. saya belajar banyak tentang mendidik anak hanya dar 1 artikel ini, luar biasa. terima kasih bu.

    BalasHapus
  9. memberikan warna ilmu tersendiri bagi saya bu postingan ibu kali ini ... terimakasih banyak bu .. mesti lebih banyak belajar lagi nih saya bu.

    BalasHapus
  10. Jangan memendam kasih sayang Anda atau sok jaga jarak karena mengira anak Anda akan terlalu manja oleh semua perhatian Anda. <<< ini saiia setuju banget... terkadang kita (eehh salah.. orang tua ding :p) seperti itu.. tapi mungkin juga di karenakan dia (si ortu itu) memang gag tau cara pengungkapannya ajja kali iia... klu uda gni, sepertinya peran pihak ke3 sangat di butuhkan :( ko' curhat?!?!? :)

    BalasHapus
  11. nice share bu. jadi anak muda seperti saya sedikit tau cara mengasuh anak :D

    BalasHapus
  12. artikel menarik bu, saya baru punya anak 9 bulan butuh tips seperti ini

    BalasHapus
  13. Anak-anak memangn perlu dilayani sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.

    BalasHapus
  14. hmm.. buat tabungan nih dihari "depan" :)
    makasih bu.

    BalasHapus
  15. Wah... thanks atas postingan ini. Saya juga lagi bingung mikirin anak yang malas belajar.

    BalasHapus