Posting Terbaru

Selasa, 19 Oktober 2010

Nakal Itu Perlu

Anak nakal, cap negatif yang sering kita dengar di kalangan orangtua dan masyarakat. Istilah anak nakal sebenarnya hanya muncul disebabkan oleh persepsi dan kesalahan orangtua dalam memahami anak. Orangtua terlalu memaksakan ukuran-ukuran tertentu yang selanjutnya dipakai untuk melihat dan menilai anak.
                Kenakalan anak sesungguhnya menunjukkan bagaimana daya pikir anak itu hidup dan ingin berkembang bebas sesuai harapan dan cita-citanya yang tinggi.  Anak nakal sebenarnya memiliki potensi yang bisa digali supaya mampu berprestasi.
                Beberapa waktu yang lalu saya sempat bertemu, Andri (bukan nama sebenarnya) waktu kecil dia mendapat julukan anak nakal, bahkan semua orangtua melarang anak-anaknya bergaul dengannya. Dia sangat usil, keras kepala dan mau menang sendiri.
                Waktu SD dia bersekolah di SD desa, tidak banyak kegiatan positif yang bisa daigali dari dirinya karena tidak ada kegiatan tambahan untuk menggali potensi serta kreatifitasnya. Ditambah orangtua berada di tempat yang jauh untuk dijangkau karena harus mencari nafkah di luar kota. Dia dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Melihat kenakalan Andri,  akhirnya orangtuanya sepakat unruk membangun usaha di desa supaya bisa mendidik anaknya sendiri.
                Keputusan orangtua membangun usaha di desa membawa dampak positif bagi dirinya. Orangtuanya tidak ingin menyesal di belakang hari, dia dukung putranya untuk menggali potensinya karena takut akan hilang selamanya.
                Di SD kelas V, semakin terlihat bakatnya, dia menjuarai lomba matematika tingkat Kecamatan. Pada saat SMP , dia masih mendapat julukan “anak nakal”, namun karena di SMP banyak kegiatan yang harus dilakukannya, setiap hari mendapat tambahan khusus pelajaran matematika,  berangsur-angsur kenakalannya berkurang. Di SMP dia mampu meraih  juara I OSN tingkat Kabupaten.
                Di SMA, ternyata gurunya melihat bakatnya yang lain yaitu pada pelajaran  Kimia. Sejak SMA dia sudah berubah dari anak nakal menjadi anak yang sangat serius mempelajari Kimia. Sampai akhirnya mampu meraih juara I tingkat Propinsi Jawa Timur. Meskipun dia gagal di tingkat Nasional namun kita sebagai orangtua bisa belajar dari kenakalan seorang anak seperti Andri.  Kini Andri bukan lagi mendapat julukan "anak nakal", melainkan "anak berbakat". Besar harapan kami, semoga tahun depan Andri bisa melanjutkan ke ITB atau ke ITS. Amin.

21 komentar:

  1. Kadang cap negatif suka ditempelin ke anak2
    padahal dia punya potensi
    saya punya teman yang dulu dicap nakal ternyata bisa masuk Unsud dan skrg jadi pengacara

    BalasHapus
  2. Anak-anak yang mendapat julukan anak nakal pada dasarnya memiliki energi yang berlebih, orangtua harus pandai-pandai melihat bakat yang dimiliki anaknya dan mencari solusinya, supaya energi yang berlebih mendapat tempat untuk menyalurkannya, agar supaya potensinya tidak akan hilang untuk selamanya.

    BalasHapus
  3. Anak yang sudah dapat predikat "nakal" biasanya apapun yang ada pada dia langsung dianggap jelek semua.
    Orang tak melihat penyebab awal kenapa dia "nakal".
    Sama2 nakal, nakalnya anak yang satu dan nakalnya anak yang lain diakibatkan oleh hal yang berbeda2...
    Salam!

    BalasHapus
  4. kalau kita sadar bahwa anak anak nakal tidak lepas dari orangtua nakal/gurunakal, maka kita tidak akan memberikan gelaran anak nakal...
    saya sering mengajak temen-temen guru agar meberikan gelaran positif kepada peserta didiknya,

    BalasHapus
  5. @marsudiyanto; semoga kita semakin bijaksana saat menghadapi anak-anak yang mendapat predikat nakal di sekolah, serta mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya.

    @budies; Selamat berjuang, semoga berhasil mengajak teman-teman guru meninggalkan kebiasaan memberi predikat negatif pada siswanya. Setiap anak memiliki harfa diri yang harus dihormati. Bersemangat.

    BalasHapus
  6. mungkin yang disebut nakal itu karena bandelnya kali yach Bu?... kyk saya ini nich :D hehehe

    BalasHapus
  7. kadang nakal itu juga menunjukkan kreatifitas, tentu saja asalkan masih dalam taraf kewajaran...

    BalasHapus
  8. hehhe blue kalau dirumah suka nakal juga lho.ehhehe
    salam hangat dari blue

    BalasHapus
  9. nakal bntk kreatifitas diri seseorg.. slm sahabat.

    BalasHapus
  10. @Fir'aun NgebLoG; biasa seperti itu, bukan hanya bandel namun juga usil. Tapi saya suka anak-anak seperti itu, mereka biasanya kreatif dan berani berpikir beda.
    @joe; nakal memang ada dua kategori; nakal karena kriminal dan nakal karena ingin diperhatikan, untuk yang pertama perlu perhatian dan pendampingan khusus.
    @bluethunderheart; kalau tidak nakal namanya bukan anak-anak ... tidak tertutup untuk orang dewasa. ha ha ha ...
    @Hanya Seorang Sahabat ; benar, anak nakal berani berpikir kreatif dan berpikir beda. salam persahabatan dari Kota Angin.

    BalasHapus
  11. Dari cerita di atas tampak jelas pentingnya kasih sayang dan bimbingan orang tua, terutama ibu. Seorang ibu yang penuh kasih dan mengemban tugasnya dengan baik akan mengantarkan anaknya ke surga, demikian pernah dinyatakan Rasulullah SAW.

    Terima kasih banyak Bu Guru.
    Salam dari Cianjur

    BalasHapus
  12. Sebagai sesama guru, saya akan menautkan link Ibu ya.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  13. @Abdul Aziz; benar pak Aziz, ibu sangat berperan dalam tumbuh kembang anak, bukan berarti merendahkan peran bapak. Meskipun begitu, anak-anak biasanya lebih mengidolakan bapaknya daripada ibunya.

    Terima kasih kembali.

    BalasHapus
  14. wah jujur bu ... kalau sewaktu kecil saya yang paling nakal ... bahkan sampai kuliah ... tetapi untuk urusan nilai tak kalah bagus dan bisa menjadi asisten dosen ,,, tetapi yah nakalnya itu loh yang minta ampun ... sampe sekarang ... sudah punya anak juga masih nakal ... heee. (wah kok saya jadi curhat yah).

    BalasHapus
  15. oia lupa, bu pus, ikutan lomba ngeblog antar guru bu

    dilihat ya
    http://guraru.pestablogger.com

    BalasHapus
  16. saya suka postingan bu pita. selalu tampil beda. hmm... saya setuju banget nih, bu, tak seharusnya anak yang menunjukkan perilaku "nakal" diberi stigma sebagai anak nakal dalam pengertian yang sesungguhnya. ada banyak faktor yang memengaruhinya. guru perlu melihat anak2 dari sudut pandang yang lain, nih.

    BalasHapus
  17. assalamualaikum bu, memang anak nakal sebenarnya juga punya keahlian khusus, akan tetapi maukah dia menggali keahliannya tersebut. biasanya anak nakalkan cenderung malas belajar, dan kemalasannyalah yang membuat tertutupnya keahliankhusus tersebut.

    BalasHapus
  18. terkadsang..bukan anaknya yg nakal..tapi orang tunaya yg ga paham

    BalasHapus
  19. anaknya yg nakal atawa bapake yang nakal:)

    BalasHapus