Pagi tadi sebelum ke sekolah tiba-tiba putra bungsuku minta diantar ke Solo. Padahal beberapa hari yang lalu katanya mau hunting bersama teman-temannya. Sebelum ke Solo, pagi tadi saya dipaksa ambil rapot di sekolahnya dan bertemu dengan wali kelasnya, pak Sugiono. Maklum karena kami sama-sam sibuk pada hari sabtu, terpaksa rapot anak saya belum saya ambil. Padahal sebenarnya Kresna boleh mengambil rapotnya sendiri, prioritas aktifis sekolah. Dan kebetulan wali kelasnya juga teman bapaknya. Namun Kresna selalu mematuhi aturan, dia tidak suka mendapat fasilitas maupun prioritas special dari wali kelasnya. Biasa, masih menghargai idealisme.
Alhamdulillah nilainya seperti yang kami harapkan. Mendapat nilai 9 plus pada mata pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, PKN, TIK dan Seni Budaya. Sedangkan mata pelajaran lainnya cukup di bawah 9. Anak saya memang termasuk anak kelas khusus yang salah jurusan. Seharusnya masuk jurusan Bahasa dan Satra namun terpaksa masuk jurusan IPA. Kelas khusus di SMASA Nganjuk memang unik. Hampir semua siswa-siswinya berprestasi meskipun bidang keahliannya berbeda-beda. Seperti halnya Kresna dia beberapa kali menjuarai lomba Fotographi dan TIK baik di tingkat kabupaten maupun Karisidenan. dan saat ini sedang berjuang menang di Tingkat Propinsi untuk OSN (Olympiade Sains Nasional) bidang TIK. Mohon doanya supaya dia bisa lolos Propinsi dan mendapat tiket OSN tingkat Nasional. Amin.