Posting Terbaru

Minggu, 19 Juni 2011

Menyikapi Generasi Z


Perkembangan zaman saat ini begitu cepat. Tidak heran, jika kita dan generasi yang lahir setelah tahun 1990 sangatlah jauh berbeda. Mereka ini adalah generasi yang lebih dikenal dengan sebutan  “Generasi Z “atau “Z Generation”.
            Generasi Z juga memiliki sebutan lain , yaitu: “Digital Generation”atau “Net Generation”. Bahkan ada beberapa anak yang menyebut dirinya “Generasi Platinum”. Anak-anak Generasi Z memiliki ciri yanng unik dan khas:
1.      Memiliki akses yang cepat terhadap informasi dari beragam sumber.
2.      Dapat melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan (multi tasking).
3.      Lebih menyukai hal-hal yang bernuansakan atau bernafaskan multimedia.
4.      Lebih menyukai berinteraksi dengan teman-teman di dunia maya; melalui ( facebook, twitter, YM dan lain sebagainya)
5.      Sangat berbakat dan visioner.
6.      Dalam belajar, menyukai kegiatan yang menyenangkan.
7.      Memerlukan dukungan orangtua untuk menemukan jati diri mereka.
8.      Mempunyai pandangan dewasa, mendalam dan arif
9.      Mudah frustasi melakukan kegiatan yang menuntut kreatifitas kecil
10.  Kurang disiplin.
Pola hidup dan pola pikir mereka berbeda dengan pola pikir kita sebagai orangtua maupun sebagai guru. Generasi Z lebih suka segala sesuatu yang instan. Karena mereka mereka lahir di era Mie Intan ... Memang kenyataannya demikian.
Generazi Z sangatlah eksploratif dan memiliki banyak energi. Bagaimana cara yang tepat untuk memaksimalkan potensinya:
1.      Hormati mereka
2.      Luangkan waktu untuk bermain dengan mereka. Ajak mereka mengamati hal-hal alamiah di sekitar rumah, misalnya: mengamati perilaku semut, laba-laba, pertumbuhan tanaman, air terjun, dan lain sebagainya.
3.      Libatkan anak dalam hidup anda, jadikan kegiatan membersihkan mainan, kamar, sebagai tanggung jawab mereka.
4.      Siapkan pelatihan dan dukungan yang tepat untuk bakat yang mereka miliki, fisik maupun nonfisik bahkan metafisik.
5.      Hargai pemikiran mereka.
6.      Bersikap terbuka untuk belajar dari mereka.
7.      Hargai privasi dan ruang personal mereka.
8.      Ucapkan terima kasih pada saat mereka berperilaku baik. Jangan segan memberi hukuman jika mereka melakukan kesalahan.
9.      Dengarkan mereka.
10.  Ajari mereka untuk menghargai orang lain.
11.  Jujurlah pada mereka.
Sebenarnya masih banyak cara atau sikap yang bisa dilakukan orangtua menghadapi anak generasi Z. Salah satunya berupaya menjadi fasilitator yang baik bagi anak. Biarkan mereka menjadi generasi Z namun mereka harus dibiasakan untuk menjadi manusia yang mengenal proses karena hidup ini merupakan sebuah proses. Tidak ada yang instan.
Apabila anak-anak generasi Z dibiarkan tanpa pengawasan, dikawatirkan di masa depan menjadi manusia yang hidupnya;  “Mengejar apapun dengan cara apapun. Menghalalkan segala cara yang penting ‘Goal’-nya terwujud”. Kalau sampai terjadi, bahaya khan jadinya?!.




3 komentar:

  1. generasi Z memang lebih pinter dan canggih sehingga harus dibekali dg pengetahuan moral yg benar

    BalasHapus
  2. Begitulah mbak, sehingga tugas orangtua dan guru saat ini semakin berat. Harus ada kerjasama. Orangtua, guru dan masyarakat harus bersinergi, berkomitmen membangun karakter anak bangsa calon pemimpin di masa depan.

    BalasHapus
  3. แทงบอลออนไลน์ sbobet เว็บไซต์การเดิมพันอันดับหนึ่งที่ทำให้นักเดิมพันสามารถลุ้นรับโปรโมชั่นและโบนัสดีๆ ได้ตลอดการเข้าใช้งาน

    BalasHapus