''Danau cinta'' itu diperkirakan muncul akibat pemanasan global yang menyebabkan mencairnya gletser. Beberapa blok es terjebak ketika longsor di kawasan tersebut yang menciptakan lubang seluas 120 kaki dan 90 kaki. Lubang itulah yang kemudian diisi air hujan dan salju mencair hingga akhirnya menjadi sebuah danau.
Pemandangan tak lazim di tempat yang berada 620 mil dari Kutub Utara itu diabadikan fotografer asal Prancis Bruno Mazodier.
Tuhan telah memilih pulau Spitsbergen pulau terbesar yang berada di kepulauan Svalbard, Norwegia sebagai tempat lahirnya telaga berbentuk hati.
Rabu, 22 April 2009
Telah Lahir Telaga Cinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah semakin mendunia saja efek pemanasan gLobal...
BalasHapusdengar-dengar..
setiap tahun lapisan es di kutub utara dan kutub selatan tiap tahunnya akan mencair... :-)
salah satu sisi positif dari global warming nie...
BalasHapusinfonya bagus sekali ibu guru...
Andai kita mau sedikit meluangkan waktu ... untuk mempelajari fenomena alam ...
BalasHapusSaya yakin, kita akan terus berjuang ... menyiapkan warisan dalam arti yang sebenarnya, bukan sebatas materi yang tak akan pernah kita bawa mati, kecuali selembar kain kafan.
Meski kelihatannya idealis, apa salahnya kita mencoba.
setuju bu.. apa salahnya kita mencoba
BalasHapusSaya jadi malu!
BalasHapusTerima kasih semangatnya.
thanx dah mampir bu..salam kenal...aku alumni sma 1 kts lho...:D
BalasHapusTerima kasih mas Supris.
BalasHapusmau nih renang disana ;)
BalasHapusMampir laut mati, asyiiik kali ya!
BalasHapusMasa berenangnya di Sonotirto terusss!
pemanasan global memang membuat iklim menjadi tidak menentu, semoga kita bisa memulai dari lingkungan kita terdekat untuk bisa meminimalisir efek global warming ini..
BalasHapussalam kenal mbak..makasih udah berkunjunga ke blog saya
salam kenal juga mba...smg kt bs menjadi sahabat yg baik ya...btw maybe alam ini rindu akan cinta ya mknya terekspresi disitu
BalasHapuswowww...!!!! sebuah fenomena yg ruaaaarrrrrrrrr biasa,,,tp sayangnya alam sdh tidak mau bersahabat lg dg manusia krn ulah kita senidir..bukan demikian bu..???
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya ke d'Camz web, salam kenal dan salam silaturrahmi ^_^
baguuus juga buuu......!!!!!!!! dadi
BalasHapusBuat Mama Hilda,
BalasHapusKita pasti akan berjuang memulai dari lingkungan kita, untuk mengurangi pemanasan global, meskipun aksi kita belum seberapa, kita tetap harus memulainya, ... sekarang juga!
Buat zie-zie,
pasti kita bisa menjadi sahabat yang baik.
Terimakasih.
Buat mas Didien,
BalasHapusSemoga kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki alam, meskipun langkah kita masih sangat kecil, tapi langkah besar dimulai dari langkah kecil.
Terima kasih.
Buat Dadi,
Akhirnya dirimu muncul juga,
Alhamdulillah.
Cinta memang tidak pernah tuntas dibahas. Dan muncul dalam berbagai bentuknya.
BalasHapusIya ... ya Kang.
BalasHapusBicara masalah cinta tak akan pernah tuntas di bahas pa lagi ma yang muda-muda. saya pilih "Care" sajalah biar lebih langgeng.
Matur nuwun kunjungannya, Kang!
Telaga Cinta? tadinya saya kira di Pegunungan Dieng tak tahunya
BalasHapusMemangnya di Dieng ada?.
BalasHapusTerima kasih kunjungannya.
Fenomena alam akhir-akhir ini memang terlihat dimana-mana...cuaca yang makin panas, juga menunjukkan adanya fenomena pemanasan global itu....kita tak bisa menunda lagi, untuk lebih merawat dunia ini agar menjadi tempat yang nyaman untuk kehidupan.
BalasHapusBtw, telaganya indah ya....sayang nun jauh disana
Bagaimana kalau kita buat "MLM (Multi Level Marketing) gratis tanaman", sedikit berupaya mengurangi pemanasan global dan mempercantik dunia serta menambah keanekaragaman hayati.
BalasHapusTerima kasih kunjungannya.
subanallah
BalasHapuswah bagus ya danaunya!
BalasHapusMaha suci Allah. Benar kata mas Suwung.
BalasHapusIya memang indah. kapan-kapan kita rencanakan tour ke sana.
Sip2..sip.. makasih mas. Mampir2 sapa tau kapan2 membutuhkan jasa translate indonesia inggris
BalasHapus